ANALISIS DRAMA SATU BABAK



MAKALAH
ANALISIS DRAMA SATU BABAK
‘’ PENGEJARAN ’’
Karya : Emil Sanossa

Mata Kuliah : Teori Apresiasi Sastra
Dosen Pengampu : Makinuddin, M.Pd




Di Susun Oleh :
+TheLyon MakyAhmad 
Semester: 3
                                                  

FAKULTAS PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA DAN INDONESIA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM
ANGKATAN 2014


HALAMAN PERSEMBAHAN


Makalah ini saya persembahkan kepada :
1.     Ayah dan Ibu yang telah membesarkan dan membiayai saya.
2.     teman-teman seperjuangan semester 3 jurusan pendidikan bahasa dan sastra  Indonesia yang saya sayangi
3.     semua pembaca yang budiman.
















HALAMAN MOTTO


Ø  Manusia bisa mati , Negara bisa berdiri dan runtuh , tetapi sebuah ide akan tetap hidup.
Ø  Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya.
Ø  Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan.
Ø  Tiada kesuksesan yang bertabur bunga.
                                                                                         



















KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya kepada kita semua , sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW.
Makalah ini disusun sebagai tugas  materi kuliah ‘’Teori Apresiasi Sastra’’ dan dosen memilihkan genre drama satu babak untuk  diapresiasikan oleh mahasiswa semester 3 melalui makalah ini dengan judul drama ‘’ PENGEJARAJAN’’.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan ,pengarahan dan motivasi dari berbagai pihak khususnya kepada dosen materi kuliah ini,untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Nur Saewan,H.S.Ag.,SPd.,M.PdI selaku kepala Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra dan Indonesia sekaligus sebagai dosen materi kuliah ini.
Dengan selesainya makalah ini penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dalam penyajian susunan bahasa maupun isinya , untuk itu besar harapan penulis , adanya kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya penulis mengucapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Kepada dosen materi kuliah ini Sekali lagi penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam – dalamnya berkat motivasinya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, semoga jasa beliau dapat dibalas oleh Allah SWT. Amiin…..  

Blokagung,   Februari 2013



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................            i
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................................           ii
HALAMAN MOTTO.......................................................................................................          iii
KATA PENGANTAR......................................................................................................          iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................           v

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................           1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................           2
1.3 Tujuan Analisis..................................................................................................           2
BAB II KAJIAN TEORI
           2.1 Pengertian Sastra..............................................................................................           3
           2.1.1 Pengertian Drama..........................................................................................           4
           2.1.2 Unsur Intrinsik..............................................................................................           4
           2.1.2.1 Tema...........................................................................................................           5
           2.1.2.2 Amanat.......................................................................................................           5
          2.1.2.3 Alur / Plot....................................................................................................           5
           2.1.2.4 Perwatakan / Penokohan............................................................................           7
           2.1.2.5 Latar / Setting.............................................................................................           8
           2.1.2.6 Sudut Pandang Pengarang.........................................................................           9
BAB III PEMBAHASAN
           3.1 Unsur Intrinsik ................................................................................................         10
           3.1.1 Tema..............................................................................................................         10
           3.1.2 Amanat..........................................................................................................         10
           3.1.3 Alur / Plot......................................................................................................         11
           3.1.4  Perwatakn / Penokohan................................................................................         11
           3.1.5 Latar / Setting................................................................................................         14
           3.1.6 Sudut Pandang Pengarang............................................................................         14
BAB IV PENUTUP
           4.1 Kesimpulan.......................................................................................................         15
           4.2 Saran dan Kritik...............................................................................................         15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................         16            





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
                 Sesuai dengan materi kuliah menyimak karya sastra maka Dosen memberi tugas mahasiswa semester 3 jurusan pendidikan bahasa sastra dan Indonesia untuk mengapresiasikan Karya Sastra yang bergenre Drama satu babak yang diberi judul ‘’PENGEJARAN’’.
                 Judul tersebut diambil dengan tujuan agar penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya mengetahui unsur – unsur yang terkandung pada karya sastra dalam drama tersebut.
                 Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan di depan umum.
Meskipun demikian, ada juga naskah drama yang sifatnya hanya untuk dibaca
atau sering disebut closed drama.
                  Berdasarkan keterangan diatas, penulis dapt menyimpulkan bahwa drama adalah karya sastra yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan jenis karya sastra lainnya. Oleh karena itu, lewat makalah ini penulis bertujuan untuk mengupas lebih detail unsure-unsur yang terkandung dalam drama tersebut secara mendalam. Agar pembaca pada umumnya bisa mengetahui apresiasi drama dari makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan judul diatas penulis memutuskan masalah yang akan dibahas adalah :
a.       Jelaskan unsur intrinsic yang terkandung dalam drama tersebut?
b.      Sebutkan karakter masing-masing tokoh dalam drama tersebut?

1.3 Tujuan Analisis
                 Tujuan kegiatan analisis ini antara lain:
a.       Untuk mengetahui unsure intrinsic yang terkandung dalam drama .
b.      Untuk mengetahui karakter masing-masing tokoh dalam drama.


BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian sastra
                     Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
                     Yang agak biasa adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
                       Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
                      Sastra dibagi menjadi 2 yaitu Prosa dan Puisi, Prosa adalah karya sastra yang tidak terikat sedangkan Puisi adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu. Contoh karya Sastra Puisi yaitu Puisi, Pantun,  dan Syair sedangkan contoh karya sastra Prosa yaitu Novel, Cerita/Cerpen, dan Drama.
2.1.1 Pengertian Drama
                      Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan di depan umum.
Meskipun demikian, ada juga naskah drama yang sifatnya hanya untuk dibaca
atau sering disebut closed drama.
                     
                    Berdasarkan ciri-cirinya, drama memiliki sifat penokohan yang mempunyai peranan penting dalam mengungkap cerita di dalamnya. Oleh karena itu setiap tokoh mempunyai sifat-sifat kritis sebagai penyampai amanat dari pengarangnya, misalnya satire, humor, ambiguitas, sarkasme ataupun kritik-kritik sosial lainnya yang tergambar melalui dialog-dialog antar tokoh.
2.1.2 Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam.
Unsur-unsur intrinsik karya sastra adalah :
  1. Tema
  2. Amanat
  3. Alur/ Plot
  4. Perwatakan /Penokohan
  5. Latar/Setting
  6. Sudut Pandang / POINT OF VIEW
Unsur  Intrinsik adalah :
2.1.2.1  Tema
                    Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Dalam tema tersirat amanat atau tujuan pengarang menulis cerita. Tema dalam cerpen dapat terjabar dalam setiap satuan peristiwa dalam cerita, misalnya melalui tingkah laku atau jalan hidup pelakunya.
Tema juga dapat berarti ide dasar, ide pokok atau gagasan yang menjiwai seluruh karangan yang disampaikan. Contoh Tema, adaa beberapa contoh tema misalnya Tema Kemerdekaan, Tema Ramadhan, Tema Idul Fitri, Tema Natal, Tema Global Warming, Tema Penghijauan, Tema Sekolah, Tema Tempo dulu dan lain sebagai nya.Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Dalam tema tersirat amanat atau tujuan pengarang menulis cerita.
2.1.2.2 Amanat
                   adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan penghiburan, kepuasan dan kekayaan batin kita terhadap hidup

2.1.2.3  Plot / Alur
                  adalah jalan cerita/rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir.
Tahap- tahap Alur meliputi :
1.  Tahap perkenalan/Eksposisi
                 adalah tahap permulaan suatu cerita yang dimulai dengan suatu kejadian, tetapi  belum ada ketegangan (perkenalan para tokoh, reaksi antarpelaku, penggambaran fisik, penggambaran tempat)
2. Tahap pertentangan /Konflik                       
               adalah tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara pelaku-pelaku (titik pijak menuju pertentangan selanjutnya)
Konflik ada dua ;
1. konflik internal
adalah konflik yang terjadi dalam diri tokoh.
2. konflik eksternal
              adalah konflik yang terjadi di luar tokoh(konflik tokoh dengan tokoh, konflik tokoh dengan lingkungan, konflik tokoh dengan alam, konlik tokoh denganTuhan dll)
3. Tahap penanjakan konflik/Komplikasi
                adalah tahap dimana ketegangan mulai terasa semakin berkembang dan rumit   (nasib pelaku semakin sulit diduga, serba samar-samar)
4.  Tahap klimaks
                 adalah tahap dimana ketegangan mulai memuncak (perubahan nasip pelaku sudah  mulai dapat diduga, kadang dugaan itu tidak terbukti pada akhir cerita)
5. Tahap penyelesaian
                adalah tahap akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada pula yang penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya menggantung, tanpa ada penyelesaian.

Macam-macam Alur meliputi :
1.      Alur maju
              adalah peristiwa –peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa kini menuju masa datang.
2.   Alur mundur/Sorot balik/Flash back
              adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui kenangan/masa lalu salah satu tokoh.
3.   Alur gabungan/Campuran
              adalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutararaan peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang lampau,kemudian mengenang peristiwa pokok ( dialami oleh tokoh utama) lagi.

2.1.2.4   Perwatakan / Penokohan
               adalah bagaimana pengarang melukiskan watak tokoh
Ada 3 Cara Untuk Melukiskan Watak Tokoh
1.      Analitik
                Adalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh.
2.   Dramatik
                Adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung. Bisa melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antartokoh, perbuatan, fisik dan tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, jalan pikiran tokoh.
3.  Campuran
               adalah gabungan analitik dan dramatik. Pelaku dalam cerita dapat berupa manusia , binatang, atau benda-benda mati yang diinsankan
Pelaku Tokoh dalam Cerita yaitu:
1.      Pelaku utama
              adalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu hadir/muncul pada setiap satuan kejadian.
2.  Pelaku pembantu
               adalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita.Bisa bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku utama.
3.   Pelaku protagonis
               adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide kebenaran.(jujur,setia,baik hati dll)
4.  Pelaku antagonis
              adalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonis (penipu, pembohong dll)
5.   Pelaku tritagonis
               adalah pelaku yang dalam cerita sering dimunculkan sebagai tokoh ketiga yang biasa disebut dengan tokoh penengah.
2.1.2.5  Latar / Setting
                Latar/ setting adalah sesuatu atau keadaan yang melingkupi pelaku dalam sebuah cerita.
Macam-macam latar
1.      Latar tempat
                 adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah, di kota, di ruangan dll)
2.   Latar waktu
                adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang,malam, kemarin, besuk dll)
3.   Latar suasana
                adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi. (sedih, gembira, dingin, damai, sepi dll)
2.1.2.6  Sudut Pandang Pengarang
                Sudut pandang adalah posisi/kedudukan pengarang dalam membawakan cerita.
Sudut pandang dibedakan atas :
1.      Sudut pandang orang kesatu
                adalah pengarang berfungsi sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam cerita, terutama sebagai pelaku utama. Pelaku utamanya(aku, saya, kata ganti orang pertama jamak : kami, kita)
2.  Sudut pandang orang ketiga
               adalah pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan tokoh-tokoh di luar, tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya (ia, dia, mereka,kata ganti orang ketiga jamak, nama-nama lain)



BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Unsur Intrinsik
 3.1.1 Tema : penghianatan
                     Karena dalam drama ini menggambarkan  kisah tentang sebuah penghianatan yang dilakukan oleh tokoh mardilah  kepada maskun sanjaya, begitu pula maskun sanjaya yang berkhianat kepada masduki. Berikut cuplikan sekilas dari teks drama yang menunjukan penghianatan .
Maskun   : penghianatan itu dari sini ………dari rumah ini !
Mardilah : tidak….bukan….
Maskun   : dari kau , iblis ! dari kau !
Cuplikan diatas terdapat pada halaman 8 no: 110-112.

3.1.2  Amanat
             ‘’ buanglah jauh-jauh sifat dendam karna itu akan memperburuk diri kamu sendiri dan juga tidak akan menyelesaikan masalah ‘’.
Amanat diatas penulis ambil dari sekilas dialog mardilah kepada masduki yang tertera pada halaman13 no : 182-183.
Mardilah : tidak bisakah kau lupakan yang lalu itu, masduki?tidak bisakah kita    menjadi sahabat kembali?
            Masduki : tidak ! itu tidak akan saya lupakan . saya memburu jejak ini sejak tujuh     belas tahun yang lalu. Tuan seperti lenyap ditelan bumi,sampai pada suatu hari saya temukan foto tuan disurat kabar. Saya tentu tidak akan melupakan tuan , walaupun tuan toh berganti nama dan riwayat.

3.1.3 Alur / Plot
              Alur yang dipakai dalam drama ini adalah alur maju mundur. Pernyataan tersebut bisa dibuktikan ketika tokoh suhita menceritakan kembali apa yang dia alami pada saat itu. Bisa dilihat pada halaman 5 no: 9.
Suhita : matanya menatap aku dengan kasih yang tulus, lembut dan ikhlas.
Singkat cerita diatas …! ” aku ingat pagi itu , kurang lebih sebulan yang lalu, orang itu datang kepadaku disekolah’’. Bersambung..!!


3.1.4  Perwatakan /Penokohan
 Para Pelaku :
a. Maskun Sanjaya : politikus, oportunis, tidak punya rasa rasionalisme.
b. Mardilah             : istri maskun sanjaya, bekas kekasih masduki.
c. Masduki              : pejuang veteran yang cacat.
d. Suhita                 : anak mardilah.
e. Saiko                  : pengawal pribadi, tukang pukul maskun sanjaya.
Karakter Masing-masing Tokoh dan Penokohan
a. Maskun Sanjaya : tegas tetapi otoriter, sombong , egois.
b. Mardilah             : perhatian, lembut dan tenang.
c. Masduki              : solidaritas tinggi,pemberani dan sabar.
11
d. Suhita                 : tegas,teguh pendirian.
e. Saiko                  : sombong dan kejam.
Masing-masing Karakter diatas terdapat pada Kalimat

a. Tokoh Maskun Sanjaya
( tegas tetapi otoriter) terdapat pada kalimat no: 184 hal:13
‘’( tiba- tiba ), saiko! Tangkap dia! Dia pasti membawa dokumen-dokumen itu ‘’.
(sombong) terdapat pada kalimat no:88 hal: 7
‘’akubisa menempuh caraku sendiri ! kau ingat? Dulu aku kepala penjara dizaman NICA dan aku telah melenyapkan puluhan orang republik’’.
(egois) terdapat pada kalimat no:86 hal : 6
‘’bagaimanapun aku tidak akan menyerah begitu saja! Kalu aku hancur, aku tidak mau hancur sendirian! Rantai ini tidak akan putus hanya karena aku berhasil disingkirkan’’.

b. Tokoh Mardilah
(perhatian) terdapat pada kalimat no:3 hal : 1
‘’dibuka ya jendelanya, biar sedikit segar?’’.
(tenang) terdapat pada kalimat no:29 hal: 3
‘’duduklah suhita! Ibu ingin bertanya kepadamu’’.
(lembut) terdapat pada kalimat no: 172 hal: 12
‘’saiko! (kemudian lembut kepada masduki) jangan marah ! engkau terjamin dirumah ini. Aku surati supaya engkau bisa datang kemari. Maksudku akan mempertemukan dengan suamiku. Barang kali ada usul baik yang bisa kau terima’’.
c. Tokoh Masduki
( pemberani dan sabar) terdapat pada kalimat no:219 hal: 15
‘’tuan mengira saya takut mati / bertahun-tahun nyawaku mendukung tubuhyang tak sempurna ini dengan tabah dan tawakal untuk menantikan saat ini . kalau segalanya telah kuselesaikan ,tibalah saatnya bagiku untuk mengaso,mungkin untuk selama-lamanya’’.
( solidaritas tinggi) terdapat pada kalimat no:217 hal: 15
‘’ ini bukan soal pribadi saja, tuan hermawan! Ini juga soal kawan –kawan yang telah menjadi korban kekejaman tuan.ini juga soal amanat dari mereka yang telah gugur dipenjara tuan’’.
d. Tokoh Suhita
(tegas) terdapat pada kalimat no: 304 hal; 20
‘’ baik! Sampah yang terkutuk ini yang akan menuntut engkau membuka kedokmu dimuka rakyat!kalau sekarang, suara bapakku tidak didengar, aku anaknya….anak jadah ini yang akan berjuang terus agar suara itu didengar!’’.
( teguh pendirian ) terdapat pada kalimat no;57 hal:5
‘’ tidak ! bukan ! ibu keliru! Dia bukan iblis,dia bukan orang jahat’’.
e. Tokoh Saiko
(sombong) terdapat pada kalimat no:140 hal: 10
‘’ bapak dan ibu tidak perlu gelisah.sepertinya bapak dan ibu tidak kenal saiko saja’’.
(kejam) terdapat pada kalimat no:239 hal; 16
‘’ laki-laki bersyaraf baja.darah berlumuran mengucuri dadanya ,tapi tak sedikitpun ia mengeluh atau mengadu’’.

3.1.5  Latar / Setting
                 Latar / setting terdiri dari : tempat, suasana dan waktu.
a. Latar tempat yaitu berada didalam rumah tepat diruang tamu.
b. latar suasana yang terdapat dalam drama tersebut adalah menegangkan , menyedihkan dan lain-lain.
c. latar waktu yang terdapat dalam drama tersebut adalah siang.

3.1.6 Sudut Pandang Pengarang
                   Setelah penulis membaca keseluruhan drama tersebut , penulis telah menemukan sudut pandang pengarang yaitu orang ketiga pelaku utama .



BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
                 dari uraian yang telah penulis kemukakan pada bab I sampai IV ,maka penulis dapat menarik kesimpulan .
                 Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan di depan umum.
Meskipun demikian, ada juga naskah drama yang sifatnya hanya untuk dibaca
atau sering disebut closed drama.

4.2 Kritik dan Saran
                 Dengan penyusunan makalah ini , penulis mengharapkan agar para pembaca dapat mengambil manfaat tentang pengetahuan yang ada dalam penentuan penulis .
                 Dan penulis sangat mengharapkan agar pembaca dapat mengenal dan memahami unsure intrinsic yang terdapat pada drama  dalam penulisan makalah ini.
                 Penulis juga mengharapkan masukan – masukan dari pembaca dalam menyempurnakan makalah ini agar lebih diminati oleh pembaca.






DAFTAR PUSTAKA


http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/pengertian-drama.html

















0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Saran dan Kritiknya

Sidebar One

Stats

Hidup adalah sebuah anugerah yang harus kita lewati bercumbu rayu dengan ribuan masalah

featured-content

Blogroll

Labels

Labels

Blogger templates

Blogger news

FansPage

Bantu Like Dong Sobat... ^_^
×

Hidup adalah sebuah anugerah yang harus kita lewati bercumbu rayu dengan ribuan masalah

Labels

Sabtu, 21 Desember 2013

ANALISIS DRAMA SATU BABAK



MAKALAH
ANALISIS DRAMA SATU BABAK
‘’ PENGEJARAN ’’
Karya : Emil Sanossa

Mata Kuliah : Teori Apresiasi Sastra
Dosen Pengampu : Makinuddin, M.Pd




Di Susun Oleh :
+TheLyon MakyAhmad 
Semester: 3
                                                  

FAKULTAS PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA DAN INDONESIA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM
ANGKATAN 2014


HALAMAN PERSEMBAHAN


Makalah ini saya persembahkan kepada :
1.     Ayah dan Ibu yang telah membesarkan dan membiayai saya.
2.     teman-teman seperjuangan semester 3 jurusan pendidikan bahasa dan sastra  Indonesia yang saya sayangi
3.     semua pembaca yang budiman.
















HALAMAN MOTTO


Ø  Manusia bisa mati , Negara bisa berdiri dan runtuh , tetapi sebuah ide akan tetap hidup.
Ø  Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya.
Ø  Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan.
Ø  Tiada kesuksesan yang bertabur bunga.
                                                                                         



















KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya kepada kita semua , sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW.
Makalah ini disusun sebagai tugas  materi kuliah ‘’Teori Apresiasi Sastra’’ dan dosen memilihkan genre drama satu babak untuk  diapresiasikan oleh mahasiswa semester 3 melalui makalah ini dengan judul drama ‘’ PENGEJARAJAN’’.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan ,pengarahan dan motivasi dari berbagai pihak khususnya kepada dosen materi kuliah ini,untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Nur Saewan,H.S.Ag.,SPd.,M.PdI selaku kepala Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra dan Indonesia sekaligus sebagai dosen materi kuliah ini.
Dengan selesainya makalah ini penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dalam penyajian susunan bahasa maupun isinya , untuk itu besar harapan penulis , adanya kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya penulis mengucapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Kepada dosen materi kuliah ini Sekali lagi penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam – dalamnya berkat motivasinya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, semoga jasa beliau dapat dibalas oleh Allah SWT. Amiin…..  

Blokagung,   Februari 2013



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................            i
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................................           ii
HALAMAN MOTTO.......................................................................................................          iii
KATA PENGANTAR......................................................................................................          iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................           v

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................           1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................           2
1.3 Tujuan Analisis..................................................................................................           2
BAB II KAJIAN TEORI
           2.1 Pengertian Sastra..............................................................................................           3
           2.1.1 Pengertian Drama..........................................................................................           4
           2.1.2 Unsur Intrinsik..............................................................................................           4
           2.1.2.1 Tema...........................................................................................................           5
           2.1.2.2 Amanat.......................................................................................................           5
          2.1.2.3 Alur / Plot....................................................................................................           5
           2.1.2.4 Perwatakan / Penokohan............................................................................           7
           2.1.2.5 Latar / Setting.............................................................................................           8
           2.1.2.6 Sudut Pandang Pengarang.........................................................................           9
BAB III PEMBAHASAN
           3.1 Unsur Intrinsik ................................................................................................         10
           3.1.1 Tema..............................................................................................................         10
           3.1.2 Amanat..........................................................................................................         10
           3.1.3 Alur / Plot......................................................................................................         11
           3.1.4  Perwatakn / Penokohan................................................................................         11
           3.1.5 Latar / Setting................................................................................................         14
           3.1.6 Sudut Pandang Pengarang............................................................................         14
BAB IV PENUTUP
           4.1 Kesimpulan.......................................................................................................         15
           4.2 Saran dan Kritik...............................................................................................         15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................         16            





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
                 Sesuai dengan materi kuliah menyimak karya sastra maka Dosen memberi tugas mahasiswa semester 3 jurusan pendidikan bahasa sastra dan Indonesia untuk mengapresiasikan Karya Sastra yang bergenre Drama satu babak yang diberi judul ‘’PENGEJARAN’’.
                 Judul tersebut diambil dengan tujuan agar penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya mengetahui unsur – unsur yang terkandung pada karya sastra dalam drama tersebut.
                 Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan di depan umum.
Meskipun demikian, ada juga naskah drama yang sifatnya hanya untuk dibaca
atau sering disebut closed drama.
                  Berdasarkan keterangan diatas, penulis dapt menyimpulkan bahwa drama adalah karya sastra yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan jenis karya sastra lainnya. Oleh karena itu, lewat makalah ini penulis bertujuan untuk mengupas lebih detail unsure-unsur yang terkandung dalam drama tersebut secara mendalam. Agar pembaca pada umumnya bisa mengetahui apresiasi drama dari makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan judul diatas penulis memutuskan masalah yang akan dibahas adalah :
a.       Jelaskan unsur intrinsic yang terkandung dalam drama tersebut?
b.      Sebutkan karakter masing-masing tokoh dalam drama tersebut?

1.3 Tujuan Analisis
                 Tujuan kegiatan analisis ini antara lain:
a.       Untuk mengetahui unsure intrinsic yang terkandung dalam drama .
b.      Untuk mengetahui karakter masing-masing tokoh dalam drama.


BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian sastra
                     Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
                     Yang agak biasa adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
                       Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
                      Sastra dibagi menjadi 2 yaitu Prosa dan Puisi, Prosa adalah karya sastra yang tidak terikat sedangkan Puisi adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu. Contoh karya Sastra Puisi yaitu Puisi, Pantun,  dan Syair sedangkan contoh karya sastra Prosa yaitu Novel, Cerita/Cerpen, dan Drama.
2.1.1 Pengertian Drama
                      Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan di depan umum.
Meskipun demikian, ada juga naskah drama yang sifatnya hanya untuk dibaca
atau sering disebut closed drama.
                     
                    Berdasarkan ciri-cirinya, drama memiliki sifat penokohan yang mempunyai peranan penting dalam mengungkap cerita di dalamnya. Oleh karena itu setiap tokoh mempunyai sifat-sifat kritis sebagai penyampai amanat dari pengarangnya, misalnya satire, humor, ambiguitas, sarkasme ataupun kritik-kritik sosial lainnya yang tergambar melalui dialog-dialog antar tokoh.
2.1.2 Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam.
Unsur-unsur intrinsik karya sastra adalah :
  1. Tema
  2. Amanat
  3. Alur/ Plot
  4. Perwatakan /Penokohan
  5. Latar/Setting
  6. Sudut Pandang / POINT OF VIEW
Unsur  Intrinsik adalah :
2.1.2.1  Tema
                    Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Dalam tema tersirat amanat atau tujuan pengarang menulis cerita. Tema dalam cerpen dapat terjabar dalam setiap satuan peristiwa dalam cerita, misalnya melalui tingkah laku atau jalan hidup pelakunya.
Tema juga dapat berarti ide dasar, ide pokok atau gagasan yang menjiwai seluruh karangan yang disampaikan. Contoh Tema, adaa beberapa contoh tema misalnya Tema Kemerdekaan, Tema Ramadhan, Tema Idul Fitri, Tema Natal, Tema Global Warming, Tema Penghijauan, Tema Sekolah, Tema Tempo dulu dan lain sebagai nya.Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Dalam tema tersirat amanat atau tujuan pengarang menulis cerita.
2.1.2.2 Amanat
                   adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan penghiburan, kepuasan dan kekayaan batin kita terhadap hidup

2.1.2.3  Plot / Alur
                  adalah jalan cerita/rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir.
Tahap- tahap Alur meliputi :
1.  Tahap perkenalan/Eksposisi
                 adalah tahap permulaan suatu cerita yang dimulai dengan suatu kejadian, tetapi  belum ada ketegangan (perkenalan para tokoh, reaksi antarpelaku, penggambaran fisik, penggambaran tempat)
2. Tahap pertentangan /Konflik                       
               adalah tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara pelaku-pelaku (titik pijak menuju pertentangan selanjutnya)
Konflik ada dua ;
1. konflik internal
adalah konflik yang terjadi dalam diri tokoh.
2. konflik eksternal
              adalah konflik yang terjadi di luar tokoh(konflik tokoh dengan tokoh, konflik tokoh dengan lingkungan, konflik tokoh dengan alam, konlik tokoh denganTuhan dll)
3. Tahap penanjakan konflik/Komplikasi
                adalah tahap dimana ketegangan mulai terasa semakin berkembang dan rumit   (nasib pelaku semakin sulit diduga, serba samar-samar)
4.  Tahap klimaks
                 adalah tahap dimana ketegangan mulai memuncak (perubahan nasip pelaku sudah  mulai dapat diduga, kadang dugaan itu tidak terbukti pada akhir cerita)
5. Tahap penyelesaian
                adalah tahap akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada pula yang penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya menggantung, tanpa ada penyelesaian.

Macam-macam Alur meliputi :
1.      Alur maju
              adalah peristiwa –peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa kini menuju masa datang.
2.   Alur mundur/Sorot balik/Flash back
              adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui kenangan/masa lalu salah satu tokoh.
3.   Alur gabungan/Campuran
              adalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutararaan peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang lampau,kemudian mengenang peristiwa pokok ( dialami oleh tokoh utama) lagi.

2.1.2.4   Perwatakan / Penokohan
               adalah bagaimana pengarang melukiskan watak tokoh
Ada 3 Cara Untuk Melukiskan Watak Tokoh
1.      Analitik
                Adalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh.
2.   Dramatik
                Adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung. Bisa melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antartokoh, perbuatan, fisik dan tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, jalan pikiran tokoh.
3.  Campuran
               adalah gabungan analitik dan dramatik. Pelaku dalam cerita dapat berupa manusia , binatang, atau benda-benda mati yang diinsankan
Pelaku Tokoh dalam Cerita yaitu:
1.      Pelaku utama
              adalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu hadir/muncul pada setiap satuan kejadian.
2.  Pelaku pembantu
               adalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita.Bisa bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku utama.
3.   Pelaku protagonis
               adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide kebenaran.(jujur,setia,baik hati dll)
4.  Pelaku antagonis
              adalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonis (penipu, pembohong dll)
5.   Pelaku tritagonis
               adalah pelaku yang dalam cerita sering dimunculkan sebagai tokoh ketiga yang biasa disebut dengan tokoh penengah.
2.1.2.5  Latar / Setting
                Latar/ setting adalah sesuatu atau keadaan yang melingkupi pelaku dalam sebuah cerita.
Macam-macam latar
1.      Latar tempat
                 adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah, di kota, di ruangan dll)
2.   Latar waktu
                adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang,malam, kemarin, besuk dll)
3.   Latar suasana
                adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi. (sedih, gembira, dingin, damai, sepi dll)
2.1.2.6  Sudut Pandang Pengarang
                Sudut pandang adalah posisi/kedudukan pengarang dalam membawakan cerita.
Sudut pandang dibedakan atas :
1.      Sudut pandang orang kesatu
                adalah pengarang berfungsi sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam cerita, terutama sebagai pelaku utama. Pelaku utamanya(aku, saya, kata ganti orang pertama jamak : kami, kita)
2.  Sudut pandang orang ketiga
               adalah pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan tokoh-tokoh di luar, tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya (ia, dia, mereka,kata ganti orang ketiga jamak, nama-nama lain)



BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Unsur Intrinsik
 3.1.1 Tema : penghianatan
                     Karena dalam drama ini menggambarkan  kisah tentang sebuah penghianatan yang dilakukan oleh tokoh mardilah  kepada maskun sanjaya, begitu pula maskun sanjaya yang berkhianat kepada masduki. Berikut cuplikan sekilas dari teks drama yang menunjukan penghianatan .
Maskun   : penghianatan itu dari sini ………dari rumah ini !
Mardilah : tidak….bukan….
Maskun   : dari kau , iblis ! dari kau !
Cuplikan diatas terdapat pada halaman 8 no: 110-112.

3.1.2  Amanat
             ‘’ buanglah jauh-jauh sifat dendam karna itu akan memperburuk diri kamu sendiri dan juga tidak akan menyelesaikan masalah ‘’.
Amanat diatas penulis ambil dari sekilas dialog mardilah kepada masduki yang tertera pada halaman13 no : 182-183.
Mardilah : tidak bisakah kau lupakan yang lalu itu, masduki?tidak bisakah kita    menjadi sahabat kembali?
            Masduki : tidak ! itu tidak akan saya lupakan . saya memburu jejak ini sejak tujuh     belas tahun yang lalu. Tuan seperti lenyap ditelan bumi,sampai pada suatu hari saya temukan foto tuan disurat kabar. Saya tentu tidak akan melupakan tuan , walaupun tuan toh berganti nama dan riwayat.

3.1.3 Alur / Plot
              Alur yang dipakai dalam drama ini adalah alur maju mundur. Pernyataan tersebut bisa dibuktikan ketika tokoh suhita menceritakan kembali apa yang dia alami pada saat itu. Bisa dilihat pada halaman 5 no: 9.
Suhita : matanya menatap aku dengan kasih yang tulus, lembut dan ikhlas.
Singkat cerita diatas …! ” aku ingat pagi itu , kurang lebih sebulan yang lalu, orang itu datang kepadaku disekolah’’. Bersambung..!!


3.1.4  Perwatakan /Penokohan
 Para Pelaku :
a. Maskun Sanjaya : politikus, oportunis, tidak punya rasa rasionalisme.
b. Mardilah             : istri maskun sanjaya, bekas kekasih masduki.
c. Masduki              : pejuang veteran yang cacat.
d. Suhita                 : anak mardilah.
e. Saiko                  : pengawal pribadi, tukang pukul maskun sanjaya.
Karakter Masing-masing Tokoh dan Penokohan
a. Maskun Sanjaya : tegas tetapi otoriter, sombong , egois.
b. Mardilah             : perhatian, lembut dan tenang.
c. Masduki              : solidaritas tinggi,pemberani dan sabar.
11
d. Suhita                 : tegas,teguh pendirian.
e. Saiko                  : sombong dan kejam.
Masing-masing Karakter diatas terdapat pada Kalimat

a. Tokoh Maskun Sanjaya
( tegas tetapi otoriter) terdapat pada kalimat no: 184 hal:13
‘’( tiba- tiba ), saiko! Tangkap dia! Dia pasti membawa dokumen-dokumen itu ‘’.
(sombong) terdapat pada kalimat no:88 hal: 7
‘’akubisa menempuh caraku sendiri ! kau ingat? Dulu aku kepala penjara dizaman NICA dan aku telah melenyapkan puluhan orang republik’’.
(egois) terdapat pada kalimat no:86 hal : 6
‘’bagaimanapun aku tidak akan menyerah begitu saja! Kalu aku hancur, aku tidak mau hancur sendirian! Rantai ini tidak akan putus hanya karena aku berhasil disingkirkan’’.

b. Tokoh Mardilah
(perhatian) terdapat pada kalimat no:3 hal : 1
‘’dibuka ya jendelanya, biar sedikit segar?’’.
(tenang) terdapat pada kalimat no:29 hal: 3
‘’duduklah suhita! Ibu ingin bertanya kepadamu’’.
(lembut) terdapat pada kalimat no: 172 hal: 12
‘’saiko! (kemudian lembut kepada masduki) jangan marah ! engkau terjamin dirumah ini. Aku surati supaya engkau bisa datang kemari. Maksudku akan mempertemukan dengan suamiku. Barang kali ada usul baik yang bisa kau terima’’.
c. Tokoh Masduki
( pemberani dan sabar) terdapat pada kalimat no:219 hal: 15
‘’tuan mengira saya takut mati / bertahun-tahun nyawaku mendukung tubuhyang tak sempurna ini dengan tabah dan tawakal untuk menantikan saat ini . kalau segalanya telah kuselesaikan ,tibalah saatnya bagiku untuk mengaso,mungkin untuk selama-lamanya’’.
( solidaritas tinggi) terdapat pada kalimat no:217 hal: 15
‘’ ini bukan soal pribadi saja, tuan hermawan! Ini juga soal kawan –kawan yang telah menjadi korban kekejaman tuan.ini juga soal amanat dari mereka yang telah gugur dipenjara tuan’’.
d. Tokoh Suhita
(tegas) terdapat pada kalimat no: 304 hal; 20
‘’ baik! Sampah yang terkutuk ini yang akan menuntut engkau membuka kedokmu dimuka rakyat!kalau sekarang, suara bapakku tidak didengar, aku anaknya….anak jadah ini yang akan berjuang terus agar suara itu didengar!’’.
( teguh pendirian ) terdapat pada kalimat no;57 hal:5
‘’ tidak ! bukan ! ibu keliru! Dia bukan iblis,dia bukan orang jahat’’.
e. Tokoh Saiko
(sombong) terdapat pada kalimat no:140 hal: 10
‘’ bapak dan ibu tidak perlu gelisah.sepertinya bapak dan ibu tidak kenal saiko saja’’.
(kejam) terdapat pada kalimat no:239 hal; 16
‘’ laki-laki bersyaraf baja.darah berlumuran mengucuri dadanya ,tapi tak sedikitpun ia mengeluh atau mengadu’’.

3.1.5  Latar / Setting
                 Latar / setting terdiri dari : tempat, suasana dan waktu.
a. Latar tempat yaitu berada didalam rumah tepat diruang tamu.
b. latar suasana yang terdapat dalam drama tersebut adalah menegangkan , menyedihkan dan lain-lain.
c. latar waktu yang terdapat dalam drama tersebut adalah siang.

3.1.6 Sudut Pandang Pengarang
                   Setelah penulis membaca keseluruhan drama tersebut , penulis telah menemukan sudut pandang pengarang yaitu orang ketiga pelaku utama .



BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
                 dari uraian yang telah penulis kemukakan pada bab I sampai IV ,maka penulis dapat menarik kesimpulan .
                 Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan di depan umum.
Meskipun demikian, ada juga naskah drama yang sifatnya hanya untuk dibaca
atau sering disebut closed drama.

4.2 Kritik dan Saran
                 Dengan penyusunan makalah ini , penulis mengharapkan agar para pembaca dapat mengambil manfaat tentang pengetahuan yang ada dalam penentuan penulis .
                 Dan penulis sangat mengharapkan agar pembaca dapat mengenal dan memahami unsure intrinsic yang terdapat pada drama  dalam penulisan makalah ini.
                 Penulis juga mengharapkan masukan – masukan dari pembaca dalam menyempurnakan makalah ini agar lebih diminati oleh pembaca.






DAFTAR PUSTAKA


http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/pengertian-drama.html

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Saran dan Kritiknya

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Terjamah

Categories

Popular Posts

About Me

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Twitter Q

IKLAN


Kode Iklan Anda Disini

alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar