MiTos ReBo Wekasan


Malam Tahun Baru 2014 diyakini sebagian masyarakat sebagai hari penuh mitos. Sebab, perayaan tahun baru kali ini, jatuh pada malam 'Rebo Wekasan' yaitu hari Rabu terakhir di bulan Shafar.

Rebo dalam bahasa Jawa adalah hari Rabu, sedangkan Wekasan adalah pungkasan atau terakhir, sehingga dinamai Rabo Wekasan dalam istilah Jawa. Sedangkan bulan Shafar adalah bulan kedua dalam penanggalan hijriyah Islam.

Masyarakat jahiliyah kuno, termasuk bangsa Arab, sering mengatakan bulan Shafar adalah bulan Tasa'um atau kesialan. Anggapan ini masih diyakini sebagian umat muslim hingga saat ini, termasuk sebagian bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jawa. Berikut rangkuman merdeka.com soal Rebo Wekasan:

1. Rabu terakhir di bulan kesialan

Apa makna dari Rebo Wekasan itu? Salah satu tokoh masyarakat di daerah Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, H Umar Efendi mengatakan, hanya golongan orang-orang sufi yang mengerti makna ini.

Mereka (kaum sufi) dan masyarakat Jawa kuno, kata dia, serta sebagian kaum muslimin meyakini setiap tahun akan turun 320.000 bala, musibah, ataupun bencana (dalam referensi lain 360.000 malapetaka dan 20.000 bahaya), dan itu akan terjadi pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar.

"Sehingga dalam upaya tolak balak itu, diadakanlah ritual-ritual tertentu di malam Rabo Wekasan. Di antara ritual tersebut adalah dengan mengerjakan salat empat rakaat, yang diistilahkan dengan salat sunnah lidafil bala yaitu salat sunnah untuk menolak balak," terang alumnus Pondok Pesantren Rejoso, Jombang tersebut.


 

2. Kaum tua pilih ritual keagamaan

Aura mitos Rebo Wekasan ini sangat kuat bagi sebagian masyarakat Jawa dan sebagian umat muslim, salah satu tokoh masyarakat di daerah Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, H Umar Efendi memprediksi, pada malam Tahun Baru 2014 akan banyak orang-orang menjalani ritual keagamaan daripada berhura-hura.

"Kemungkinan tetap, mayoritas anak muda yang kurang paham bahkan mungkin meninggalkan mitos Rebo Wekasan saja yang akan meramaikan malam Tahun Baru dengan hura-hura. Sebab mereka hidup di zaman modern. Sedangkan kaum tua, atau golongan masyarakat yang menyakini Rebo Wekasan adalah hari kesialan, akan melakukan ritual, sebagian lagi ada yang berpuasa tiga hari, dimulai hari Senin besok sampai Rabu," ujar dia memprediksi.

Namun ada juga ulama yang menyarankan agar tidak menganggap hari tertentu sebagai suatu pedoman, termasuk menjadikan setiap Rabu akhir bulan adalah hari nahas yang harus kita hindari.

"Karena ternyata pada hari itu, ada juga yang beruntung, ada juga yang buntung. Tinggal kita berikhtiar meyakini, semua itu adalah anugerah Allah. Dan kita kembalikan lagi semua persoalan kepada yang goib, yaitu Allah," kata Umar memberi wejangan.


















3. Lebih baik hindari hura-hura

Rebo Wekasan diyakini sebagai hari turunnya 320.000 balak atau bencana (dalam referensi lain 360.000 malapetaka dan 20.000 bahaya). Sehingga, sebagian masyarakat yang meyakini mitos ini, diwajibkan untuk mawas diri dengan menggelar ritual.

Sementara pada masyarakat Kejawen, menggelar ritual-ritual khusus di tempat yang dikeramatkan di daerahnya masing-masing. Seperti yang dituturkan Maksum, asal Mojokerto.

Warga Dusun Telogo Gede, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Mojokerto ini mengatakan, ritual-ritual khusus dalam budaya Jawa Kuno, bermacam-macam cara sesuai dengan kepercayaan masing-masing daerah. Ada yang menggelar selamatan tumpeng di tempat yang dikeramatkan dan sebagainya.

"Di desa saya ada sumur tua yang dikeramatkan ketika hari Rebo Wekasan. Tapi ritual itu sudah lama tidak dilakukan, karena dikhawatirkan mengarah pada kemusyrikan. Sekarang ya diganti dengan tradisi Islam, yaitu menggelar salat sunnah penangkal bala' dan membagi-bagi sedekah kepada fakir miskin," ujar Maksum.

Dia juga menegaskan, tradisi ritual Rebo Wekasan itu juga ada hikmahnya juga, meski tidak ada dasar atau ayat-ayat Alquran yang menjelaskan masalah tersebut, bahkan Nabi Muhammad juga tidak pernah mengajarkan pada ummatnya untuk meyakini hal itu.

"Terlebih lagi tahun ini, Rebo Wekasan jatuh tepat di malam Tahun Baru 2014. Artinya, perayaan tahun baru nanti tidak perlu digelar berlebihan. Mendekatkan diri kepada Allah itu jauh lebih baik ketimbang hura-hura yang tidak penting. Selanjutnya, percaya atau tidak Wallahu 'alam, segalanya berpulang pada yang ghoib," pungkasnya.

HIDUP BEGITU INDAH


Motivation of Live

+TheLyon MakyAhmad 

1.      Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.
2.      Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
3.      Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.
4.      Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun , dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap- cakap lama dengannya.
5.      Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.
6.      Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hari orang lain pula.
7.      Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.
8.      Orang-orang yang paling berbahagiapun tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.
9.      Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu.
10.  Hanya diperlukan waktu seminit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.
11.  Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang- orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.
12.  Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.
13.  Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.
14.  Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup, jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
15.  Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu. Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.
16.  Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu
dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian, janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.
17.  Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang- orang disekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.
So, have you ever thought that life is so simple and beautiful?

IBU................

IBU....................
+TheLyon MakyAhmad  +angga tiara +etika diana riskianti +enno qayla +reni rahayu
Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya.Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku ‘dipaksa’ membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.
Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu ia melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.
Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.
Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.
Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.
Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya. Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis.
Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.
Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do’a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.
Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.
Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang baik dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu. Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulannya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku.


BUAH CINTA

BUAH CINTA

Sebuah cerita dari Tiongkok Di sebuah daerah tinggal seorang saudagar kaya raya. Dia mempunyai seorang hamba yang sangat lugu - begitu lugu, hingga orang-orang menyebutnya si bodoh.
Suatu kali sang tuan menyuruh si bodoh pergi ke sebuah perkampungan miskin
untuk menagih hutang para penduduk di sana. "Hutang mereka sudah jatuh
tempo," kata sang tuan.
"Baik, Tuan," sahut si bodoh. "Tetapi nanti uangnya mau diapakan?"

"Belikan sesuatu yang aku belum punyai," jawab sang tuan.
Maka pergilah si bodoh ke perkampungan yang dimaksud. Cukup kerepotan juga si bodoh menjalankan tugasnya; mengumpulkan receh demi receh uang hutang dari para penduduk kampung. Para penduduk itu memang sangat miskin, dan pula ketika itu tengah terjadi kemarau panjang.
Akhirnya si bodoh berhasil jua menyelesaikan tugasnya. Dalam perjalanan pulang ia teringat pesan tuannya, "Belikan sesuatu yang belum aku miliki."

"Apa, ya?" tanya si bodoh dalam hati.
"Tuanku sangat kaya, apa lagi yang belum dia punyai?"
Setelah berpikir agak lama, si bodoh pun menemukan jawabannya. Dia kembali
ke perkampungan miskin tadi. Lalu dia bagikan lagi uang yang sudah dikumpulkannya tadi kepada para penduduk.
"Tuanku, memberikan uang ini kepada kalian," katanya.
Para penduduk sangat gembira. Mereka memuji kemurahan hati sang tuan.

Ketika si bodoh pulang dan melaporkan apa yang telah dilakukannya, sang tuan geleng-geleng kepala.
"Benar-benar bodoh," omelnya.
Waktu berlalu. Terjadilah hal yang tidak disangka-sangka; pergantian pemimpin karena pemberontakan membuat usaha sang tuan tidak semulus dulu.
Belum lagi bencana banjir yang menghabiskan semua harta bendanya.
Pendek kata sang tuan jatuh bangkrut dan melarat. Dia terlunta meninggalkan rumahnya. Hanya si bodoh yang ikut serta. Ketika tiba di sebuah kampung, entah mengapa para penduduknya menyambut mereka dengan riang dan hangat, mereka menyediakan tumpangan dan makanan buat sang tuan.

"Siapakah para penduduk kampung itu, dan mengapa mereka sampai mau berbaik hati menolongku?" tanya sang tuan.
"Dulu tuan pernah menyuruh saya menagih hutang kepada para penduduk miskin kampung ini," jawab si bodoh.
"Tuan berpesan agar uang yang terkumpul saya belikan sesuatu yang belum tuan punyai. Ketika itu saya berpikir, tuan sudah memiliki segala sesuatu.Satu-satunya hal yang belum tuanku punyai adalah cinta di hati mereka.Maka saya membagikan uang itu kepada mereka atas nama tuan. Sekarang tuan menuai cinta mereka."

NASI PUTIH

NASI PUTIH
Cerita ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi di negri Tiongkok. Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir didepan sebuah rumah makan  cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu direstoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk kedalam restoran tersebut.

Kemudian pemuda itu berkata: “Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih”; dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan.

Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.

Ketika pemuda ini menerima nasi putih dan sedang membayar lalu berkata dengan pelan: “dapatkah menyiram sedikit kuah sayur diatas nasi saya.”

Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum:”Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar !”
Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir:” kuah sayur gratis.”

Lalu memesan semangkuk lagi nasi putih.
” Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi nasinya.”

Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada pemuda ini.
“Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan membawa ke sekolah sebagai makan siang saya !”

Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu dari keluarga miskin di luar kota, demi menuntut ilmu datang kekota, mencari uang sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti.

Berpikir sampai disitu pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda ini.

Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui suaminya sedang membantu pemuda ini, hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan dibawah nasi?

Suaminya kemudian membisik kepadanya :”Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk di nasinya dia tentu akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung lain kali dia tidak akan datang lagi, jika dia ketempat lain hanya membeli semangkuk nasi putih, mana ada gizi untuk bersekolah.”

“Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya.”

“Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku ?”

Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain.
“Terima kasih, saya sudah selesai makan.”
 
Pemuda ini pamit kepada mereka.
Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan mata berterima kasih kepada mereka.
 
“Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat !” katanya sambil melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda ini besok jangan segan-segan datang lagi.

Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah ke rumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari.

Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat, selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi.

Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih, pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur, tiba-tiba kehilangan mata pencaharian dan mengingat anak mereka yang disekolahkan diluar negeri yang perlu biaya setiap bulan membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.

Pada saat ini masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya seperti direktur dari kantor bonafid.
“Apa kabar? Saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan, saya diperintah oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami, perusahaan kami telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan.”

“Siapakah direktur diperusahaan kamu ? Mengapa begitu baik terhadap kami? Saya tidak ingat mengenal seorang yang begitu mulia !”  sepasang suami istri ini berkata dengan terheran.

“Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu, yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya.”

Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul, setelah bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses.

Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri ini, jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sesukses sekarang.

Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya. Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam berkata kepada mereka:”bersemangat ya ! dikemudian hari perusahaan tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok !”

Kebaikan hati dan balas budi selamanya dalam kehidupan manusia adalah suatu perbuatan indah dan yang paling mengharukan.


Kisah cinta Gus Dur pada Shinta Nuriyah

Lika-liku kisah cinta Gus Dur pada Shinta Nuriyah


+TheLyon MakyAhmad +Intan Dyah +diana ratnasari +feby julia +Eka Tria


Cerita lain soal Gus Dur kali ini tentang lika-liku serius dan lucu jalan pernikahannya dengan Shinta Nuriyah, perempuan yang setia mendampingi Gus Dur hingga meninggal. Kisah ini bermula ketika Gus Dur hendak menimba ilmu di Kairo, Mesir. Dia diwanti-wanti oleh pamannya, Kiai Fatah, agar menikah lebih dahulu.

"Soalnya kalau kamu menunggu menikah pulang dari luar negeri, kamu hanya akan mendapat wanitua tua yang cerewet," kata pamannya. Si Paman pun mau membantu mencarikan jodoh.

Lalu, disodorkan lah nama Shinta yang pernah menjadi murid Gus Dur ketika di Muallimat, Jombang. Gus Dur segera mengiyakan tawaran itu. Namun Shinta belum bersedia lantaran trauma dengan salah seorang guru yang pernah meminangnya ketika dia masih berusia 13 tahun. Celakanya, nama guru itu juga Abdurrahman.

Maka, komentar Shinta ketika menerima surat dari Gus Dur adalah, "Ah, Abdurrahman lagi, Abdurrahman lagi." Kisah ini seperti ditulis Guntur Wiguna dalam buku: Koleksi Humor Gus Dur.

Namun pada akhirnya Shinta mulai bersimpati kepada Gus Dur ketika dia menerima surat dari Gus Dur yang mengeluhkan bahwa dia tidak naik tingkat karena terlalu aktif di PPI (Persatuan Pemuda Indonesia). Lewat surat balasannya Shinta berusaha menghibur. "Masak manusia harus gagal dalam segala-galanya. Gagal dalam setudi, paling tidak berhasil dalam jodoh," kata Shinta dalam suratnya.

Selama tahun-tahun yang dihabiskan Gus Dur di Kairo, dia memang terus berkorespondensi dengan Shinta. Datangnya surat secara teratur dari gadis itu ditafsirkan sebagai tanda ia tidak ditolak. Setelah sekian lama berhubungan lewat surat, Gus Dur akhirnya melamar Shinta Nuriyah. Namun Shinta sepertinya belum yakin betul dengan Gus Dur.

Seperti ditulis Greg Barton di buku: Biografi Gus Dur. Dalam satu tahap kegamangan, kenang Shinta, bahkan dia mengaku pernah pergi bertanya ke tukang ramal, apakah Gus Dur benar-benar pemuda yang tepat baginya. Atau, apakah dia harus mencari pemuda lain?

Namun jawaban tukang ramal itu jelas. "Jangan mencari-cari lagi, yang sekarang ini (Gus Dur) akan menjadi teman hidup anda." Tapi jawaban ini malah mengganggu pikiran Shinta karena dia belum yakin benar dengan Gus Dur.

Gus Dur bukanlah pemuda paling tampan yang pernah dikenalnya. Namun dibanding pria lain yang pernah mengejarnya, Gus Dur adalah pria dengan kepribadian lembut dan tajam pikirannya, seperti dalam surat-surat yang dia terima. Surat-surat itu belakangan diakui Shinta telah mengubah pandangannya terhadap Gus Dur.

Apalagi, walaupun keluarga di desa sering mengatur pernikahan anaknya, tapi dalam hal ini Shinta diberi kebebasan. Dia akhirnya memutuskan menerima Gus Dur sebagai teman hidupnya. Pada pertengahan 1966, Gus Dur meminangnya, dan keduanya lalu bertunangan.

Dua tahun kemudian, September 1968, Gus Dur akhirnya menikahi Shinta. Tapi pernikahan keduanya bisa dibilang unik. Sebab Gus Dur berada jauh di Kairo, sekitar 12.000 kilo meter dari Jombang, Indonesia, tempat Shinta Nuriyah berada. Karena Gus Dur tidak bisa datang saat pernikahan, akhirnya dia diwakili kakeknya, Kiai Bisri Syansuri yang berusia 81 tahun.

Para tamu yang hadir menjadi heboh ketika melihat kiai berusia 81 tahun bersanding dengan seorang wanita muda usia. Walaupun Gus Dur dan Shinta telah menikah dengan cara yang menghebohkan itu, tapi mereka menganggap pernikahan itu tak lebih dari sekadar pertunangan.

Maka, keduanya sepakat bakal menikah lagi setelah sama-sama lulus kuliah. Dan benar saja, sepulang dari Mesir, yang pertama dilakukan oleh Gus Dur adalah kawin lagi, dengan gadis yang dicintainya, Shinta Nuriyah.

Guru Besar Prof. Sahetapy

Meskipun kebohongan itu lari secepat kilat, satu waktu kebenaran itu akan mengalahkannya...#gerimis
Kesombongan itu berarti kejatuhan sudah dekat....#gerimis
+TheLyon MakyAhmad 




4 Alasan PBNU tak haramkan rokok sampai kiamat

4 Alasan PBNU tak haramkan rokok sampai kiamat


 +TheLyon MakyAhmad 

Jika banyak orang menyatakan perang terhadap rokok, tidak demikian dengan ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU). Tidak seperti saat melarang pembagian kondom, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) justru tidak mendukung kampanye Kemenkes untuk menekan angka perokok di Indonesia.

Berbagai pembenaran dan alasan dikemukakan oleh PBNU. Menurut, staf dewan halal PBNU, Kiai Arwani Faisal, semua kiai NU pun telah sepakat untuk memperbolehkan pengikutnya menghisap rokok.

Bahkan, pihaknya menegaskan tidak akan mengharamkan rokok hingga kiamat. "Rokok itu mubah, sampai kiamat ulama NU ga akan mengharamkan rokok. Untuk penderita jantung rokok haram. Tapi kalau rokok bikin semangat enggak haram lagi," kata dia sambil tertawa saat membawakan materi di diskusi publik 'Kampanye kondom, anti rokok: Indah tapi manipulatif,' di kantor PBNU, Jakarta, Senin (16/12).

Berikut empat alasan PBNU tak mau haramkan rokok hingga kiamat seperti dirangkum  

1. Rokok tidak bahaya

 

Staf dewan halal PBNU, Kiai Arwani Faisal mengatakan penetapan rokok tidak berbahaya sudah diperhitungkan masak-masak ketika muktamar NU. Bahkan ada dalil agama yang membenarkan kalau rokok ini tidak terlalu berbahaya sehingga hukumnya mubah.

"Harus dilihat kadarnya. Kalau Ma'syadahnya (kerugian) besar hukumnya haram. Rokok kan sekali hisap tidak langsung pingsan," kata dia saat membawakan materi di diskusi publik 'Kampanye kondom, anti rokok: Indah tapi manipulatif,' di kantor PBNU, Jakarta, Senin (16/12).

2. Merokok, kiai sepuh NU masih panjang umur

Sebagai perokok aktif, para pembesar NU mengkritik kampanye antirokok yang digalakkan Kemenkes. Menurut PBNU, rokok tidak punya bahaya yang berlebihan terhadap kesehatan manusia sehingga tidak perlu dilarang berlebihan.

"Kok kejam langsung bilang haram, ulama NU bilang enggak haram. Karena puluhan tahun merokok sehat-sehat saja. Kan tingkat bahayanya dilihat," jelas Staf dewan halal PBNU, KH. Arwani Faisal di diskusi publik 'Kampanye kondom, anti rokok : Indah tapi manipulatif,' di kantor PBNU, Jakarta, Senin (16/12).

3. Rokok tidak haram

PBNU tidak mendukung kampanye Kemenkes untuk menekan angka perokok di Indonesia. Menurut, Staf dewan halal PBNU, Arwani Faisal, rokok tidaklah haram.

"Rokok itu mubah, sampai kiamat ulama NU ga akan mengharamkan rokok. Untuk penderita jantung rokok haram. Tapi kalau rokok bikin semangat enggak haram lagi," kata dia sambil tertawa saat membawakan materi di diskusi publik 'Kampanye kondom, antirokok: Indah tapi manipulatif,' di kantor PBNU, Jakarta, Senin (16/12).

Dia juga mengklaim kalau kiai NU sebenarnya mendukung upaya meminimalisir rokok. Itu dibuktikan dengan penetapan hukum 'mubah' untuk? pengikut PBNU.

"Kiai gak berarti menerima data kesehatan. Rokok mubah karena menerima data kesehatan. Kalau enggak nerima, akan menetapkan hukum rokok wajib. Itu justru karena ngerti itu bahaya," katanya.

4. Rokok kretek sehat

Ketidaksetujuan NU terhadap kebijakan Menkes semakin meruncing. Seolah membalas kampanye antirokok menkes, kini NU menggalakkan rokok alami alias kretek.

"Rokok ini (kretek) bermanfaat untuk kita yang berbahan alami. Yang alamiah selalu lebih baik. Alam itu baik untuk manusia tinggal pengetahuan kita." jelas Profesor Universitas Brawijaya, Sutiman di kantor PBNU Jakarta, (16/12).

Alasannya, dibandingkan dengan rokok lainnya, rokok jenis kretek tidak punya bahan kimia berlebih.

"Ini kan dari bahan alami dan kalau dibakar elemen pecah sendiri. Kalau daun dia enggak berbahaya. Menurut saya komponen (kimia) semakin sedikit semakin sehat," tutur dia.

 


 


 

Nikotin dalam rokok membuat otak bekerja lebih baik?

Nikotin dalam rokok membuat otak bekerja lebih baik?

+TheLyon MakyAhmad 

 

Selama ini nikotin dianggap sebagai zat yang merusak kesehatan dan bisa menyebabkan kecanduan, terutama jika zat tersebut ada dalam rokok. Namun baru-baru ini kelompok peneliti yang direkrut oleh perusahaan rokok mengungkap bahwa nikotin bisa membuat otak bekerja lebih baik.

"Nikotin bisa membantu merangsang otak dan membuat otak lebih tenang," ungkap peneliti yang direkrut oleh British American Tobacco, seperti dilansir oleh Daily Mail (15/12).

Meski begitu, hasil yang kontroversial ini diklaim tidak bertanggung jawab dan hanya bagian dari akal-akalan perusahaan rokok yang membawahi beberapa merek seperti Benson & Hedges, Dunhill, dan Lucky Strikes. Uniknya, hasil ini muncul hanya seminggu setelah peneliti dari New York University mengungkap bahwa rokok elektrik mengandung lebih banyak nikotin daripada rokok biasa.

David O'Reilly, direktur dari peneliti tersebut mengatakan bahwa mengisap satu rokok atau minum secangkir kopi tak akan membahayakan. Namun klaim ini mendapat kecaman dari ahli kesehatan lain yang berpendapat bahwa hasil penelitian tersebut hanya diberikan untuk menjual rokok sebanyak-banyaknya.

Meski begitu, tampaknya ada peneliti lain yang setuju dengan pendapat tersebut. profesor John britton dari Royal College of Physicians menjelaskan bahwa mendapat satu dosis nikotin memang bisa memberikan efek positif pada otak. Namun dia juga mengingatkan bahwa nikotin bersifat candu dan bisa membuat seorang perokok kecanduan hingga otak mereka tak bisa bekerja jika tidak mengisap nikotin dalam rokok.

"Memang benar bahwa menggunakan nikotin satu kali bisa meningkatkan konsentrasi, efek ini sama dengan yang Anda dapatkan dengan mengonsumsi kafein. Namun obat ini juga bisa membuat kecanduan, dan akan ada saatnya otak Anda tak bisa bekerja tanpa nikotin," jelasnya.

Masyarakat sebaiknya tidak menelan hasil penelitian ini mentah-mentah karena mengisap nikotin dalam rokok selama jangka waktu panjang juga bisa membuat otak tak efektif dalam bekerja. Selain itu, departemen kesehatan Amerika mengungkap bahwa kebiasaan merokok bisa menyebabkan kematian, lebih banyak dibandingkan dengan kematian akibat penyakit atau kecelakaan.

Kreatif pasarkan wisata, Banyuwangi sabet Tourism Award 2013

Kreatif pasarkan wisata, Banyuwangi sabet Tourism Award 2013


+TheLyon MakyAhmad
Konsistensi Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dalam mengembangkan pariwisata kembali berbuah penghargaan. Kali ini, Banyuwangi menyabet gelar Travel Club Tourism Award (TCTA) 2013 untuk kategori "The Most Creative" tingkat kabupaten. Ini merupakan kali kedua bagi kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" itu menyabet Travel Club Tourism Award. Tahun lalu, Banyuwangi juga meraih penghargaan tersebut untuk kategori "The Most Improved".

"Diraihnya penghargaan ini jadi pelecut agar pengembangan wisata Banyuwangi ke depan semakin baik," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Dirjen Pengembangan Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Firmansyah Rahim di Gedung Kemenparekraf, Jakarta, Jumat malam (20/12/2013). TCTA 2013 diselenggarakan atas kerja sama Travel Club dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta Kemenparekraf. Selain tim juri independen, Universitas Sahid Jakarta dilibatkan sebagai verifikator yang terjun meriset berbagai kabupaten/kota dan provinsi di seluruh Indonesia.

Banyuwangi dinilai sebagai kabupaten yang mengemas pengembangan pariwisata secara kreatif, sehingga layak mendapatkan penghargaan kategori The Most Creative menyingkirkan kabupaten-kabupaten lainnya. Inovasi pemasaran wisata melalui perhelatan Banyuwangi Festival, yang digelar September-Desember 2013 dengan beragam acara wisata, dianggap mampu mengatrol pamor Banyuwangi sebagai destinasi wisata yang layak dipilih.

Anas mengatakan, pariwisata adalah sektor yang bisa dengan cepat menciptakan perputaran ekonomi di masyarakat. Jika bisa dioptimalkan, pariwisata Banyuwangi akan memberi banyak dampak positif ke masyarakat.

Seiring dengan promosi yang dilakukan Banyuwangi, kunjungan wisatawan semakin terdiversifikasi. Jika dulu hanya terkonsentrasi di Kawah Ijen yang terkenal dengan blue fire (api biru), wisatawan kini mulai melirik destinasi lain, mulai dari Pantai Pulau Merah hingga Desa Wisata Using.

Yang bikin bangga, lanjut Anas, seni-budaya setempat ikut terkerek oleh laju kemajuan pariwisata dan ekonomi. Dia mencontohkan beragam acara wisata berbasis seni-budaya seperti Banyuwangi Ethno Carnival, Festival Kuwung, Festival Jazz Pantai, dan Paju Gandrung Sewu yang mampu menjadikan kekayaan seni-budaya sebagai sarana untuk memacu sektor wisata sekaligus mengungkit kegiatan ekonomi. "Ini ibarat menembak dua burung memakai satu peluru. Dengan pengembangan wisata berbasis seni-budaya, konsolidasi sosial jalan, modal sosial terbentuk untuk memajukan daerah. Sisi lainnya, ekonomi bergairah karena promosi kencang," tuturnya.

Anas mengatakan, berbagai event wisata yang dikemas secara kreatif dalam Banyuwangi Festival berdampak setidaknya pada tiga hal. Pertama, peningkatan pendapatan daerah/komunitas lokal. Kedua, peningkatan imej daerah.

Ketiga, memperluas destination life-cycle, sehingga daerah tidak hanya dikenal melalui satu atau dua destinasi wisata saja. "Kami terus dorong cara-cara pengembangan dan pemasaran yang kreatif, menciptakan "crowd" yang bisa mendatangkan kerumunan orang dan membangun conversation positif tentang Banyuwangi di dunia online dan offline. Ini yang akan menciptakan word of mouth, kekuatan pemasaran berbasis rekomendasi antar-teman atau dari mulut ke mulut yang sangat efektif," kata Anas.

IBU OH IBU

+TheLyon MakyAhmad
Hari ini tepat 22 Desember, diperingati sebagai hari ibu. Nah, ada baiknya anda tahu bagaimana nasihat Mantan Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, soal pentingnya peran ibu bagi anak-anaknya. Semua tahu, sejak umur 12 tahun Gus Dur miskin papa, dia tumbuh dewasa cuma bersama ibu.

Sejarah masa kecil Gus Dur sudah banyak diceritakan dalam buku-buku, sehingga tulisan ini tidak mengulang kembali kisah masa kecil Gus Dur. Namun demikian, ada beberapa pemikiran Gus Dur tentang peran ibu yang kontekstual dengan masa kini, ketika banyak kasus kenakalan remaja: terlibat seks bebas, narkoba, tawuran, dan lain-lain.

Seperti ditulis Maman Imanulhaq, santri Gus Dur, yang akrab disapa Kang Maman. Dia bercerita dalam buku berjudul: Fatwa dan Canda Gus Dur. Maman mengutip pembicaraan ringan bersama Gus Dur di dalam pesawat ketika dalam perjalanan dari Jakarta-Yogyakarta.

Gus Dur mengutip hadist Nabi berbunyi; "surga berada di telapak kaki ibu", yang antara lain mengisyaratkan bahwa kebahagiaan anak sangat tergantung pada model pendidikan yang diterapkan sang ibu. Untuk konteks lebih luas, Gus Dur mengibaratkan "ibu" itu para tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah.

"Jika dalam mendidik anak sang ibu mengarah pada hal-hal apa yang disebut sebagai 'salah asuh, kurang asih, dan tak diasah' (salah mendidik, kurang kasih sayang, dan tidak diasah penalaran-kepribadian-moralitasnya), maka yang terjadi justru kebalikan dari hadist di depan, menjadi 'neraka di bawah telapak kaki ibu'," kata Maman mengutip Gus Dur.

Kenakalan remaja, seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, dan seks bebas merupakan neraka yang sangat mencemaskan orang tua. Dibutuhkan tanggung jawab serius dari semua itu.

Maman melanjutkan, Gus Dur sering kali mengaitkan keagamaan remaja dengan tantangan dunia global. Menurut cucu pendiri NU Hasyim Asyari itu, beberapa persoalan yang dihadapi generasi muda akibat globalisasi, antara lain penyalahgunaan miras dan narkoba, serta pergeseran nilai karena makin meluasnya arus kebebasan dan permisifisme.

Anak-anak muda pun terjangkiti budaya buruk tersebut, mengalami alienasi, depresi, dan ketidakseimbangan mental karena dampak-dampak yang ditinggalkan. Akibatnya, generasi muda memiliki kecerdasan intelektual dan keterampilan, tetapi bermental jahat, berjiwa korup, dan berakhlak buruk.

Di sela pembicaraan itu, tiba-tiba Gus Dur meminta Maman mengumpulkan cokelat-cokelat yang dibagikan awak pesawat. Maman tidak mengerti, dan tidak bertanya untuk apa cokelat-cokelat itu. Dia hanya memperhatikan Gus Dur yang nampak bersusah payah memasukkan cokelat-cokelat itu ke sakunya.

Belakangan memahami, ketika rombongan Gus Dur yang terdiri dari; Maman, Muhyiddin Arubusman dan Munib Huda Muhammad sampai di Yogyakarta, dan mampir ke rumah Alisa Qotrunnada putri pertama Gus Dur. Hampir saja Gus Dur terpeleset saat turun dari mobil. Tetapi Gus Dur cuma berkomentar ringan, "ini sandal ingin mendahului kaki."

Berikutnya, Gus Dur menyapa semua cucunya, menciumi satu per satu, lalu memberi cokelat yang dikantongi sewaktu di dalam pesawat tadi. Cucunya nampak senang mendapat hadiah cokelat itu. "Gus Dur memberi contoh bagaimana menanamkan rasa cinta dan kasih itu dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar."

Ir. Soekarno

Presiden Soekarno tercatat memiliki sembilan orang istri selama hidupnya. Soekarno memang dinilai sebagai seorang Don Juan yang selalu mempesona wanita. Berkali-kali diakui oleh Soekarno, dirinya memang seorang pemuja wanita cantik.

Mantan Ajudan Soekarno, Bambang Widjanarko menceritakan Soekarno memang jagoan soal wanita. Kharisma Soekarno ditambah intelektualitas yang tinggi, membuat wanita-wanita bertekuk lutut.

Selain itu, Soekarno juga selalu bersikap gallant atau sopan dan hangat pada setiap wanita. Tak peduli wanita itu tua atau muda. Soekarno tak segan-segan mengambilkan minum sendiri untuk tamu wanitanya.

Soekarno juga selalu membantu memegang tangan wanita, jika wanita itu keluar mobil. Dia juga mengumbar pujian pada wanita. Hal ini yang selalu membuat para wanita tersanjung.

Berikut sembilan wanita yang bertekuk lutut dan dipersunting Soekarno. Diolah dari berbagai sumber oleh wartawan merdeka.com Laurencius Simanjuntak, Didi Syafirdi dan Ramadhian Fadillah.


1. Oetari Tjokroaminoto
Oetari Tjokroaminoto adalah istri pertama Soekarno. Soekarno menikahi Oetari tahun 1921 di Surabaya. Ketika menikah usia Soekarno baru 20 tahun sementara Oetari masih 16 tahun.

Oetari merupakan putri guru Soekarno HOS Tjokroaminoto. Soekarno menikahi Oetari untuk meringankan beban keluarga Tjokro. Kala itu istri Tjokro baru saja meninggal.

Soekarno tidak mencintai Oetari sebagaimana seorang suami mencintai istrinya. Begitu pula Oetari. Dunia pergerakan Soekarno dan dunia kanak-kanak Oetari terlalu berseberangan. Hubungan mereka pun lebih seperti kakak-adik.

Pernikahan Soekarno dan Oetari hanya seumur jagung. Soekarno menceraikan Oetari tak lama setelah kuliah di Bandung.



2. Inggit Garnasih

Soekarno kos di Bandung tahun 1921. Sejak awal pertemuan di rumah Inggit Garnasih, dia sudah mengagumi sosok Inggit yang matang dan cantik.

Soekarno berusia 20 tahun dan Inggit berusia 33 tahun kala itu. Pernikahan Inggit dengan Haji Sanusi pun tidak bahagia. Pada sosok Inggit Soekarno menemukan pelabuhan cintanya. Inggit begitu telaten melayani dan mendengarkan Soekarno.

Soekarno merebut Inggit dari Sanusi. Mereka kemudian menikah tahun 1923. Inggit mendampingi Soekarno dalam suka dan duka selama hampir 20 tahun.

Pernikahan Soekarno dan Inggit tidak dikaruniai anak. Tahun 1943, Soekarno menceraikan Inggit yang tak mau dimadu.


3. Fatmawati

Dalam pembuangan di Bengkulu, Soekarno bertemu Fatmawati. Gadis muda ini adalah putri tokoh Muhammadiyah di Bengkulu. Usia Soekarno dan Fatmawati terpaut 22 tahun lebih muda.

Hubungan dengan Fatmawati membuat pernikahan Soekarno dengan Inggit Garnasih berakhir. Inggit menolak dipoligami dan memilih pulang ke Bandung.

Tanggal 1 Juni 1943, Soekarno dan Fatmawati menikah. Soekarno berusia 42 tahun dan Fatma 20 tahun. Setelah Indonesia merdeka, Fatma menjadi ibu negara yang pertama. Dia juga yang menjahit bendera pusaka merah putih.

Dari Fatmawati, Soekarno mendapatkan lima orang anak. Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.


4. Hartini

Hartini adalah wanita setia yang sempat mengisi hidup Soekarno. Saat dipinang oleh sang proklamator pada 1953, Hartini berumur 29 tahun dan berstatus janda lima anak.

Pernikahan keduanya diawali oleh pertemuan di Candi Prambanan, Jawa Tengah, saat sang kepala negara mengadakan kunjungan kerja. Sumber lain menyebutkan, pertemuan di candi itu adalah kelanjutan cinta pandangan pertama keduanya di rumah dinas Wali Kota Salatiga, setahun sebelumnya.

Dari Soekarno, Hartini melahirkan dua anak, yakni Taufan Soekarnoputra dan Bayu Soekarnoputra. Hartini tetap menjadi istri saat masa kekuasaannya Soekarno sudah memasuki usia senja.

Hartini juga tetap mempertahankan status pernikahan hingga ajal menjemput Soekarno. Di pangkuan Hartinilah, Putra Sang Fajar menghembuskan napas terakhirnya di RS Gatot Subroto pada 21 Juni 1970.


5. Ratna Sari Dewi

Ratna Sari Dewi adalah wanita kelima yang dinikahi Soekarno. Lahir dengan nama Naoko Nemoto di Tokyo, 6 Februari 1940, Dewi dinikahi sang proklamator saat usia 19 tahun. Dari Soekarno, yang ketika itu berumur 57 tahun, Dewi mempunyai satu anak yaitu Kartika Sari Dewi Soekarno.

Kisah pertemuan Soekarno dan Dewi cukup menarik. Gadis Jepang itu berkenalan dengan Soekarno lewat seseorang ketika Bung Karno berada di Hotel Imperial, Tokyo. Sebelum menjadi istri Soekarno, Dewi adalah seorang pelajar sekaligus entertainer. Gosip beredar bahwa dia adalah seorang geisha. Namun rumor itu berkali-kali dibantahnya.

Dalam 'A Life in the Day of Madame Dewi' diceritakan, setelah bercerai dengan Soekarno, Dewi kemudian pindah ke berbagai negara di Eropa termasuk Swiss, Perancis, dan Amerika Serikat. Pada 2008, ia menetap di Shibuya, Tokyo, Jepang.

Dewi pernah membuat kontroversi pada 1998, saat dia berpose untuk sebuah buku foto berjudul 'Madame Syuga'. Di buku itu, ditampilkan Dewi dengan pose-pose setengah bugil dan menampakkan seperti tato.


6. Haryati

Sebelum dinikahi Soekarno pada 1963, Haryati adalah mantan penari istana sekaligus Staf Sekretaris Negara Bidang Kesenian. Karena pekerjaannya itulah, Haryati dekat dengan sang proklamator.

Melihat kemolekan Haryati, Soekarno bak arjuna yang tak henti mengirim rayuan kepada wanita berusia 23 tahun itu. Bahkan, status Haryati sebagai kekasih orang lain, tak membuat Soekarno mundur untuk meluapkan rasa cintanya.

Hati Haryati pun akhirnya jebol dan tak kuasa menolak pinangan sang kepala negara. Soekarno dan Haryati akhirnya menikah pada 21 Mei 1963. Namun selang tiga tahun, Haryati diceraikan tanpa anak. Soekarno beralasan sudah tidak cocok. Saat itu, Soekarno juga sedang dekat dengan Ratna Sari Dewi.

7. Yurike Sanger

Pertama kali Presiden Soekarno bertemu dengan Yurike Sanger pada tahun 1963. Kala itu Yurike masih yang masih berstatus pelajar menjadi salah satu anggota Barisan Bhinneka Tunggal Ika pada acara Kenegaraan.

Pertemuan itu rupanya langsung menarik perhatian Sang Putera Fajar. Perhatian ekstra diberikan sang presiden kepada gadis bau kencur itu, mulai dari diajak bicara, duduk berdampingan sampai diantar pulang ke rumah.

Rupanya, benih-benih cinta sudah mulai di antara keduanya. Singkat waktu, Bung Karno menyatakan perasaannya dan menyampaikan ingin menikah dengan sang pujaan hati. Seutai kalung pun diberikan ke Yurika.

Akhirnya, Bung Karno menemui orangtua Yurike. Pada 6 Agustus 1964, dua anak manusia yang tengah dimabuk cinta itu menikah secara islam di rumah Yurike. Berjalannya waktu, ternyata pernikahan ketujuh Sang Proklamator berjalan singkat.

Kondisi Bung Karno pada 1967 yang secara de facto di makzulkan sebagai presiden, berdampak pada kehidupan pribadi. Didasari rasa cinta yang luar biasa, Bung Karno yang menjadi tahanan rumah di Wisma Yoso menyarankan agar Yurike meminta cerai. Akhirnya perceraian itu terjadi, meski keduanya masih saling cinta.

8. Kartini Manoppo

Sosok wanita ini merupakan salah satu istri yang paling dicintai oleh Soekarno. Menikah dengan Kartini Manoppo, Bung Karno dikarunia anak Totok Suryawan Sukarno pada 1967. Keduanya menikah pada 1959.

Awal mula Bung Karno jatuh hati pada wanita yang pernah jadi pramugari Garuda Indonesia itu saat melihat lukisan karya Basuki Abdullah. Sejak saat itu, Kartini tak pernah absen tiap kali Bung Karno pergi ke luar negeri.

Kartini merupakan wanita asal Bolaang Mongondow, Sulawesi. Dia terlahir dari keluarga terhormat, sehingga Kartini menutup rapat-rapat pernikahannya dengan Bung Karno. Sejarah mencatat, Kartini merupakan istri kedelapan Sang Putera Fajar.


9. Heldy Djafar

Heldy Djafar merupakan istri terakhir Soekarno, istri kesembilan. Keduanya menikah pada 1966, kala itu Bung Karno berusia 65 tahun sedangkan Heldy gadis asal Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur itu, masih berusia 18 tahun.

Pernikahan keduanya hanya bertahan dua tahun. Kala itu situasi politik sudah semakin tidak menentu. Komunikasi tak berjalan lancar setelah Soekarno menjadi tahanan di Wisma Yaso, Jalan Gatot Subroto. Heldy sempat mengucap ingin berpisah, tetapi Soekarno bertahan. Soekarno hanya ingin dipisahkan oleh maut.

Akhirnya, pada 19 Juni 1968 Heldy 21 tahun menikah lagi dengan Gusti Suriansyah Noor. Kala itu Heldy yang sedang hamil tua mendapat kabar Soekarno wafat. Soekarno tutup usia 21 Juni 1970, dalam usia 69 tahun.

Sidebar One

Stats

Hidup adalah sebuah anugerah yang harus kita lewati bercumbu rayu dengan ribuan masalah

featured-content

Blogroll

Labels

Labels

Blogger templates

Blogger news

FansPage

Bantu Like Dong Sobat... ^_^
×

Hidup adalah sebuah anugerah yang harus kita lewati bercumbu rayu dengan ribuan masalah

Labels

Senin, 30 Desember 2013

MiTos ReBo Wekasan


Malam Tahun Baru 2014 diyakini sebagian masyarakat sebagai hari penuh mitos. Sebab, perayaan tahun baru kali ini, jatuh pada malam 'Rebo Wekasan' yaitu hari Rabu terakhir di bulan Shafar.

Rebo dalam bahasa Jawa adalah hari Rabu, sedangkan Wekasan adalah pungkasan atau terakhir, sehingga dinamai Rabo Wekasan dalam istilah Jawa. Sedangkan bulan Shafar adalah bulan kedua dalam penanggalan hijriyah Islam.

Masyarakat jahiliyah kuno, termasuk bangsa Arab, sering mengatakan bulan Shafar adalah bulan Tasa'um atau kesialan. Anggapan ini masih diyakini sebagian umat muslim hingga saat ini, termasuk sebagian bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jawa. Berikut rangkuman merdeka.com soal Rebo Wekasan:

1. Rabu terakhir di bulan kesialan

Apa makna dari Rebo Wekasan itu? Salah satu tokoh masyarakat di daerah Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, H Umar Efendi mengatakan, hanya golongan orang-orang sufi yang mengerti makna ini.

Mereka (kaum sufi) dan masyarakat Jawa kuno, kata dia, serta sebagian kaum muslimin meyakini setiap tahun akan turun 320.000 bala, musibah, ataupun bencana (dalam referensi lain 360.000 malapetaka dan 20.000 bahaya), dan itu akan terjadi pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar.

"Sehingga dalam upaya tolak balak itu, diadakanlah ritual-ritual tertentu di malam Rabo Wekasan. Di antara ritual tersebut adalah dengan mengerjakan salat empat rakaat, yang diistilahkan dengan salat sunnah lidafil bala yaitu salat sunnah untuk menolak balak," terang alumnus Pondok Pesantren Rejoso, Jombang tersebut.


 

2. Kaum tua pilih ritual keagamaan

Aura mitos Rebo Wekasan ini sangat kuat bagi sebagian masyarakat Jawa dan sebagian umat muslim, salah satu tokoh masyarakat di daerah Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, H Umar Efendi memprediksi, pada malam Tahun Baru 2014 akan banyak orang-orang menjalani ritual keagamaan daripada berhura-hura.

"Kemungkinan tetap, mayoritas anak muda yang kurang paham bahkan mungkin meninggalkan mitos Rebo Wekasan saja yang akan meramaikan malam Tahun Baru dengan hura-hura. Sebab mereka hidup di zaman modern. Sedangkan kaum tua, atau golongan masyarakat yang menyakini Rebo Wekasan adalah hari kesialan, akan melakukan ritual, sebagian lagi ada yang berpuasa tiga hari, dimulai hari Senin besok sampai Rabu," ujar dia memprediksi.

Namun ada juga ulama yang menyarankan agar tidak menganggap hari tertentu sebagai suatu pedoman, termasuk menjadikan setiap Rabu akhir bulan adalah hari nahas yang harus kita hindari.

"Karena ternyata pada hari itu, ada juga yang beruntung, ada juga yang buntung. Tinggal kita berikhtiar meyakini, semua itu adalah anugerah Allah. Dan kita kembalikan lagi semua persoalan kepada yang goib, yaitu Allah," kata Umar memberi wejangan.


















3. Lebih baik hindari hura-hura

Rebo Wekasan diyakini sebagai hari turunnya 320.000 balak atau bencana (dalam referensi lain 360.000 malapetaka dan 20.000 bahaya). Sehingga, sebagian masyarakat yang meyakini mitos ini, diwajibkan untuk mawas diri dengan menggelar ritual.

Sementara pada masyarakat Kejawen, menggelar ritual-ritual khusus di tempat yang dikeramatkan di daerahnya masing-masing. Seperti yang dituturkan Maksum, asal Mojokerto.

Warga Dusun Telogo Gede, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Mojokerto ini mengatakan, ritual-ritual khusus dalam budaya Jawa Kuno, bermacam-macam cara sesuai dengan kepercayaan masing-masing daerah. Ada yang menggelar selamatan tumpeng di tempat yang dikeramatkan dan sebagainya.

"Di desa saya ada sumur tua yang dikeramatkan ketika hari Rebo Wekasan. Tapi ritual itu sudah lama tidak dilakukan, karena dikhawatirkan mengarah pada kemusyrikan. Sekarang ya diganti dengan tradisi Islam, yaitu menggelar salat sunnah penangkal bala' dan membagi-bagi sedekah kepada fakir miskin," ujar Maksum.

Dia juga menegaskan, tradisi ritual Rebo Wekasan itu juga ada hikmahnya juga, meski tidak ada dasar atau ayat-ayat Alquran yang menjelaskan masalah tersebut, bahkan Nabi Muhammad juga tidak pernah mengajarkan pada ummatnya untuk meyakini hal itu.

"Terlebih lagi tahun ini, Rebo Wekasan jatuh tepat di malam Tahun Baru 2014. Artinya, perayaan tahun baru nanti tidak perlu digelar berlebihan. Mendekatkan diri kepada Allah itu jauh lebih baik ketimbang hura-hura yang tidak penting. Selanjutnya, percaya atau tidak Wallahu 'alam, segalanya berpulang pada yang ghoib," pungkasnya.

Senin, 23 Desember 2013

HIDUP BEGITU INDAH


Motivation of Live

+TheLyon MakyAhmad 

1.      Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.
2.      Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
3.      Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.
4.      Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun , dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap- cakap lama dengannya.
5.      Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.
6.      Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hari orang lain pula.
7.      Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.
8.      Orang-orang yang paling berbahagiapun tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.
9.      Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu.
10.  Hanya diperlukan waktu seminit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.
11.  Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang- orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.
12.  Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.
13.  Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.
14.  Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup, jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
15.  Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu. Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.
16.  Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu
dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian, janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.
17.  Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang- orang disekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.
So, have you ever thought that life is so simple and beautiful?

IBU................

IBU....................
+TheLyon MakyAhmad  +angga tiara +etika diana riskianti +enno qayla +reni rahayu
Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya.Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku ‘dipaksa’ membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.
Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu ia melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.
Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.
Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.
Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.
Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya. Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis.
Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.
Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do’a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.
Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.
Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang baik dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu. Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulannya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku.


BUAH CINTA

BUAH CINTA

Sebuah cerita dari Tiongkok Di sebuah daerah tinggal seorang saudagar kaya raya. Dia mempunyai seorang hamba yang sangat lugu - begitu lugu, hingga orang-orang menyebutnya si bodoh.
Suatu kali sang tuan menyuruh si bodoh pergi ke sebuah perkampungan miskin
untuk menagih hutang para penduduk di sana. "Hutang mereka sudah jatuh
tempo," kata sang tuan.
"Baik, Tuan," sahut si bodoh. "Tetapi nanti uangnya mau diapakan?"

"Belikan sesuatu yang aku belum punyai," jawab sang tuan.
Maka pergilah si bodoh ke perkampungan yang dimaksud. Cukup kerepotan juga si bodoh menjalankan tugasnya; mengumpulkan receh demi receh uang hutang dari para penduduk kampung. Para penduduk itu memang sangat miskin, dan pula ketika itu tengah terjadi kemarau panjang.
Akhirnya si bodoh berhasil jua menyelesaikan tugasnya. Dalam perjalanan pulang ia teringat pesan tuannya, "Belikan sesuatu yang belum aku miliki."

"Apa, ya?" tanya si bodoh dalam hati.
"Tuanku sangat kaya, apa lagi yang belum dia punyai?"
Setelah berpikir agak lama, si bodoh pun menemukan jawabannya. Dia kembali
ke perkampungan miskin tadi. Lalu dia bagikan lagi uang yang sudah dikumpulkannya tadi kepada para penduduk.
"Tuanku, memberikan uang ini kepada kalian," katanya.
Para penduduk sangat gembira. Mereka memuji kemurahan hati sang tuan.

Ketika si bodoh pulang dan melaporkan apa yang telah dilakukannya, sang tuan geleng-geleng kepala.
"Benar-benar bodoh," omelnya.
Waktu berlalu. Terjadilah hal yang tidak disangka-sangka; pergantian pemimpin karena pemberontakan membuat usaha sang tuan tidak semulus dulu.
Belum lagi bencana banjir yang menghabiskan semua harta bendanya.
Pendek kata sang tuan jatuh bangkrut dan melarat. Dia terlunta meninggalkan rumahnya. Hanya si bodoh yang ikut serta. Ketika tiba di sebuah kampung, entah mengapa para penduduknya menyambut mereka dengan riang dan hangat, mereka menyediakan tumpangan dan makanan buat sang tuan.

"Siapakah para penduduk kampung itu, dan mengapa mereka sampai mau berbaik hati menolongku?" tanya sang tuan.
"Dulu tuan pernah menyuruh saya menagih hutang kepada para penduduk miskin kampung ini," jawab si bodoh.
"Tuan berpesan agar uang yang terkumpul saya belikan sesuatu yang belum tuan punyai. Ketika itu saya berpikir, tuan sudah memiliki segala sesuatu.Satu-satunya hal yang belum tuanku punyai adalah cinta di hati mereka.Maka saya membagikan uang itu kepada mereka atas nama tuan. Sekarang tuan menuai cinta mereka."

Minggu, 22 Desember 2013

NASI PUTIH

NASI PUTIH
Cerita ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi di negri Tiongkok. Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir didepan sebuah rumah makan  cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu direstoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk kedalam restoran tersebut.

Kemudian pemuda itu berkata: “Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih”; dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan.

Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.

Ketika pemuda ini menerima nasi putih dan sedang membayar lalu berkata dengan pelan: “dapatkah menyiram sedikit kuah sayur diatas nasi saya.”

Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum:”Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar !”
Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir:” kuah sayur gratis.”

Lalu memesan semangkuk lagi nasi putih.
” Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi nasinya.”

Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada pemuda ini.
“Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan membawa ke sekolah sebagai makan siang saya !”

Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu dari keluarga miskin di luar kota, demi menuntut ilmu datang kekota, mencari uang sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti.

Berpikir sampai disitu pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda ini.

Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui suaminya sedang membantu pemuda ini, hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan dibawah nasi?

Suaminya kemudian membisik kepadanya :”Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk di nasinya dia tentu akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung lain kali dia tidak akan datang lagi, jika dia ketempat lain hanya membeli semangkuk nasi putih, mana ada gizi untuk bersekolah.”

“Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya.”

“Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku ?”

Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain.
“Terima kasih, saya sudah selesai makan.”
 
Pemuda ini pamit kepada mereka.
Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan mata berterima kasih kepada mereka.
 
“Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat !” katanya sambil melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda ini besok jangan segan-segan datang lagi.

Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah ke rumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari.

Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat, selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi.

Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih, pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur, tiba-tiba kehilangan mata pencaharian dan mengingat anak mereka yang disekolahkan diluar negeri yang perlu biaya setiap bulan membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.

Pada saat ini masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya seperti direktur dari kantor bonafid.
“Apa kabar? Saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan, saya diperintah oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami, perusahaan kami telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan.”

“Siapakah direktur diperusahaan kamu ? Mengapa begitu baik terhadap kami? Saya tidak ingat mengenal seorang yang begitu mulia !”  sepasang suami istri ini berkata dengan terheran.

“Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu, yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya.”

Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul, setelah bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses.

Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri ini, jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sesukses sekarang.

Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya. Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam berkata kepada mereka:”bersemangat ya ! dikemudian hari perusahaan tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok !”

Kebaikan hati dan balas budi selamanya dalam kehidupan manusia adalah suatu perbuatan indah dan yang paling mengharukan.


Kisah cinta Gus Dur pada Shinta Nuriyah

Lika-liku kisah cinta Gus Dur pada Shinta Nuriyah


+TheLyon MakyAhmad +Intan Dyah +diana ratnasari +feby julia +Eka Tria


Cerita lain soal Gus Dur kali ini tentang lika-liku serius dan lucu jalan pernikahannya dengan Shinta Nuriyah, perempuan yang setia mendampingi Gus Dur hingga meninggal. Kisah ini bermula ketika Gus Dur hendak menimba ilmu di Kairo, Mesir. Dia diwanti-wanti oleh pamannya, Kiai Fatah, agar menikah lebih dahulu.

"Soalnya kalau kamu menunggu menikah pulang dari luar negeri, kamu hanya akan mendapat wanitua tua yang cerewet," kata pamannya. Si Paman pun mau membantu mencarikan jodoh.

Lalu, disodorkan lah nama Shinta yang pernah menjadi murid Gus Dur ketika di Muallimat, Jombang. Gus Dur segera mengiyakan tawaran itu. Namun Shinta belum bersedia lantaran trauma dengan salah seorang guru yang pernah meminangnya ketika dia masih berusia 13 tahun. Celakanya, nama guru itu juga Abdurrahman.

Maka, komentar Shinta ketika menerima surat dari Gus Dur adalah, "Ah, Abdurrahman lagi, Abdurrahman lagi." Kisah ini seperti ditulis Guntur Wiguna dalam buku: Koleksi Humor Gus Dur.

Namun pada akhirnya Shinta mulai bersimpati kepada Gus Dur ketika dia menerima surat dari Gus Dur yang mengeluhkan bahwa dia tidak naik tingkat karena terlalu aktif di PPI (Persatuan Pemuda Indonesia). Lewat surat balasannya Shinta berusaha menghibur. "Masak manusia harus gagal dalam segala-galanya. Gagal dalam setudi, paling tidak berhasil dalam jodoh," kata Shinta dalam suratnya.

Selama tahun-tahun yang dihabiskan Gus Dur di Kairo, dia memang terus berkorespondensi dengan Shinta. Datangnya surat secara teratur dari gadis itu ditafsirkan sebagai tanda ia tidak ditolak. Setelah sekian lama berhubungan lewat surat, Gus Dur akhirnya melamar Shinta Nuriyah. Namun Shinta sepertinya belum yakin betul dengan Gus Dur.

Seperti ditulis Greg Barton di buku: Biografi Gus Dur. Dalam satu tahap kegamangan, kenang Shinta, bahkan dia mengaku pernah pergi bertanya ke tukang ramal, apakah Gus Dur benar-benar pemuda yang tepat baginya. Atau, apakah dia harus mencari pemuda lain?

Namun jawaban tukang ramal itu jelas. "Jangan mencari-cari lagi, yang sekarang ini (Gus Dur) akan menjadi teman hidup anda." Tapi jawaban ini malah mengganggu pikiran Shinta karena dia belum yakin benar dengan Gus Dur.

Gus Dur bukanlah pemuda paling tampan yang pernah dikenalnya. Namun dibanding pria lain yang pernah mengejarnya, Gus Dur adalah pria dengan kepribadian lembut dan tajam pikirannya, seperti dalam surat-surat yang dia terima. Surat-surat itu belakangan diakui Shinta telah mengubah pandangannya terhadap Gus Dur.

Apalagi, walaupun keluarga di desa sering mengatur pernikahan anaknya, tapi dalam hal ini Shinta diberi kebebasan. Dia akhirnya memutuskan menerima Gus Dur sebagai teman hidupnya. Pada pertengahan 1966, Gus Dur meminangnya, dan keduanya lalu bertunangan.

Dua tahun kemudian, September 1968, Gus Dur akhirnya menikahi Shinta. Tapi pernikahan keduanya bisa dibilang unik. Sebab Gus Dur berada jauh di Kairo, sekitar 12.000 kilo meter dari Jombang, Indonesia, tempat Shinta Nuriyah berada. Karena Gus Dur tidak bisa datang saat pernikahan, akhirnya dia diwakili kakeknya, Kiai Bisri Syansuri yang berusia 81 tahun.

Para tamu yang hadir menjadi heboh ketika melihat kiai berusia 81 tahun bersanding dengan seorang wanita muda usia. Walaupun Gus Dur dan Shinta telah menikah dengan cara yang menghebohkan itu, tapi mereka menganggap pernikahan itu tak lebih dari sekadar pertunangan.

Maka, keduanya sepakat bakal menikah lagi setelah sama-sama lulus kuliah. Dan benar saja, sepulang dari Mesir, yang pertama dilakukan oleh Gus Dur adalah kawin lagi, dengan gadis yang dicintainya, Shinta Nuriyah.

Guru Besar Prof. Sahetapy

Meskipun kebohongan itu lari secepat kilat, satu waktu kebenaran itu akan mengalahkannya...#gerimis
Kesombongan itu berarti kejatuhan sudah dekat....#gerimis
+TheLyon MakyAhmad 



Sabtu, 21 Desember 2013

4 Alasan PBNU tak haramkan rokok sampai kiamat

4 Alasan PBNU tak haramkan rokok sampai kiamat


 +TheLyon MakyAhmad 

Jika banyak orang menyatakan perang terhadap rokok, tidak demikian dengan ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU). Tidak seperti saat melarang pembagian kondom, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) justru tidak mendukung kampanye Kemenkes untuk menekan angka perokok di Indonesia.

Berbagai pembenaran dan alasan dikemukakan oleh PBNU. Menurut, staf dewan halal PBNU, Kiai Arwani Faisal, semua kiai NU pun telah sepakat untuk memperbolehkan pengikutnya menghisap rokok.

Bahkan, pihaknya menegaskan tidak akan mengharamkan rokok hingga kiamat. "Rokok itu mubah, sampai kiamat ulama NU ga akan mengharamkan rokok. Untuk penderita jantung rokok haram. Tapi kalau rokok bikin semangat enggak haram lagi," kata dia sambil tertawa saat membawakan materi di diskusi publik 'Kampanye kondom, anti rokok: Indah tapi manipulatif,' di kantor PBNU, Jakarta, Senin (16/12).

Berikut empat alasan PBNU tak mau haramkan rokok hingga kiamat seperti dirangkum  

1. Rokok tidak bahaya

 

Staf dewan halal PBNU, Kiai Arwani Faisal mengatakan penetapan rokok tidak berbahaya sudah diperhitungkan masak-masak ketika muktamar NU. Bahkan ada dalil agama yang membenarkan kalau rokok ini tidak terlalu berbahaya sehingga hukumnya mubah.

"Harus dilihat kadarnya. Kalau Ma'syadahnya (kerugian) besar hukumnya haram. Rokok kan sekali hisap tidak langsung pingsan," kata dia saat membawakan materi di diskusi publik 'Kampanye kondom, anti rokok: Indah tapi manipulatif,' di kantor PBNU, Jakarta, Senin (16/12).

2. Merokok, kiai sepuh NU masih panjang umur

Sebagai perokok aktif, para pembesar NU mengkritik kampanye antirokok yang digalakkan Kemenkes. Menurut PBNU, rokok tidak punya bahaya yang berlebihan terhadap kesehatan manusia sehingga tidak perlu dilarang berlebihan.

"Kok kejam langsung bilang haram, ulama NU bilang enggak haram. Karena puluhan tahun merokok sehat-sehat saja. Kan tingkat bahayanya dilihat," jelas Staf dewan halal PBNU, KH. Arwani Faisal di diskusi publik 'Kampanye kondom, anti rokok : Indah tapi manipulatif,' di kantor PBNU, Jakarta, Senin (16/12).

3. Rokok tidak haram

PBNU tidak mendukung kampanye Kemenkes untuk menekan angka perokok di Indonesia. Menurut, Staf dewan halal PBNU, Arwani Faisal, rokok tidaklah haram.

"Rokok itu mubah, sampai kiamat ulama NU ga akan mengharamkan rokok. Untuk penderita jantung rokok haram. Tapi kalau rokok bikin semangat enggak haram lagi," kata dia sambil tertawa saat membawakan materi di diskusi publik 'Kampanye kondom, antirokok: Indah tapi manipulatif,' di kantor PBNU, Jakarta, Senin (16/12).

Dia juga mengklaim kalau kiai NU sebenarnya mendukung upaya meminimalisir rokok. Itu dibuktikan dengan penetapan hukum 'mubah' untuk? pengikut PBNU.

"Kiai gak berarti menerima data kesehatan. Rokok mubah karena menerima data kesehatan. Kalau enggak nerima, akan menetapkan hukum rokok wajib. Itu justru karena ngerti itu bahaya," katanya.

4. Rokok kretek sehat

Ketidaksetujuan NU terhadap kebijakan Menkes semakin meruncing. Seolah membalas kampanye antirokok menkes, kini NU menggalakkan rokok alami alias kretek.

"Rokok ini (kretek) bermanfaat untuk kita yang berbahan alami. Yang alamiah selalu lebih baik. Alam itu baik untuk manusia tinggal pengetahuan kita." jelas Profesor Universitas Brawijaya, Sutiman di kantor PBNU Jakarta, (16/12).

Alasannya, dibandingkan dengan rokok lainnya, rokok jenis kretek tidak punya bahan kimia berlebih.

"Ini kan dari bahan alami dan kalau dibakar elemen pecah sendiri. Kalau daun dia enggak berbahaya. Menurut saya komponen (kimia) semakin sedikit semakin sehat," tutur dia.

 


 


 

Nikotin dalam rokok membuat otak bekerja lebih baik?

Nikotin dalam rokok membuat otak bekerja lebih baik?

+TheLyon MakyAhmad 

 

Selama ini nikotin dianggap sebagai zat yang merusak kesehatan dan bisa menyebabkan kecanduan, terutama jika zat tersebut ada dalam rokok. Namun baru-baru ini kelompok peneliti yang direkrut oleh perusahaan rokok mengungkap bahwa nikotin bisa membuat otak bekerja lebih baik.

"Nikotin bisa membantu merangsang otak dan membuat otak lebih tenang," ungkap peneliti yang direkrut oleh British American Tobacco, seperti dilansir oleh Daily Mail (15/12).

Meski begitu, hasil yang kontroversial ini diklaim tidak bertanggung jawab dan hanya bagian dari akal-akalan perusahaan rokok yang membawahi beberapa merek seperti Benson & Hedges, Dunhill, dan Lucky Strikes. Uniknya, hasil ini muncul hanya seminggu setelah peneliti dari New York University mengungkap bahwa rokok elektrik mengandung lebih banyak nikotin daripada rokok biasa.

David O'Reilly, direktur dari peneliti tersebut mengatakan bahwa mengisap satu rokok atau minum secangkir kopi tak akan membahayakan. Namun klaim ini mendapat kecaman dari ahli kesehatan lain yang berpendapat bahwa hasil penelitian tersebut hanya diberikan untuk menjual rokok sebanyak-banyaknya.

Meski begitu, tampaknya ada peneliti lain yang setuju dengan pendapat tersebut. profesor John britton dari Royal College of Physicians menjelaskan bahwa mendapat satu dosis nikotin memang bisa memberikan efek positif pada otak. Namun dia juga mengingatkan bahwa nikotin bersifat candu dan bisa membuat seorang perokok kecanduan hingga otak mereka tak bisa bekerja jika tidak mengisap nikotin dalam rokok.

"Memang benar bahwa menggunakan nikotin satu kali bisa meningkatkan konsentrasi, efek ini sama dengan yang Anda dapatkan dengan mengonsumsi kafein. Namun obat ini juga bisa membuat kecanduan, dan akan ada saatnya otak Anda tak bisa bekerja tanpa nikotin," jelasnya.

Masyarakat sebaiknya tidak menelan hasil penelitian ini mentah-mentah karena mengisap nikotin dalam rokok selama jangka waktu panjang juga bisa membuat otak tak efektif dalam bekerja. Selain itu, departemen kesehatan Amerika mengungkap bahwa kebiasaan merokok bisa menyebabkan kematian, lebih banyak dibandingkan dengan kematian akibat penyakit atau kecelakaan.

Kreatif pasarkan wisata, Banyuwangi sabet Tourism Award 2013

Kreatif pasarkan wisata, Banyuwangi sabet Tourism Award 2013


+TheLyon MakyAhmad
Konsistensi Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dalam mengembangkan pariwisata kembali berbuah penghargaan. Kali ini, Banyuwangi menyabet gelar Travel Club Tourism Award (TCTA) 2013 untuk kategori "The Most Creative" tingkat kabupaten. Ini merupakan kali kedua bagi kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" itu menyabet Travel Club Tourism Award. Tahun lalu, Banyuwangi juga meraih penghargaan tersebut untuk kategori "The Most Improved".

"Diraihnya penghargaan ini jadi pelecut agar pengembangan wisata Banyuwangi ke depan semakin baik," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Dirjen Pengembangan Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Firmansyah Rahim di Gedung Kemenparekraf, Jakarta, Jumat malam (20/12/2013). TCTA 2013 diselenggarakan atas kerja sama Travel Club dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta Kemenparekraf. Selain tim juri independen, Universitas Sahid Jakarta dilibatkan sebagai verifikator yang terjun meriset berbagai kabupaten/kota dan provinsi di seluruh Indonesia.

Banyuwangi dinilai sebagai kabupaten yang mengemas pengembangan pariwisata secara kreatif, sehingga layak mendapatkan penghargaan kategori The Most Creative menyingkirkan kabupaten-kabupaten lainnya. Inovasi pemasaran wisata melalui perhelatan Banyuwangi Festival, yang digelar September-Desember 2013 dengan beragam acara wisata, dianggap mampu mengatrol pamor Banyuwangi sebagai destinasi wisata yang layak dipilih.

Anas mengatakan, pariwisata adalah sektor yang bisa dengan cepat menciptakan perputaran ekonomi di masyarakat. Jika bisa dioptimalkan, pariwisata Banyuwangi akan memberi banyak dampak positif ke masyarakat.

Seiring dengan promosi yang dilakukan Banyuwangi, kunjungan wisatawan semakin terdiversifikasi. Jika dulu hanya terkonsentrasi di Kawah Ijen yang terkenal dengan blue fire (api biru), wisatawan kini mulai melirik destinasi lain, mulai dari Pantai Pulau Merah hingga Desa Wisata Using.

Yang bikin bangga, lanjut Anas, seni-budaya setempat ikut terkerek oleh laju kemajuan pariwisata dan ekonomi. Dia mencontohkan beragam acara wisata berbasis seni-budaya seperti Banyuwangi Ethno Carnival, Festival Kuwung, Festival Jazz Pantai, dan Paju Gandrung Sewu yang mampu menjadikan kekayaan seni-budaya sebagai sarana untuk memacu sektor wisata sekaligus mengungkit kegiatan ekonomi. "Ini ibarat menembak dua burung memakai satu peluru. Dengan pengembangan wisata berbasis seni-budaya, konsolidasi sosial jalan, modal sosial terbentuk untuk memajukan daerah. Sisi lainnya, ekonomi bergairah karena promosi kencang," tuturnya.

Anas mengatakan, berbagai event wisata yang dikemas secara kreatif dalam Banyuwangi Festival berdampak setidaknya pada tiga hal. Pertama, peningkatan pendapatan daerah/komunitas lokal. Kedua, peningkatan imej daerah.

Ketiga, memperluas destination life-cycle, sehingga daerah tidak hanya dikenal melalui satu atau dua destinasi wisata saja. "Kami terus dorong cara-cara pengembangan dan pemasaran yang kreatif, menciptakan "crowd" yang bisa mendatangkan kerumunan orang dan membangun conversation positif tentang Banyuwangi di dunia online dan offline. Ini yang akan menciptakan word of mouth, kekuatan pemasaran berbasis rekomendasi antar-teman atau dari mulut ke mulut yang sangat efektif," kata Anas.

IBU OH IBU

+TheLyon MakyAhmad
Hari ini tepat 22 Desember, diperingati sebagai hari ibu. Nah, ada baiknya anda tahu bagaimana nasihat Mantan Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, soal pentingnya peran ibu bagi anak-anaknya. Semua tahu, sejak umur 12 tahun Gus Dur miskin papa, dia tumbuh dewasa cuma bersama ibu.

Sejarah masa kecil Gus Dur sudah banyak diceritakan dalam buku-buku, sehingga tulisan ini tidak mengulang kembali kisah masa kecil Gus Dur. Namun demikian, ada beberapa pemikiran Gus Dur tentang peran ibu yang kontekstual dengan masa kini, ketika banyak kasus kenakalan remaja: terlibat seks bebas, narkoba, tawuran, dan lain-lain.

Seperti ditulis Maman Imanulhaq, santri Gus Dur, yang akrab disapa Kang Maman. Dia bercerita dalam buku berjudul: Fatwa dan Canda Gus Dur. Maman mengutip pembicaraan ringan bersama Gus Dur di dalam pesawat ketika dalam perjalanan dari Jakarta-Yogyakarta.

Gus Dur mengutip hadist Nabi berbunyi; "surga berada di telapak kaki ibu", yang antara lain mengisyaratkan bahwa kebahagiaan anak sangat tergantung pada model pendidikan yang diterapkan sang ibu. Untuk konteks lebih luas, Gus Dur mengibaratkan "ibu" itu para tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah.

"Jika dalam mendidik anak sang ibu mengarah pada hal-hal apa yang disebut sebagai 'salah asuh, kurang asih, dan tak diasah' (salah mendidik, kurang kasih sayang, dan tidak diasah penalaran-kepribadian-moralitasnya), maka yang terjadi justru kebalikan dari hadist di depan, menjadi 'neraka di bawah telapak kaki ibu'," kata Maman mengutip Gus Dur.

Kenakalan remaja, seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, dan seks bebas merupakan neraka yang sangat mencemaskan orang tua. Dibutuhkan tanggung jawab serius dari semua itu.

Maman melanjutkan, Gus Dur sering kali mengaitkan keagamaan remaja dengan tantangan dunia global. Menurut cucu pendiri NU Hasyim Asyari itu, beberapa persoalan yang dihadapi generasi muda akibat globalisasi, antara lain penyalahgunaan miras dan narkoba, serta pergeseran nilai karena makin meluasnya arus kebebasan dan permisifisme.

Anak-anak muda pun terjangkiti budaya buruk tersebut, mengalami alienasi, depresi, dan ketidakseimbangan mental karena dampak-dampak yang ditinggalkan. Akibatnya, generasi muda memiliki kecerdasan intelektual dan keterampilan, tetapi bermental jahat, berjiwa korup, dan berakhlak buruk.

Di sela pembicaraan itu, tiba-tiba Gus Dur meminta Maman mengumpulkan cokelat-cokelat yang dibagikan awak pesawat. Maman tidak mengerti, dan tidak bertanya untuk apa cokelat-cokelat itu. Dia hanya memperhatikan Gus Dur yang nampak bersusah payah memasukkan cokelat-cokelat itu ke sakunya.

Belakangan memahami, ketika rombongan Gus Dur yang terdiri dari; Maman, Muhyiddin Arubusman dan Munib Huda Muhammad sampai di Yogyakarta, dan mampir ke rumah Alisa Qotrunnada putri pertama Gus Dur. Hampir saja Gus Dur terpeleset saat turun dari mobil. Tetapi Gus Dur cuma berkomentar ringan, "ini sandal ingin mendahului kaki."

Berikutnya, Gus Dur menyapa semua cucunya, menciumi satu per satu, lalu memberi cokelat yang dikantongi sewaktu di dalam pesawat tadi. Cucunya nampak senang mendapat hadiah cokelat itu. "Gus Dur memberi contoh bagaimana menanamkan rasa cinta dan kasih itu dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar."

Ir. Soekarno

Presiden Soekarno tercatat memiliki sembilan orang istri selama hidupnya. Soekarno memang dinilai sebagai seorang Don Juan yang selalu mempesona wanita. Berkali-kali diakui oleh Soekarno, dirinya memang seorang pemuja wanita cantik.

Mantan Ajudan Soekarno, Bambang Widjanarko menceritakan Soekarno memang jagoan soal wanita. Kharisma Soekarno ditambah intelektualitas yang tinggi, membuat wanita-wanita bertekuk lutut.

Selain itu, Soekarno juga selalu bersikap gallant atau sopan dan hangat pada setiap wanita. Tak peduli wanita itu tua atau muda. Soekarno tak segan-segan mengambilkan minum sendiri untuk tamu wanitanya.

Soekarno juga selalu membantu memegang tangan wanita, jika wanita itu keluar mobil. Dia juga mengumbar pujian pada wanita. Hal ini yang selalu membuat para wanita tersanjung.

Berikut sembilan wanita yang bertekuk lutut dan dipersunting Soekarno. Diolah dari berbagai sumber oleh wartawan merdeka.com Laurencius Simanjuntak, Didi Syafirdi dan Ramadhian Fadillah.


1. Oetari Tjokroaminoto
Oetari Tjokroaminoto adalah istri pertama Soekarno. Soekarno menikahi Oetari tahun 1921 di Surabaya. Ketika menikah usia Soekarno baru 20 tahun sementara Oetari masih 16 tahun.

Oetari merupakan putri guru Soekarno HOS Tjokroaminoto. Soekarno menikahi Oetari untuk meringankan beban keluarga Tjokro. Kala itu istri Tjokro baru saja meninggal.

Soekarno tidak mencintai Oetari sebagaimana seorang suami mencintai istrinya. Begitu pula Oetari. Dunia pergerakan Soekarno dan dunia kanak-kanak Oetari terlalu berseberangan. Hubungan mereka pun lebih seperti kakak-adik.

Pernikahan Soekarno dan Oetari hanya seumur jagung. Soekarno menceraikan Oetari tak lama setelah kuliah di Bandung.



2. Inggit Garnasih

Soekarno kos di Bandung tahun 1921. Sejak awal pertemuan di rumah Inggit Garnasih, dia sudah mengagumi sosok Inggit yang matang dan cantik.

Soekarno berusia 20 tahun dan Inggit berusia 33 tahun kala itu. Pernikahan Inggit dengan Haji Sanusi pun tidak bahagia. Pada sosok Inggit Soekarno menemukan pelabuhan cintanya. Inggit begitu telaten melayani dan mendengarkan Soekarno.

Soekarno merebut Inggit dari Sanusi. Mereka kemudian menikah tahun 1923. Inggit mendampingi Soekarno dalam suka dan duka selama hampir 20 tahun.

Pernikahan Soekarno dan Inggit tidak dikaruniai anak. Tahun 1943, Soekarno menceraikan Inggit yang tak mau dimadu.


3. Fatmawati

Dalam pembuangan di Bengkulu, Soekarno bertemu Fatmawati. Gadis muda ini adalah putri tokoh Muhammadiyah di Bengkulu. Usia Soekarno dan Fatmawati terpaut 22 tahun lebih muda.

Hubungan dengan Fatmawati membuat pernikahan Soekarno dengan Inggit Garnasih berakhir. Inggit menolak dipoligami dan memilih pulang ke Bandung.

Tanggal 1 Juni 1943, Soekarno dan Fatmawati menikah. Soekarno berusia 42 tahun dan Fatma 20 tahun. Setelah Indonesia merdeka, Fatma menjadi ibu negara yang pertama. Dia juga yang menjahit bendera pusaka merah putih.

Dari Fatmawati, Soekarno mendapatkan lima orang anak. Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.


4. Hartini

Hartini adalah wanita setia yang sempat mengisi hidup Soekarno. Saat dipinang oleh sang proklamator pada 1953, Hartini berumur 29 tahun dan berstatus janda lima anak.

Pernikahan keduanya diawali oleh pertemuan di Candi Prambanan, Jawa Tengah, saat sang kepala negara mengadakan kunjungan kerja. Sumber lain menyebutkan, pertemuan di candi itu adalah kelanjutan cinta pandangan pertama keduanya di rumah dinas Wali Kota Salatiga, setahun sebelumnya.

Dari Soekarno, Hartini melahirkan dua anak, yakni Taufan Soekarnoputra dan Bayu Soekarnoputra. Hartini tetap menjadi istri saat masa kekuasaannya Soekarno sudah memasuki usia senja.

Hartini juga tetap mempertahankan status pernikahan hingga ajal menjemput Soekarno. Di pangkuan Hartinilah, Putra Sang Fajar menghembuskan napas terakhirnya di RS Gatot Subroto pada 21 Juni 1970.


5. Ratna Sari Dewi

Ratna Sari Dewi adalah wanita kelima yang dinikahi Soekarno. Lahir dengan nama Naoko Nemoto di Tokyo, 6 Februari 1940, Dewi dinikahi sang proklamator saat usia 19 tahun. Dari Soekarno, yang ketika itu berumur 57 tahun, Dewi mempunyai satu anak yaitu Kartika Sari Dewi Soekarno.

Kisah pertemuan Soekarno dan Dewi cukup menarik. Gadis Jepang itu berkenalan dengan Soekarno lewat seseorang ketika Bung Karno berada di Hotel Imperial, Tokyo. Sebelum menjadi istri Soekarno, Dewi adalah seorang pelajar sekaligus entertainer. Gosip beredar bahwa dia adalah seorang geisha. Namun rumor itu berkali-kali dibantahnya.

Dalam 'A Life in the Day of Madame Dewi' diceritakan, setelah bercerai dengan Soekarno, Dewi kemudian pindah ke berbagai negara di Eropa termasuk Swiss, Perancis, dan Amerika Serikat. Pada 2008, ia menetap di Shibuya, Tokyo, Jepang.

Dewi pernah membuat kontroversi pada 1998, saat dia berpose untuk sebuah buku foto berjudul 'Madame Syuga'. Di buku itu, ditampilkan Dewi dengan pose-pose setengah bugil dan menampakkan seperti tato.


6. Haryati

Sebelum dinikahi Soekarno pada 1963, Haryati adalah mantan penari istana sekaligus Staf Sekretaris Negara Bidang Kesenian. Karena pekerjaannya itulah, Haryati dekat dengan sang proklamator.

Melihat kemolekan Haryati, Soekarno bak arjuna yang tak henti mengirim rayuan kepada wanita berusia 23 tahun itu. Bahkan, status Haryati sebagai kekasih orang lain, tak membuat Soekarno mundur untuk meluapkan rasa cintanya.

Hati Haryati pun akhirnya jebol dan tak kuasa menolak pinangan sang kepala negara. Soekarno dan Haryati akhirnya menikah pada 21 Mei 1963. Namun selang tiga tahun, Haryati diceraikan tanpa anak. Soekarno beralasan sudah tidak cocok. Saat itu, Soekarno juga sedang dekat dengan Ratna Sari Dewi.

7. Yurike Sanger

Pertama kali Presiden Soekarno bertemu dengan Yurike Sanger pada tahun 1963. Kala itu Yurike masih yang masih berstatus pelajar menjadi salah satu anggota Barisan Bhinneka Tunggal Ika pada acara Kenegaraan.

Pertemuan itu rupanya langsung menarik perhatian Sang Putera Fajar. Perhatian ekstra diberikan sang presiden kepada gadis bau kencur itu, mulai dari diajak bicara, duduk berdampingan sampai diantar pulang ke rumah.

Rupanya, benih-benih cinta sudah mulai di antara keduanya. Singkat waktu, Bung Karno menyatakan perasaannya dan menyampaikan ingin menikah dengan sang pujaan hati. Seutai kalung pun diberikan ke Yurika.

Akhirnya, Bung Karno menemui orangtua Yurike. Pada 6 Agustus 1964, dua anak manusia yang tengah dimabuk cinta itu menikah secara islam di rumah Yurike. Berjalannya waktu, ternyata pernikahan ketujuh Sang Proklamator berjalan singkat.

Kondisi Bung Karno pada 1967 yang secara de facto di makzulkan sebagai presiden, berdampak pada kehidupan pribadi. Didasari rasa cinta yang luar biasa, Bung Karno yang menjadi tahanan rumah di Wisma Yoso menyarankan agar Yurike meminta cerai. Akhirnya perceraian itu terjadi, meski keduanya masih saling cinta.

8. Kartini Manoppo

Sosok wanita ini merupakan salah satu istri yang paling dicintai oleh Soekarno. Menikah dengan Kartini Manoppo, Bung Karno dikarunia anak Totok Suryawan Sukarno pada 1967. Keduanya menikah pada 1959.

Awal mula Bung Karno jatuh hati pada wanita yang pernah jadi pramugari Garuda Indonesia itu saat melihat lukisan karya Basuki Abdullah. Sejak saat itu, Kartini tak pernah absen tiap kali Bung Karno pergi ke luar negeri.

Kartini merupakan wanita asal Bolaang Mongondow, Sulawesi. Dia terlahir dari keluarga terhormat, sehingga Kartini menutup rapat-rapat pernikahannya dengan Bung Karno. Sejarah mencatat, Kartini merupakan istri kedelapan Sang Putera Fajar.


9. Heldy Djafar

Heldy Djafar merupakan istri terakhir Soekarno, istri kesembilan. Keduanya menikah pada 1966, kala itu Bung Karno berusia 65 tahun sedangkan Heldy gadis asal Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur itu, masih berusia 18 tahun.

Pernikahan keduanya hanya bertahan dua tahun. Kala itu situasi politik sudah semakin tidak menentu. Komunikasi tak berjalan lancar setelah Soekarno menjadi tahanan di Wisma Yaso, Jalan Gatot Subroto. Heldy sempat mengucap ingin berpisah, tetapi Soekarno bertahan. Soekarno hanya ingin dipisahkan oleh maut.

Akhirnya, pada 19 Juni 1968 Heldy 21 tahun menikah lagi dengan Gusti Suriansyah Noor. Kala itu Heldy yang sedang hamil tua mendapat kabar Soekarno wafat. Soekarno tutup usia 21 Juni 1970, dalam usia 69 tahun.

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Terjamah

Categories

Popular Posts

About Me

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Twitter Q

IKLAN


Kode Iklan Anda Disini

alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar