PROPOSAL PENELITIAN THEMAKY



PROPOSAL PENELITIAN

KORELASI ANTARA KOMPETENSI MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEBIASAAN MEMBACA SISWA KELAS V SD DARUSSALAM KARANGDORO TEGALSARI BANYUWANGI


Dosen Pengampu :
Dr. Nur Fajar, M.Pd


Oleh :
MAKINUDDIN (2121030031)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, terutama dalam teknologi percetakan maka semakin banyak informasi yang tersimpan di dalam buku. Pada semua jenjang pendidikan, kemampuan membaca menjadi skala prioritas yang harus dikuasai siswa. Dengan membaca siswa akan memperoleh berbagai informasi yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Semakin banyak membaca semakin banyak pula informasi yang diperoleh. Oleh karena itu, membaca merupakan jendela dunia, siapa pun yang membuka jendela tersebut dapat melihat dan mengetahui segala sesuatu yang terjadi. Baik peristiwa yang terjadi pada masa lampau, sekarang, bahkan yang akan datang.
Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan membaca. Oleh karena itu, sepantasnyalah siswa harus melakukannya atas dasar kebutuhan, bukan karena suatu paksaan. Jika siswa membaca atas dasar kebutuhan, maka ia akan mendapatkan segala informasi yang ia inginkan. Namun sebaliknya, jika siswa membaca atas dasar paksaan, maka informasi yang ia peroleh tidak akan maksimal.
Berdasarkan hasil survei lembaga internasional yang bergerak dalam bidang pendidikan, United Nation Education Society and Cultural Organization (UNESCO), minat baca penduduk Indonesia jauh di bawah negara-negara Asia. Indonesia tampaknya harus banyak belajar dari negara-negara maju yang memiliki tradisi membaca cukup tinggi.
Jepang, Amerika, Jerman, dan negara maju lainnya yang masyarakatnya punya tradisi membaca buku, begitu pesat peradabannya. Masyarakat negara tersebut sudah menjadikan buku sebagai sahabat yang menemani mereka kemana pun mereka pergi, ketika antre membeli karcis, menunggu kereta, di dalam bus, mereka manfaatkan waktu dengan kegiatan produktif yakni membaca buku. Di Indonesia kebiasaan ini belum tampak.
Menumbuhkan kebiasaan membaca harus dimulai dari keluarga. Orang tua berperan penting dalam menumbuhkan kegemaran membaca buku anak-anaknya. Untuk menjadikan anak memiliki kegemaran membaca, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pepatah Inggris mengatakan we first make our habits, then our habits make us. Sebuah watak akan muncul, bila kita membentuk kebiasaan terlebih dahulu. Artinya, bila orang tua ingin anaknya mempunyai kegemaran membaca buku, maka membaca buku perlu dibiasakan sejak kecil. Disamping perlunya keteladanan dari orang tua sendiri.
 Kegiatan membaca perlu dibiasakan sejak dini, yakni mulai dari anak mengenal huruf. Jadikanlah kegiatan  membaca sebagai suatu kebutuhan dan menjadi hal yang menyenangkan  bagi siswa. Membaca dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja asalkan ada keinginan, semangat, dan motivasi. Jika hal ini terwujud, diharapkan membaca dapat menjadi bagian dari kehidupan yang tidak dapat dipisahkan seperti sebuah slogan yang mengatakan “tiada hari tanpa membaca”.
Tentunya ini memerlukan ketekunan dan latihan yang berkesinambungan untuk melatih kebiasaan membaca agar kemampuan membaca, khususnya membaca pemahaman dapat dicapai. Kemampuan membaca ialah kecepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan.
Keluhan tentang rendahnya kebiasaan membaca dan kemampuan membaca di tingkat Sekolah Dasar (SD), tidak bisa dikatakan sebagai kelalaian guru pada sekolah yang bersangkutan. Namun hal ini harus dikembalikan lagi pada pembiasaan membaca ketika siswa masih kecil. Peranan orang tualah yang lebih dominan dalam membentuk kebiasaan membaca anak. Bagaimana mungkin seorang anak memiliki kebiasaan membaca yang tinggi sedangkan orang tuanya tidak pernah memberikan contoh dan mengarahkan anaknya agar terbiasa membaca. Karena seorang anak akan lebih tertarik dan termotivasi melakukan sesuatu kalau disertai dengan pemberian contoh, bukan hanya sekedar teori atau memberi tahu saja. Ketika anak memasuki usia sekolah, barulah guru memiliki peran dalam mengembangkan minat baca yang kemudian dapat meningkatkan kebiasaan membaca siswa. Dengan demikian, orang tua dan guru sama-sama memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan meningkatkan kebiasaan membaca anak.
Kenyataan menunjukkan soal-soal Ujian Akhir Sekolah (UAS) sebagian besar menuntut pemahaman siswa dalam mencari dan menentukan pikiran pokok, kalimat utama, membaca grafik, alur/plot, amanat, setting, dan sebagainya. Tanpa kemampuan membaca pemahaman yang tinggi, mustahil siswa dapat menjawab soal-soal tersebut. Di sinilah peran penting membaca pemahaman untuk menentukan jawaban yang benar. Belum lagi dengan adanya standar nilai kelulusan, hal ini memicu guru bahasa Indonesia khususnya untuk dapat mencapai target nilai tersebut.
Inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna mengetahui bagaimana kebiasaan membaca dan pemahaman siswa di Sekolah Dasar. Penulis akan menuangkannya dalam skripsi ini dengan judul “KORELASI ANTARA KOMPETENSI MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEBIASAAN MEMBACA SISWA KELAS V SD DARUSSALAM KARANGDORO TEGALSARI BANYUWANGI”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu adanya rumusan masalah agar dalam penelitian ini menjadi terarah dan jelas sekaligus harapannya akan terhindar dari perubahan yang tidak ada hubungannya dengan permasalahan penelitian. Adapun permasalahan yang ingin penulis rumuskan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1)      Bagaimana kompetensi membaca pemahaman siswa Kelas V SD Darussalam Karangdoro Tegalsari Banyuwangi Tahun 2011-2012 ?
2)      Bagaimana kebiasaan membaca siswa Kelas V SD Darussalam Karangdoro Tegalsari Banyuwangi Tahun 2011-2012 ?
3)      Adakah korelasi antara kebiasaan membaca dengan kompetensi membaca pemahaman siswa Kelas V SD Darussalam Karangdoro Tegalsari Banyuwangi Tahun 2011-2012?

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai.  Searah dengan permasalahan-permasalahan di atas peneliti ini bertujuan untuk :
1)      Untuk mengetahui kompetensi membaca pemahaman siswa Kelas V SD Darussalam Karangdoro Tegalsari Banyuwangi Tahun 2011-2012.
2)      Untuk mengetahui kebiasaan membaca siswa Kelas V SD Darussalam Karangdoro Tegalsari Banyuwangi Tahun 2011-2012.
3)      Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara kebiasaan membaca dengan kompetensi membaca pemahaman siswa Kelas V SD Darussalam Karangdoro Tegalsari Banyuwangi Tahun 2011-2012.

D.    Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat berguna yaitu sebagai berikut:
1.      Sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan acuan bagi guru kelas untuk terus meningkatkan proses belajar dan mengajar dari berbagai pihak, khususnya SD Darussalam Karangdoro yang bersangkutan, masyarakat, dan pemerintah.
2.      Sebagai masukkan baik bagi guru maupun bagi penentu kebijakkan dalam pendidikan di sekolah.
3.      Sebagai bahan evaluasi bagi peneliti dalam karya ilmiah dan sebagai bahan evaluasi bagi guru kelas dalam mengajar  belajar Membaca

E.     Ruang Iingkup dan keterbatasan Penelitian
Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah meliputi:
1.      Kopetensi membaca pemahaman, seberapa besar kompetensi membaca pemahaman siswa kelas V SD Darussalam Karangdoro Kecamatan Tegalsari kabupaten Banyuwangi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolahnya.
2.      Kebiasaan membaca, sebab dengan mengungkap secara faktual dari hasil penelitian ini dapat diketahui secara pasti seberapa besar kebiasaan membaca yang dimiliki siswa kelas V SD Darussalam Karangdoro Kecamatan Tegalsari kabupaten Banyuwangi Adapun Indikator yang dijadikan sebagai tolok ukur  dalam penelitian skripsi ini adalah hal-hal sebagai berikut :
1.      Indikator Membaca Pemahaman
a.       Pengertian Membaca Pemahaman
1)      Membaca ekstensif  
a)      Membaca Survei
b)      Membaca Sekilas (Skimming)
c)      Membaca Dangkal
2)      Membaca Intensif
a)      Membaca telaah isi
b)      Membaca telaah bahasa
b.      Kemampuan Membaca
c.       Teknik Pengajaran Membaca
d.      Metode Pengajaran Membaca
e.       Faktor yang menyebabkan anak tidak mampu membaca
2.      Indikator Kebiasaan Membaca
b.      Pengertian Kebiasaan Membaca
c.       Kebiasaan Sejak Kecil
d.      Membentuk Kebiasaan membaca Efisien
e.       Usaha-usaha Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak
1.      Pengaruh dan Peranan Orang tua
2.      Membaca Dini

F.     Definisi lstilah dan Definisi Opersional
Agar dapat dipahami dengan jelas apa yang terkandung di dalam judul skripsi ini maka penulis akan menguraikan secara ringkas pengertiannya dibawah ini:
1.      Kemampuan membaca adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memahami isi suatu bacaan.
2.      Membaca pemahaman adalah membaca yang bertujuan untuk dapat memahami bahan bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang akan disampaikan oleh pengarang melalui bahan bacaan tersebut.
3.      Kebiasaan membaca adalah sebuah aktivitas membaca yang dilakukan secara rutin oleh seseorang dan akan membentuk sebuah budaya baca.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Tinjauan Tentang Kebiasaan Membaca
1.      Pengertian Membaca
Membaca adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Dalam kegiatan membaca, kegiatan lebih banyak dititikberatkan pada keterampilan membaca dari pada teori-teori membaca itu sendiri.
Henry Guntur Tarigan menyebutkan tiga komponen dalam keterampilan membaca, yaitu:
1)      Pengenalan terhadap aksara-aksara serta tanda-tanda baca.
2)      Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik yang formal.
3)      Hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna.
2.      Tujuan Membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca.
Henry Guntur Tarigan mengemukakan tujuan membaca adalah sebagai berikut:
1)      Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts).
2)      Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).
3)      Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for sequence or organization).
4)      Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inference).
5)      Membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading to classify).
6)      Membaca menilai, membaca evaluasi (reading to evaluate).
7)      Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast).

3.      Aspek-aspek Membaca
Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya.
Secara garis besar aspek-aspek membaca dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1)      Keterampilan yang bersifat mekanis mencakup:
a)      Pengenalan bentuk huruf
b)      Pengenalan unsur-unsur liguistik (fonem, kata, frase, pola klausa, kalimat, dan lain-lain).
c)      Pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis).
d)     Kecepatan membaca bertaraf lambat.
2)      Keterampilan yang bersifat pemahaman mencakup:
a)      Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal).
b)      Memahami signifikasi atau makna (misalnya maksud dan tujuan pengarang relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca).
c)      Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.
4.      Jenis-jenis Membaca
Membaca sebagai suatu aktivitas yang kompleks, mempunyai tujuan yang kompleks dan masalah yang bermacam-macam. Tujuan yang kompleks merupakan tujuan umum dari membaca.

B.     Tinjauan Tentang Kompetensi Membaca Pemahaman
1.      Membaca Pemahaman
a.       Pengertian Membaca Pemahaman
M. E. Suhendar berpendapat bahwa, “Membaca pemahaman ialah membaca bahan bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang lebih tajam dan dalam, sehingga terasa ada kepuasan tersendiri setelah bahan bacaan itu dibaca sampai selesai”.
Sedangkan Henry Guntur Tarigan berpendapat bahwa, “Membaca pemahaman ialah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, dan pola-pola fiksi”.
b.      Kemampuan Membaca
Menurut DP. Tampubolon yang dimaksud dengan kemampuan membaca adalah kecepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan.
Menurut Akhmad bahwa “Kemampuan membaca adalah kemampuan untuk memahami informasi yang terkandung dalam materi cetak”.
Sedangkan menurut Yeti Mulyati, bahwa “Kemampuan membaca adalah kesanggupan melihat serta memahami isi dari pada yang tertulis dengan melisankan atau hanya dalam hati”.
Kemampuan membaca dapat ditingkatkan dengan penguasaan teknik-teknik membaca efektif dan efisien. Membaca pemahaman dan efektif bukan berarti asal membaca pemahaman saja, sehingga karena cepatnya begitu selesai baca tak ada yang diingat dan dipahami.
Kemampuan membaca harus diimbangi oleh pemahaman terhadap bacaan tersebut. Pembaca yang efektif dan kritis harus mampu menemukan bagian penting dari bahan bacaan tersebut secara tepat. Biarkan bagian yang kurang penting bahkan melewatinya bila memang tidak diperlukan.


C.    Pengertian SD Darussalam Blokagung
SD Darussalam Blokagung berdiri pada tanggal 17 juli 1981. Didirikan oleh Yayasan Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Karangdoro Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi yang ketika itu dibawah Pengasuh Pondok pesantren Darussalam  Almaghfurlah KH.Mukhtar Syafa’at Abdul ghofur lembaga tersebut merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan Dinas pendidikan  Kabupaten Banyuwangi. Berdiri di atas tanah seluas M2.
Pada awalnya sekolah ini berdiri karena adanya lulusan TK Darussalam yang  pada waktu itu mencapai + 40 anak. TK Darussalam juga merupakan unit pendidikan yang didirikan oleh Yayasan Pondok pesantren Darussalam pada  tahun 1979. Mengingat lulusan TK Darussalam yang begitu banyak, akhirnya pengurus Yayasan Pondok pesantren Darsusalam sepakat mendirikan SD Darussalam karangdoro, yang sejak berdirinya menang sudah didesain  menjadi unit pendidikan yang bercirikhaskan agama.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini  digunakan untuk proses pemikiran secara menyeluruh dan penentuan matang langkah-langkah yang akan di realisasikan. Rancangan penelitian. 
1.  Tahap awal
a)      Reset awal
b)      Observasi
c)      Pengurusan izin penelitian
d)     Identifikasi masalah
e)      Studi pustaka
f)       Menentukan populasi dan sampel
2.      Tahap pelaksanaan
a)      Pembagian kuensioner
b)      Pengolahan data
c)      Analisis data
d)     Pengujian hepotesis
e)      Studi motivasi belajar
f)       Kesimpulan
3.      Tahap Akhir
a)      Pengetikan naskah
b)      Refisi ulang
c)      Penggandaan naskah

B.     Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi siswa Kelas V SD Darussalam Karangdoro Tegalsari Banyuwangi tahun ajaran 2011-2012 terdiri dari satu kelas, yaitu kelas V. dengan jumlah siswa 70 orang. Namun peneliti tidak akan mengambil jumlah populasi secara keseluruhan, melainkan hanya mengambil sampel saja, agar subjek yang diteliti tidak terlalu banyak.



2.      Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Adapun sampel yang akan diteliti sejumlah 60 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling (acak). Random ini dilakukan dengan cara pengundian.

C.    Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes, dan non tes. Tes dilakukan dengan memberikan soal-soal isian yang berjumlah 10. Sedangkan untuk instrumen non tes dengan memberikan angket/kuesioner tentang data kebiasaan membaca siswa. Angket/Kuesioner yang diberikan berbentuk pilihan ganda, sebuah daftar pertanyaan di mana responden tinggal memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan kebiasaan membacanya masing-masing dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang dipilih (tes dan angket terlampir).

D.    Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis mengumpulkan data dari dua sumber yakni data nilai angket kebiasaan membaca dari hasil pengisian angket, dan nilai kemampuan membaca pemahaman dari hasil tes kemampuan membaca pemahaman.
Dalam kaitan ini maka penulis menggunakan 4 macam metode untuk memperoleh data yaitu :
  1. Metode Angket (Kuesioner)
b.      Metode Observasi
c.       Metode Interview
d.      Metode Dokumentasi

E.     Analisis Data
Analisa data adalah pengolahan data yang diproleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan yang sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil.
      Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu kompetensi guru pendidikan agama islam sebagai independen variabel (x) dan motivasi belajar siswa sebagai dependen variabel (y) serta data yang dianalisa merupakan data kuantitatif. Untuk mengetahui kompetensi guru pendidikan agama islam terhadap motivasi belajar siswa menggunakan rumus prosentase, sedangkan untuk mencari korelasi kedua variabel tersebut menggunakan rumus product moment
Adapun rumus korelasi product moment yang digunakan penulis adalah sebagai berikut  :



Keterangan :
rxy        = Korelasi antara variabel X dan Y
X         = Hasil kebiasaan membaca siswa Kelas V SD Darussalam Tegalsari Banyuwangi  
   Cibungbulang Bogor
Y         = Hasil kemampuan membaca pemahaman siswa Kelas V SD Darussalam Tegalsari Banyuwangi  Cibungbulang Bogor
XY      = Hasil kali dua variabel antara X dan Y
N         = Jumlah sampel penelitian


BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.    Deskripsi Data
Setelah Penulis memperoleh data sampel penelitian dalam hal Kompetensi Membaca Pemahaman dan Kebiasaan Membaca Siswa Kelas V SD Darussalam Blokagung Tegalsari Banyuwangi, Penulis dapat mengetahui rata-rata tingkat kebiasaan membaca siswa tergolong tinggi, dengan rata-rata skor 72,88. Begitu pula dengan data kemampuan membaca pemahaman siswa tergolong tinggi dengan rata-rata skor 73,4.

B.     Pengujian Hipotesis
Setelah semua data terkumpul yaitu Kompetensi Membaca Pemahaman dan Kebiasaan Membaca Siswa Kelas V SD Darusalam Karangdoro Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi yang berupa data angket dari siswa, maka selanjutnya adalah memasuki tahap analisa. Tahap ini untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel indepen dan dan variabel independent. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisa statistic dengan rumus korelasi “product moment”.
Untuk menyatakan dan menentukan bobot tingkat korelasi antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman Penulis menggunakan kriteria rentang nilai korelasi koefisien yang Penulis kutip dari buku acuan Suharsimi Arikunto. Adapun kriterianya sebagai berikut :
Antara                      0,800   sampai dengan 1,000 Tinggi
Antara                      0,600   sampai dengan 0,800 Cukup
Antara                      0,400   sampai dengan 0,600 Agak rendah
Antara                      0,200   sampai dengan 0,400 Rendah
Antara                      0,000   sampai dengan 0,200 Sangat rendah (tidak ada korelasi)

C.    Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Minggu Ke
1
2
3
4
5
6
1
Konsultasi Judul dan masalah
X





2
Penyusunan desain proposal (revisi)
X





3
Penyusunan intrumen, metode penelitian dan uji coba

X




4
Pengumpulan data penelitian


X



5
Analisis data, interpretasi, simpulan



X


6
Verifikasi data dan revisi draf




X

7
Seminar laporan dan revisi




X

8
Penyelesaian, penggandaan dan penyerahan 





X


BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang Penulis lakukan terhadap kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa Kelas V SD Darussalam Tegalsari Banyuwangi, Penulis akan memberikan kesimpulan sebagai berikut :
1.      Berdasarkan hasil penelitian, diketahui nilai r hitung adalah 0,605 sedangkan r  tabel adalah 0,288 pada taraf signifikasi 5%. Dengan demikian hipotesis nol (H0) dinyatakan ditolak, sedangkan hipotesis penelitian (H1) dinyatakan diterima, artinya bahwa terdapat korelasi yang positif antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca.
2.      Kebiasaan membaca siswa Kelas V SD Darussalam Tegalsari Banyuwangi  memiliki rata-rata yang cukup tinggi.
3.      Kemampuan membaca pemahamannya juga dapat dikatakan mencapai pada taraf rata-rata yang cukup tinggi.
B.     Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian, baik berdasarkan perolehan data maupun  yang penulis peroleh, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca maupun bagi penulis sendiri. Sebagai akhir dari penulisan, Penulis menyampaikan saran sebagai berikut :
1.      Hendaknya siswa memiliki kebiasaan membaca yang tinggi. Agar kemampuan membaca pemahaman dapat dicapai.
2.      Hendaknya guru dapat meningkatkan kebiasaan membaca siswa dengan menambah jam wajib kunjung ke perpustakaan.
3.      Hendaknya pihak sekolah mendukung usaha tersebut dengan memperhatikan fasilitas yang dapat menunjang, seperti menambah jumlah koleksi buku di perpustakaan. Hal ini penting dilakukan agar dapat memicu semangat dan motivasi siswa untuk membaca.
4.      Hendaknya orang tua dapat memberikan contoh kepada anak dalam hal kebiasaan membaca agar dapat membentuk budaya baca.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

C.    Penutup
Akhirnya penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas semua limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya sehingga kami telah berhasil Membaca proposal penelitian yang sederhana ini, yang berjudul KORELASI ANTARA KOMPETENSI MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEBIASAAN MEMBACA SISWA KELAS V SD DARUSSALAM KARANGDORO TEGALSARI BANYUWANGI yang tentu hasilnya masih jauh dari sempurna.
Kepada semua pihak yang telah membantu dengan segala ketulusan dan keikhlasan terhadap terselesaikannya penulisan proposal skripsi ini, penulis sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT mencatat semua itu dan membalasnya dengan pahala yang berlipat, Amin.
Tegur dan saran dari para teman-teman pembaca yang konstruktif tentu sangat penulis harapkan, dan akan penulis terima dengan penuh keikhlasan guna penyempurnaan penyusunan proposal skripsi ini.

 

+TheLyon Maky

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Saran dan Kritiknya

Sidebar One

Stats

Hidup adalah sebuah anugerah yang harus kita lewati bercumbu rayu dengan ribuan masalah

featured-content

Blogroll

Labels

Labels

Blogger templates

Blogger news

FansPage

Bantu Like Dong Sobat... ^_^
×

Hidup adalah sebuah anugerah yang harus kita lewati bercumbu rayu dengan ribuan masalah

Labels

Sabtu, 21 Desember 2013

PROPOSAL PENELITIAN THEMAKY



PROPOSAL PENELITIAN

KORELASI ANTARA KOMPETENSI MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEBIASAAN MEMBACA SISWA KELAS V SD DARUSSALAM KARANGDORO TEGALSARI BANYUWANGI


Dosen Pengampu :
Dr. Nur Fajar, M.Pd


Oleh :
MAKINUDDIN (2121030031)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, terutama dalam teknologi percetakan maka semakin banyak informasi yang tersimpan di dalam buku. Pada semua jenjang pendidikan, kemampuan membaca menjadi skala prioritas yang harus dikuasai siswa. Dengan membaca siswa akan memperoleh berbagai informasi yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Semakin banyak membaca semakin banyak pula informasi yang diperoleh. Oleh karena itu, membaca merupakan jendela dunia, siapa pun yang membuka jendela tersebut dapat melihat dan mengetahui segala sesuatu yang terjadi. Baik peristiwa yang terjadi pada masa lampau, sekarang, bahkan yang akan datang.
Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan membaca. Oleh karena itu, sepantasnyalah siswa harus melakukannya atas dasar kebutuhan, bukan karena suatu paksaan. Jika siswa membaca atas dasar kebutuhan, maka ia akan mendapatkan segala informasi yang ia inginkan. Namun sebaliknya, jika siswa membaca atas dasar paksaan, maka informasi yang ia peroleh tidak akan maksimal.
Berdasarkan hasil survei lembaga internasional yang bergerak dalam bidang pendidikan, United Nation Education Society and Cultural Organization (UNESCO), minat baca penduduk Indonesia jauh di bawah negara-negara Asia. Indonesia tampaknya harus banyak belajar dari negara-negara maju yang memiliki tradisi membaca cukup tinggi.
Jepang, Amerika, Jerman, dan negara maju lainnya yang masyarakatnya punya tradisi membaca buku, begitu pesat peradabannya. Masyarakat negara tersebut sudah menjadikan buku sebagai sahabat yang menemani mereka kemana pun mereka pergi, ketika antre membeli karcis, menunggu kereta, di dalam bus, mereka manfaatkan waktu dengan kegiatan produktif yakni membaca buku. Di Indonesia kebiasaan ini belum tampak.
Menumbuhkan kebiasaan membaca harus dimulai dari keluarga. Orang tua berperan penting dalam menumbuhkan kegemaran membaca buku anak-anaknya. Untuk menjadikan anak memiliki kegemaran membaca, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pepatah Inggris mengatakan we first make our habits, then our habits make us. Sebuah watak akan muncul, bila kita membentuk kebiasaan terlebih dahulu. Artinya, bila orang tua ingin anaknya mempunyai kegemaran membaca buku, maka membaca buku perlu dibiasakan sejak kecil. Disamping perlunya keteladanan dari orang tua sendiri.
 Kegiatan membaca perlu dibiasakan sejak dini, yakni mulai dari anak mengenal huruf. Jadikanlah kegiatan  membaca sebagai suatu kebutuhan dan menjadi hal yang menyenangkan  bagi siswa. Membaca dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja asalkan ada keinginan, semangat, dan motivasi. Jika hal ini terwujud, diharapkan membaca dapat menjadi bagian dari kehidupan yang tidak dapat dipisahkan seperti sebuah slogan yang mengatakan “tiada hari tanpa membaca”.
Tentunya ini memerlukan ketekunan dan latihan yang berkesinambungan untuk melatih kebiasaan membaca agar kemampuan membaca, khususnya membaca pemahaman dapat dicapai. Kemampuan membaca ialah kecepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan.
Keluhan tentang rendahnya kebiasaan membaca dan kemampuan membaca di tingkat Sekolah Dasar (SD), tidak bisa dikatakan sebagai kelalaian guru pada sekolah yang bersangkutan. Namun hal ini harus dikembalikan lagi pada pembiasaan membaca ketika siswa masih kecil. Peranan orang tualah yang lebih dominan dalam membentuk kebiasaan membaca anak. Bagaimana mungkin seorang anak memiliki kebiasaan membaca yang tinggi sedangkan orang tuanya tidak pernah memberikan contoh dan mengarahkan anaknya agar terbiasa membaca. Karena seorang anak akan lebih tertarik dan termotivasi melakukan sesuatu kalau disertai dengan pemberian contoh, bukan hanya sekedar teori atau memberi tahu saja. Ketika anak memasuki usia sekolah, barulah guru memiliki peran dalam mengembangkan minat baca yang kemudian dapat meningkatkan kebiasaan membaca siswa. Dengan demikian, orang tua dan guru sama-sama memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan meningkatkan kebiasaan membaca anak.
Kenyataan menunjukkan soal-soal Ujian Akhir Sekolah (UAS) sebagian besar menuntut pemahaman siswa dalam mencari dan menentukan pikiran pokok, kalimat utama, membaca grafik, alur/plot, amanat, setting, dan sebagainya. Tanpa kemampuan membaca pemahaman yang tinggi, mustahil siswa dapat menjawab soal-soal tersebut. Di sinilah peran penting membaca pemahaman untuk menentukan jawaban yang benar. Belum lagi dengan adanya standar nilai kelulusan, hal ini memicu guru bahasa Indonesia khususnya untuk dapat mencapai target nilai tersebut.
Inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna mengetahui bagaimana kebiasaan membaca dan pemahaman siswa di Sekolah Dasar. Penulis akan menuangkannya dalam skripsi ini dengan judul “KORELASI ANTARA KOMPETENSI MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEBIASAAN MEMBACA SISWA KELAS V SD DARUSSALAM KARANGDORO TEGALSARI BANYUWANGI”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu adanya rumusan masalah agar dalam penelitian ini menjadi terarah dan jelas sekaligus harapannya akan terhindar dari perubahan yang tidak ada hubungannya dengan permasalahan penelitian. Adapun permasalahan yang ingin penulis rumuskan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1)      Bagaimana kompetensi membaca pemahaman siswa Kelas V SD Darussalam Karangdoro Tegalsari Banyuwangi Tahun 2011-2012 ?
2)      Bagaimana kebiasaan membaca siswa Kelas V SD Darussalam Karangdoro Tegalsari Banyuwangi Tahun 2011-2012 ?
3)      Adakah korelasi antara kebiasaan membaca dengan kompetensi membaca pemahaman siswa Kelas V SD Darussalam Karangdoro Tegalsari Banyuwangi Tahun 2011-2012?

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai.  Searah dengan permasalahan-permasalahan di atas peneliti ini bertujuan untuk :
1)      Untuk mengetahui kompetensi membaca pemahaman siswa Kelas V SD Darussalam Karangdoro Tegalsari Banyuwangi Tahun 2011-2012.
2)      Untuk mengetahui kebiasaan membaca siswa Kelas V SD Darussalam Karangdoro Tegalsari Banyuwangi Tahun 2011-2012.
3)      Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara kebiasaan membaca dengan kompetensi membaca pemahaman siswa Kelas V SD Darussalam Karangdoro Tegalsari Banyuwangi Tahun 2011-2012.

D.    Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat berguna yaitu sebagai berikut:
1.      Sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan acuan bagi guru kelas untuk terus meningkatkan proses belajar dan mengajar dari berbagai pihak, khususnya SD Darussalam Karangdoro yang bersangkutan, masyarakat, dan pemerintah.
2.      Sebagai masukkan baik bagi guru maupun bagi penentu kebijakkan dalam pendidikan di sekolah.
3.      Sebagai bahan evaluasi bagi peneliti dalam karya ilmiah dan sebagai bahan evaluasi bagi guru kelas dalam mengajar  belajar Membaca

E.     Ruang Iingkup dan keterbatasan Penelitian
Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah meliputi:
1.      Kopetensi membaca pemahaman, seberapa besar kompetensi membaca pemahaman siswa kelas V SD Darussalam Karangdoro Kecamatan Tegalsari kabupaten Banyuwangi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolahnya.
2.      Kebiasaan membaca, sebab dengan mengungkap secara faktual dari hasil penelitian ini dapat diketahui secara pasti seberapa besar kebiasaan membaca yang dimiliki siswa kelas V SD Darussalam Karangdoro Kecamatan Tegalsari kabupaten Banyuwangi Adapun Indikator yang dijadikan sebagai tolok ukur  dalam penelitian skripsi ini adalah hal-hal sebagai berikut :
1.      Indikator Membaca Pemahaman
a.       Pengertian Membaca Pemahaman
1)      Membaca ekstensif  
a)      Membaca Survei
b)      Membaca Sekilas (Skimming)
c)      Membaca Dangkal
2)      Membaca Intensif
a)      Membaca telaah isi
b)      Membaca telaah bahasa
b.      Kemampuan Membaca
c.       Teknik Pengajaran Membaca
d.      Metode Pengajaran Membaca
e.       Faktor yang menyebabkan anak tidak mampu membaca
2.      Indikator Kebiasaan Membaca
b.      Pengertian Kebiasaan Membaca
c.       Kebiasaan Sejak Kecil
d.      Membentuk Kebiasaan membaca Efisien
e.       Usaha-usaha Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak
1.      Pengaruh dan Peranan Orang tua
2.      Membaca Dini

F.     Definisi lstilah dan Definisi Opersional
Agar dapat dipahami dengan jelas apa yang terkandung di dalam judul skripsi ini maka penulis akan menguraikan secara ringkas pengertiannya dibawah ini:
1.      Kemampuan membaca adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memahami isi suatu bacaan.
2.      Membaca pemahaman adalah membaca yang bertujuan untuk dapat memahami bahan bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang akan disampaikan oleh pengarang melalui bahan bacaan tersebut.
3.      Kebiasaan membaca adalah sebuah aktivitas membaca yang dilakukan secara rutin oleh seseorang dan akan membentuk sebuah budaya baca.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Tinjauan Tentang Kebiasaan Membaca
1.      Pengertian Membaca
Membaca adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Dalam kegiatan membaca, kegiatan lebih banyak dititikberatkan pada keterampilan membaca dari pada teori-teori membaca itu sendiri.
Henry Guntur Tarigan menyebutkan tiga komponen dalam keterampilan membaca, yaitu:
1)      Pengenalan terhadap aksara-aksara serta tanda-tanda baca.
2)      Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik yang formal.
3)      Hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna.
2.      Tujuan Membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca.
Henry Guntur Tarigan mengemukakan tujuan membaca adalah sebagai berikut:
1)      Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts).
2)      Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).
3)      Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for sequence or organization).
4)      Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inference).
5)      Membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading to classify).
6)      Membaca menilai, membaca evaluasi (reading to evaluate).
7)      Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast).

3.      Aspek-aspek Membaca
Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya.
Secara garis besar aspek-aspek membaca dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1)      Keterampilan yang bersifat mekanis mencakup:
a)      Pengenalan bentuk huruf
b)      Pengenalan unsur-unsur liguistik (fonem, kata, frase, pola klausa, kalimat, dan lain-lain).
c)      Pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis).
d)     Kecepatan membaca bertaraf lambat.
2)      Keterampilan yang bersifat pemahaman mencakup:
a)      Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal).
b)      Memahami signifikasi atau makna (misalnya maksud dan tujuan pengarang relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca).
c)      Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.
4.      Jenis-jenis Membaca
Membaca sebagai suatu aktivitas yang kompleks, mempunyai tujuan yang kompleks dan masalah yang bermacam-macam. Tujuan yang kompleks merupakan tujuan umum dari membaca.

B.     Tinjauan Tentang Kompetensi Membaca Pemahaman
1.      Membaca Pemahaman
a.       Pengertian Membaca Pemahaman
M. E. Suhendar berpendapat bahwa, “Membaca pemahaman ialah membaca bahan bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang lebih tajam dan dalam, sehingga terasa ada kepuasan tersendiri setelah bahan bacaan itu dibaca sampai selesai”.
Sedangkan Henry Guntur Tarigan berpendapat bahwa, “Membaca pemahaman ialah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, dan pola-pola fiksi”.
b.      Kemampuan Membaca
Menurut DP. Tampubolon yang dimaksud dengan kemampuan membaca adalah kecepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan.
Menurut Akhmad bahwa “Kemampuan membaca adalah kemampuan untuk memahami informasi yang terkandung dalam materi cetak”.
Sedangkan menurut Yeti Mulyati, bahwa “Kemampuan membaca adalah kesanggupan melihat serta memahami isi dari pada yang tertulis dengan melisankan atau hanya dalam hati”.
Kemampuan membaca dapat ditingkatkan dengan penguasaan teknik-teknik membaca efektif dan efisien. Membaca pemahaman dan efektif bukan berarti asal membaca pemahaman saja, sehingga karena cepatnya begitu selesai baca tak ada yang diingat dan dipahami.
Kemampuan membaca harus diimbangi oleh pemahaman terhadap bacaan tersebut. Pembaca yang efektif dan kritis harus mampu menemukan bagian penting dari bahan bacaan tersebut secara tepat. Biarkan bagian yang kurang penting bahkan melewatinya bila memang tidak diperlukan.


C.    Pengertian SD Darussalam Blokagung
SD Darussalam Blokagung berdiri pada tanggal 17 juli 1981. Didirikan oleh Yayasan Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Karangdoro Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi yang ketika itu dibawah Pengasuh Pondok pesantren Darussalam  Almaghfurlah KH.Mukhtar Syafa’at Abdul ghofur lembaga tersebut merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan Dinas pendidikan  Kabupaten Banyuwangi. Berdiri di atas tanah seluas M2.
Pada awalnya sekolah ini berdiri karena adanya lulusan TK Darussalam yang  pada waktu itu mencapai + 40 anak. TK Darussalam juga merupakan unit pendidikan yang didirikan oleh Yayasan Pondok pesantren Darussalam pada  tahun 1979. Mengingat lulusan TK Darussalam yang begitu banyak, akhirnya pengurus Yayasan Pondok pesantren Darsusalam sepakat mendirikan SD Darussalam karangdoro, yang sejak berdirinya menang sudah didesain  menjadi unit pendidikan yang bercirikhaskan agama.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini  digunakan untuk proses pemikiran secara menyeluruh dan penentuan matang langkah-langkah yang akan di realisasikan. Rancangan penelitian. 
1.  Tahap awal
a)      Reset awal
b)      Observasi
c)      Pengurusan izin penelitian
d)     Identifikasi masalah
e)      Studi pustaka
f)       Menentukan populasi dan sampel
2.      Tahap pelaksanaan
a)      Pembagian kuensioner
b)      Pengolahan data
c)      Analisis data
d)     Pengujian hepotesis
e)      Studi motivasi belajar
f)       Kesimpulan
3.      Tahap Akhir
a)      Pengetikan naskah
b)      Refisi ulang
c)      Penggandaan naskah

B.     Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi siswa Kelas V SD Darussalam Karangdoro Tegalsari Banyuwangi tahun ajaran 2011-2012 terdiri dari satu kelas, yaitu kelas V. dengan jumlah siswa 70 orang. Namun peneliti tidak akan mengambil jumlah populasi secara keseluruhan, melainkan hanya mengambil sampel saja, agar subjek yang diteliti tidak terlalu banyak.



2.      Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Adapun sampel yang akan diteliti sejumlah 60 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling (acak). Random ini dilakukan dengan cara pengundian.

C.    Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes, dan non tes. Tes dilakukan dengan memberikan soal-soal isian yang berjumlah 10. Sedangkan untuk instrumen non tes dengan memberikan angket/kuesioner tentang data kebiasaan membaca siswa. Angket/Kuesioner yang diberikan berbentuk pilihan ganda, sebuah daftar pertanyaan di mana responden tinggal memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan kebiasaan membacanya masing-masing dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang dipilih (tes dan angket terlampir).

D.    Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis mengumpulkan data dari dua sumber yakni data nilai angket kebiasaan membaca dari hasil pengisian angket, dan nilai kemampuan membaca pemahaman dari hasil tes kemampuan membaca pemahaman.
Dalam kaitan ini maka penulis menggunakan 4 macam metode untuk memperoleh data yaitu :
  1. Metode Angket (Kuesioner)
b.      Metode Observasi
c.       Metode Interview
d.      Metode Dokumentasi

E.     Analisis Data
Analisa data adalah pengolahan data yang diproleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan yang sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil.
      Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu kompetensi guru pendidikan agama islam sebagai independen variabel (x) dan motivasi belajar siswa sebagai dependen variabel (y) serta data yang dianalisa merupakan data kuantitatif. Untuk mengetahui kompetensi guru pendidikan agama islam terhadap motivasi belajar siswa menggunakan rumus prosentase, sedangkan untuk mencari korelasi kedua variabel tersebut menggunakan rumus product moment
Adapun rumus korelasi product moment yang digunakan penulis adalah sebagai berikut  :



Keterangan :
rxy        = Korelasi antara variabel X dan Y
X         = Hasil kebiasaan membaca siswa Kelas V SD Darussalam Tegalsari Banyuwangi  
   Cibungbulang Bogor
Y         = Hasil kemampuan membaca pemahaman siswa Kelas V SD Darussalam Tegalsari Banyuwangi  Cibungbulang Bogor
XY      = Hasil kali dua variabel antara X dan Y
N         = Jumlah sampel penelitian


BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.    Deskripsi Data
Setelah Penulis memperoleh data sampel penelitian dalam hal Kompetensi Membaca Pemahaman dan Kebiasaan Membaca Siswa Kelas V SD Darussalam Blokagung Tegalsari Banyuwangi, Penulis dapat mengetahui rata-rata tingkat kebiasaan membaca siswa tergolong tinggi, dengan rata-rata skor 72,88. Begitu pula dengan data kemampuan membaca pemahaman siswa tergolong tinggi dengan rata-rata skor 73,4.

B.     Pengujian Hipotesis
Setelah semua data terkumpul yaitu Kompetensi Membaca Pemahaman dan Kebiasaan Membaca Siswa Kelas V SD Darusalam Karangdoro Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi yang berupa data angket dari siswa, maka selanjutnya adalah memasuki tahap analisa. Tahap ini untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel indepen dan dan variabel independent. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisa statistic dengan rumus korelasi “product moment”.
Untuk menyatakan dan menentukan bobot tingkat korelasi antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman Penulis menggunakan kriteria rentang nilai korelasi koefisien yang Penulis kutip dari buku acuan Suharsimi Arikunto. Adapun kriterianya sebagai berikut :
Antara                      0,800   sampai dengan 1,000 Tinggi
Antara                      0,600   sampai dengan 0,800 Cukup
Antara                      0,400   sampai dengan 0,600 Agak rendah
Antara                      0,200   sampai dengan 0,400 Rendah
Antara                      0,000   sampai dengan 0,200 Sangat rendah (tidak ada korelasi)

C.    Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Minggu Ke
1
2
3
4
5
6
1
Konsultasi Judul dan masalah
X





2
Penyusunan desain proposal (revisi)
X





3
Penyusunan intrumen, metode penelitian dan uji coba

X




4
Pengumpulan data penelitian


X



5
Analisis data, interpretasi, simpulan



X


6
Verifikasi data dan revisi draf




X

7
Seminar laporan dan revisi




X

8
Penyelesaian, penggandaan dan penyerahan 





X


BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang Penulis lakukan terhadap kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa Kelas V SD Darussalam Tegalsari Banyuwangi, Penulis akan memberikan kesimpulan sebagai berikut :
1.      Berdasarkan hasil penelitian, diketahui nilai r hitung adalah 0,605 sedangkan r  tabel adalah 0,288 pada taraf signifikasi 5%. Dengan demikian hipotesis nol (H0) dinyatakan ditolak, sedangkan hipotesis penelitian (H1) dinyatakan diterima, artinya bahwa terdapat korelasi yang positif antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca.
2.      Kebiasaan membaca siswa Kelas V SD Darussalam Tegalsari Banyuwangi  memiliki rata-rata yang cukup tinggi.
3.      Kemampuan membaca pemahamannya juga dapat dikatakan mencapai pada taraf rata-rata yang cukup tinggi.
B.     Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian, baik berdasarkan perolehan data maupun  yang penulis peroleh, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca maupun bagi penulis sendiri. Sebagai akhir dari penulisan, Penulis menyampaikan saran sebagai berikut :
1.      Hendaknya siswa memiliki kebiasaan membaca yang tinggi. Agar kemampuan membaca pemahaman dapat dicapai.
2.      Hendaknya guru dapat meningkatkan kebiasaan membaca siswa dengan menambah jam wajib kunjung ke perpustakaan.
3.      Hendaknya pihak sekolah mendukung usaha tersebut dengan memperhatikan fasilitas yang dapat menunjang, seperti menambah jumlah koleksi buku di perpustakaan. Hal ini penting dilakukan agar dapat memicu semangat dan motivasi siswa untuk membaca.
4.      Hendaknya orang tua dapat memberikan contoh kepada anak dalam hal kebiasaan membaca agar dapat membentuk budaya baca.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

C.    Penutup
Akhirnya penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas semua limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya sehingga kami telah berhasil Membaca proposal penelitian yang sederhana ini, yang berjudul KORELASI ANTARA KOMPETENSI MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEBIASAAN MEMBACA SISWA KELAS V SD DARUSSALAM KARANGDORO TEGALSARI BANYUWANGI yang tentu hasilnya masih jauh dari sempurna.
Kepada semua pihak yang telah membantu dengan segala ketulusan dan keikhlasan terhadap terselesaikannya penulisan proposal skripsi ini, penulis sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT mencatat semua itu dan membalasnya dengan pahala yang berlipat, Amin.
Tegur dan saran dari para teman-teman pembaca yang konstruktif tentu sangat penulis harapkan, dan akan penulis terima dengan penuh keikhlasan guna penyempurnaan penyusunan proposal skripsi ini.

 

+TheLyon Maky

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Saran dan Kritiknya

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Terjamah

Categories

Popular Posts

About Me

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Twitter Q

IKLAN


Kode Iklan Anda Disini

alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar