DRAMA SATU BABAK PENGEJARAN

+TheLyon MakyAhmad


MAKALAH

ANALISIS DRAMA
 “ DRAMA SATU BABAK PENGEJARAN”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Apresiasi Sastra

Dosen pembibing:
Nur saewan,H.S.Ag.,S.Pd.M.Pd.I


           
Oleh:
HANIK HATUL MUSLIKAH
NIS:2111009310210
Semester 3






JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG BANYUWANGI
2013


KATA PENGANTAR
Tiada kata yang patut kami ucapkan selain rasa syukur kehadirat Allah SWT yang mana berkat rahmat  serta hidayatNYA kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan sebaik-baiknya.Sholawat serta salam senantiasa tercucahkan kepada junjungan kita nabi agung  SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul Qiamah kelak.
Kepada pembimbing sekaligus dosen mata kuliah TEORI APRESIASI SASTRA kami
 haturkan terima kasih atas penugasan makalah ini sehingga kami dapat belajar menjadi yang
 lebih baik. Untuk teman-teman PBSI 2011 selamat berjuang untuk masa depan.
Kami sebagai penulis makalah apabila terbapat kesalahan mohon kritikan dan saran
 yang membangun. Semoga makalah ini dapat member manfaat bagi pihak yang bersangkutan pada  khususnya,dan pembaca pda umumya.





                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                Blokagung,10 Februari 2013
                                                                                               
Penulis





MOTTO

v  Tak ada rahasia untuk menggapai sukses,Sukses itu dapat terjadi karena persiapan,kerja keras,dan mau bekerja dari kegagalan,
v  Dan kebanggaan kita terbesar adalah bukan tidak ernahgagal tetapi bangkit kembali setiap kita jatuh























PERSEMBAHAN

Makalah ini saya persembahkan kepada:
1.      Orang tua yang  yang senantiasa sabar dan ikhlas membimbingku dan tak pernah bosan menasehatiku
2.      Dosen pembimbing Yang selalu memberi motivasi 
3.      Kakak dan adik kelas yang tersayang yang selalu memberi motivasi dalam penyelesaian makalah ini
4.      Teman-teman Pendidikan bahasa sastra Indonesia 2011 yang saya cintai.
5.      Seluruh  pihak yang telah  mendukung  terselesainya makalah ini.















                                                           


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................................            i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................           ii
MOTTO ............................................................................................................................          iii
PESEMBAHAN...............................................................................................................          iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................           v

BAB I PENDAHULUAN
          1.1 latar belakang ...................................................................................................           1
           1.2 Rumusan masalah ............................................................................................           2
           1.3 Tujuan analisis .................................................................................................           2
BAB II KAJIAN TEORI
          2.1 Pengertian karya sastra......................................................................................           3
          2.2 Pengertian drama  .............................................................................................           4
          2.3 Unsur intrinsik   ................................................................................................           5
          2.4 Unsur ektrinsik .................................................................................................           8
BAB II PEMBAHASAN
          3.1 Karakter pelaku drama .....................................................................................           9
          3.2 Unsur intrinsik drama .......................................................................................         12
BAB IV PENUTUP
           4.1 Kesimpulan ......................................................................................................         15
           4.2 Kritik dan saran ...............................................................................................            


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata - mata sebuahimitasi, Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan kreatif, pada hakikatnya adalah suatu media yang mendayagunakan  bahasauntuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah  karya sastra, padaumumnya, berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan  manusia. Kemunculansastra lahir dilatar belakangi adanya dorongan dasar  manusia untuk mengungkapkaneksistensi dirinya. Biasanya kesusastraan dibagi  menurut daerah geografis atau bahasa. Jadi, yangtermasuk dalam kategori Sastra adalah: Novel cerita/cerpen (tertulis/lisan), syair, pantun,sandiwara/drama,  lukisan/kaligrafi.
Drama / teater adalah salah satu sastra yang amat popular hingga sekarang. Bahkan  dizaman ini telah terjadi perkembangan yang sangat pesat di bidang teater. Contohnya sinetron, film  layar lebar, dan pertunjukan – pertunjukan lain yang menggambarkan kehidupanmakhluk hidup.Selain itu, seni drama / teater juga telah menjadi lahan bisnis  yang luar biasa. Dalamhal ini, penyelanggara ataupun pemeran akan mendapat  keuntungan financial serta menjaditerkenal, tetapi sebelum sampai ke situ seorang  penyelenggara atau pemeran harus menjadiinsan yang profesionalitas agar dapat berkembang  terus.Berdasarkan ulasan di atas, maka penulis membuat makalah ini guna membantu para pembaca  yang ingin menekuni dunia drama. Selain tentang pengertian dan unsur – unsur drama,  makalah ini juga memuat catatan tentang manfaat drama serta dilengkapi juga dengan panduan bagaimana  akting yang baik.

1.2  Rumusan Masalah                                                                                 
1.      Mengapa kita diharapkan menganalisis drama?
2.      Terdapat  unsur  apakah didalam  karya sastra(drama)?

1.3  Tujuan Analisis              
1.      Mempermudah kita untuk mencari ide-ide yang terkandung dalam drama. 
2.      Dengan mudah mengetahui unsur yang terdapat dalam drama.



BAB II
KAJIAN TEORI
2.1    Pengertian Karya Sastra
Hal yang dihasilkan oleh manusia dikenal sebagai karya . Dalam konteks lain, mungkin manusia dapat menghasilkan produk intelektual (seperti sebuah lagu atau puisi) atau objek material (rumah, kerajinan.) Sastra adalah sesuatu yang mengacu pada milik atau berkaitan dengan sastra (himpunan pengetahuan yang berkaitan dengan menulis dan membaca dengan baik, atau seni puisi, retorika  dan tata bahasa).
Sebuah Karya sastra adalah ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika. Karya-karya ini sering menceritakan sebuah kisah, baik dalam atau ketiga orang pertama, dengan plot dan melalui penggunaan berbagai perangkat sastra yang terkait dengan waktu mereka.
Menurut bentuk atau subjek, karya sastra mungkin memiliki jenis yang berbeda seperti Narasi (sebuah karya prosa, seperti novel atau cerita pendek ), Puisi (komposisi dalam ayat yang mengekspresikan perasaan penulis), drama , epik (ayat-ayat yang menceritakan perbuatan pahlawan atau dewa-dewa) atau mengajar (yang berusaha untuk mengarahkan pembaca atau pendengar).
Karya sastra juga dapat berupa tulisan (buku atau media cetak lain bermain cerita tanpa perubahan) atau lisan (diwariskan dari generasi ke generasi dan sering berubah dari waktu ke waktu, seperti legenda atau cerita rakyat). Karya-karya juga dapat taktil, ketika disesuaikan dengan kebutuhan orang-orang buta melalui Braille

2.2    Pengertian Drama
Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan di depan umum.
Meskipun demikian, ada juga naskah drama yang sifatnya hanya untuk dibaca atau sering disebut closed drama.
Berdasarkan ciri-cirinya, drama memiliki sifat penokohan yang mempunyai peranan penting dalam mengungkap cerita di dalamnya. Oleh karena itu setiap tokoh mempunyai sifat-sifat kritis sebagai penyampai amanat dari pengarangnya, misalnya satire, humor, ambiguitas, sarkasme ataupun kritik-kritik sosial lainnya yang tergambar melalui dialog-dialog antartokoh.


2.3    Unsur Intinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Unsur-unsur intrinsik karya sastra adalah :
  1. TEMA
  2. AMANAT
  3. ALUR/PLOT
  4. PERWATAKAN/PENOKOHAN
  5. LATAR/SETTING
  6. SUDUT PANDANG/POINT OF VIEW

Unsur-Unsur Intrinsik
A.    Tema
Adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah/pokok pikiran dari pengarang yang ditampilkan dalam karangannya
B.     Amanat
Adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan penghiburan, kepuasan dan kekayaan batin kita terhadap hidup
C.    Plot/Alur
Adalah jalan cerita/rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir.
Tahap-Tahap Alur
1.      Tahap perkenalan/Eksposisi
adalah tahap permulaan suatu cerita yang dimulai dengan suatu kejadian, tetapi  belum ada ketegangan (perkenalan para tokoh, reaksi antarpelaku, penggambaran fisik, penggambaran tempat)
2.      Tahap pertentangan /Konflik
adalah tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara pelaku-pelaku (titik pijak menuju pertentangan selanjutnya)
Konflik ada dua ;
a)      Konflik internal
adalah konflik yang terjadi dalam    diri          tokoh.
b)      Konflik eksternal
adalah konflik yang terjadi di luar tokoh(konflik tokoh dengan tokoh, konflik  tokoh dengan lingkungan, konflik tokoh dengan alam, konlik tokoh denganTuhan dll)
3.      Tahap penanjakan konflik/Komplikasi
adalah tahap dimana ketegangan mulai terasa semakin berkembang dan rumit   (nasib pelaku semakin sulit diduga, serba samar-samar)
4.      Tahap klimaks
adalah tahap dimana ketegangan mulai memuncak (perubahan nasip pelaku       sudah   mulai dapat diduga, kadang dugaan itu tidak terbukti pada akhir cerita)
5.      Tahap penyelesaian
adalah tahap akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada pula yang penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya menggantung, tanpa ada penyelesaian.

Macam-Macam Alur
1.      Alur maju
adalah peristiwa –peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa kini menuju masa datang.
2.      Alur mundur/Sorot balik/Flash back
adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui kenangan/masa lalu salah satu tokoh.
3.      Alur gabungan/Campuran
adalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutararaan peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang lampau,kemudian mengenang peristiwa pokok ( dialami oleh tokoh utama) lagi.

D.    Perwatakan/Penokohan
adalah bagaimana pengarang melukiskan watak tokoh
Ada Tiga Cara Untuk Melukiskan Watak Tokoh
1.      Analitik
adalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh.
Contoh :
Siapa yang tidak kenal Pak Edi yang lucu, periang, dan pintar. Meskipun agak   pendek justru melengkapi sosoknya sebagai guru yang diidolakan siswa. Lucu dan penyanyang.

2.      Dramatik
adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung.
Bisa melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antartokoh, perbuatan, fisik dan tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, jalan pikiran tokoh.
Contoh :
Begitu memasuki kamarnya Yayuk, pelajar kelas 1 SMA itu langsung melempar tasnya ke tempat tidur dan membaringkan dirinya tanpa melepaskan sepatu terlebih dahulu. (tingkah laku tokoh)
3.      Campuran
adalah gabungan analitik dan dramatik. Pelaku dalam cerita dapat berupa manusia, binatang, atau benda-benda mati yang  diinsankan

Pelaku/Tokoh Dalam Cerita
  1. Pelaku utama
adalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu hadir/muncul pada setiap satuan kejadian.
  1. Pelaku pembantu
adalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita.Bisa bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku utama.
  1. Pelaku protagonis
adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide kebenaran.(jujur,setia,baik hati dll)
  1. Pelaku antagonis
adalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonis (penipu, pembohong dll)
  1. Pelaku tritagonis
adalah pelaku yang dalam cerita sering dimunculkan sebagai tokoh ketiga yang biasa disebut dengan tokoh penengah.

E.     Latar/Setting
Latar/ setting adalah sesuatu atau keadaan yang melingkupi pelaku dalam sebuah cerita.



Macam-macam latar
1.      Latar tempat
adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah, di kota, di ruangan dll)
2.      Latar waktu
adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang,malam, kemarin, besuk dll)
3.      Latar suasana
adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi. (sedih, gembira, dingin, damai, sepi dll)

F.     Sudut Pandang Pengarang
Sudut pandang adalah posisi/kedudukan pengarang dalam membawakan cerita.
Sudut pandang dibedakan atas :
1.      Sudut pandang orang kesatu
adalah pengarang berfungsi sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam cerita, terutama sebagai pelaku utama. Pelaku utamanya(aku, saya, kata ganti orang pertama jamak : kami, kita)
2.      Sudut pandang orang ketiga
adalah pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan tokoh-tokoh di luar, tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya (ia, dia, mereka,kata ganti orang ketiga jamak, nama-nama lain)

2.4    Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar
UNSUR-UNSUR EKSTRINSIK
1.      Latar Belakang Penciptaan
adalah kapan karya sastra tersebut diciptakan
2.      Kondisi masyarakat pada saat karya sastra diciptakan
adalah keadaan masyarakat baik itu ekonomi, sosial, budaya,politik pada saat karya  sastra diciptakan
3.      Pandangan hidup pengarang/Latar belakang pengarang




BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Karakter pelaku drama
1.      MASKUN SANJAYA ATAU HERMAWAN (politikus, oportulis, tidak punya rasa patriotism)
Watak keras(terdapat di dalam dialog 14,16,127,242)
            “14:dia yang harus berdamai dengan ku,anak itu seperti bukan anak ku”
“16:tak tahu aku.mulut anak itu semakin berbau racun,barusan tadi dia berkata,rumah ini seperti penjara dan akulah kepala penjaranya”
“127:mustahil,ayo mardilah!kalu kau masih punya kebenaran.buktikan kebenaranmu”
“ 242:bangsat!sekali dari mana suhita tau bahwa masduki ada di sini!dia bahkan mengancam,kalau masduki di siksa,ia akan mengerahkan kawan-kawannya buat beramai-ramai mencincang ku!bangsat!mereka berklompot.”
Egois(terdapat di dalam dialog 86)
“86:bagaimanapun aku tidak akan menyerah begitu saja!kalu aku hancur aku tidak mau hancur sensirian,ramtai ini tidak akan putus hanya aku berhasil di singkirkan”
Sombong (terdapat di dalam dialog 296,298,303,305)
“296:aku menang!pelantikan di laksanakan esok lusa!saiko!esok lusa aku resmi menjadi walikota!”
“298:suhita!suhita anak jadah!kaupikir orang akan percaya kepadamu kepada seorang anak jadah, oh?
“303:anak jadah adalah sampah masyrakat!sampah yang terkutuk!”
“305:saiko!siapa yang mau percaya dengan sumpah anak yang tidak sah ini”

MARDILAH (istri maskun sanjaya atau mantan kekasih masduki : sabar, lemah lembet, penyayang)
Sabar (terdapat di dalam dialog 7)
“7:mengapa,pak?ada apa? Kau ahir-ahir ini cepat sekali marah”
Lemah lembut(terdapat di dalam dialog 10)
“10:tunggu dulu!”
Penyayang(terdapat di dalam dialog 186,246,248,250,252,264)
“186:lepaskan dia!lepaskan!”
“246:jangan kau lakukan,saiko”
“248:jangan kau siksa dia di mukaku,saiko”
“250:aku mohon jangan dia di siksa jangan di siksa,pak!lepaskan dia! lepaskan! kasihanilah dia, orang yang malng itu! kasihanilah,pak”
“252:suruh saiko hentikan siksaan itu,pak!mohon aku hentikan hentikan siksaan itu”
“264:panggilkan dokter!”
MASDUKI PEJUANG VETERAN YANG CACAT (berjiwa patriot,tak mengenal putus asa)
Berjiwa patriot( terdapat di dalam dialog:219)
“219:tuha mengira saya takut mati?bertahun-tahun nyawa ku mendukung tubuh yang tak sempurna ini dengan tabah dan tawakal untuk menantikan saat ini.kalau  segalanya aku selesaikan,tibalah saatnya bagiku untuk mengaso mungkin untuk selama-lamanya.karna dendam ini jualah yang meniupkan roh kedalam diriku yang malang ini”
Tak mengenal putus asa( terdapat di dalam183)
“183:tidak itu tidak akan saya lupakan.saya memburu jejak ini sejak tujuh belas tahun yang lalu.tuan seperti lenyap ditelan bumi.sampai pada suatu hari saya temukan foto tuan di surat kabar.saya tentu tidak akan melupakan tuan,walaupun tuan toh berganti nama dan riwayat.

SUHITA ANAK MARDILAH (mempunyai semangat juang yang tinggi,penyayang)
Mempunyai semangat juang yang tinggi(terdapat di dalam dialog 304)
“304:baik!sampah yang terkutuk ini yang akan menuntut engkau!membuka kedokmu di muka rakyat!kalau sekrang,suara bapakku tidak di dengar,aku anaknya…anak jadah ini yang akan berjuang terus agar suara itu di dengar!”
Penyayang(terdapat di dalamdialog 43)
“43:maaf,bu.aku tidak bermaksud melukai hatimu.”
SAIKO PENGAWAL PRIBADI, TUKANG PUKUL MASKUN SANJAYA (egois, sombong)
“150:saya telah berhasil memperoleh ini dengan susah payah.selain laporan yang telah di sampaikan orang itu kepada gubernur.bapak kiranya tidak peru susah-susah.si pengirim laporan ini,yang namanya masduki itu ia berada di kota ini juga.kita bisa! ”





BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
            Berdasarkan hasil analisis dapat saya simpulkan bahwa:
Ø  Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan karya sastra jenis lain,yaitu unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan di depan umum.
Ø  Unsur instrinsik dalam karya sastra adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam,meliputi:
o   Tema
o   Alur/plot
o   Perwatakan/Penokohan
o   Latar/setting
o   Sudut pandang pengarang
o   Penggunan gaya bahasa
o   Amanah.
Ø  Unsur Ekstrinsik dalam karya sastra adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar,meliputi:
ü  Latar Belakang Penciptaan
ü  Kondisi Masyarakat pada  saat Karya Sastra diciptakan.



0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Saran dan Kritiknya

Sidebar One

Stats

Hidup adalah sebuah anugerah yang harus kita lewati bercumbu rayu dengan ribuan masalah

featured-content

Blogroll

Labels

Labels

Blogger templates

Blogger news

FansPage

Bantu Like Dong Sobat... ^_^
×

Hidup adalah sebuah anugerah yang harus kita lewati bercumbu rayu dengan ribuan masalah

Labels

Sabtu, 21 Desember 2013

DRAMA SATU BABAK PENGEJARAN

+TheLyon MakyAhmad


MAKALAH

ANALISIS DRAMA
 “ DRAMA SATU BABAK PENGEJARAN”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Apresiasi Sastra

Dosen pembibing:
Nur saewan,H.S.Ag.,S.Pd.M.Pd.I


           
Oleh:
HANIK HATUL MUSLIKAH
NIS:2111009310210
Semester 3






JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG BANYUWANGI
2013


KATA PENGANTAR
Tiada kata yang patut kami ucapkan selain rasa syukur kehadirat Allah SWT yang mana berkat rahmat  serta hidayatNYA kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan sebaik-baiknya.Sholawat serta salam senantiasa tercucahkan kepada junjungan kita nabi agung  SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul Qiamah kelak.
Kepada pembimbing sekaligus dosen mata kuliah TEORI APRESIASI SASTRA kami
 haturkan terima kasih atas penugasan makalah ini sehingga kami dapat belajar menjadi yang
 lebih baik. Untuk teman-teman PBSI 2011 selamat berjuang untuk masa depan.
Kami sebagai penulis makalah apabila terbapat kesalahan mohon kritikan dan saran
 yang membangun. Semoga makalah ini dapat member manfaat bagi pihak yang bersangkutan pada  khususnya,dan pembaca pda umumya.





                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                Blokagung,10 Februari 2013
                                                                                               
Penulis





MOTTO

v  Tak ada rahasia untuk menggapai sukses,Sukses itu dapat terjadi karena persiapan,kerja keras,dan mau bekerja dari kegagalan,
v  Dan kebanggaan kita terbesar adalah bukan tidak ernahgagal tetapi bangkit kembali setiap kita jatuh























PERSEMBAHAN

Makalah ini saya persembahkan kepada:
1.      Orang tua yang  yang senantiasa sabar dan ikhlas membimbingku dan tak pernah bosan menasehatiku
2.      Dosen pembimbing Yang selalu memberi motivasi 
3.      Kakak dan adik kelas yang tersayang yang selalu memberi motivasi dalam penyelesaian makalah ini
4.      Teman-teman Pendidikan bahasa sastra Indonesia 2011 yang saya cintai.
5.      Seluruh  pihak yang telah  mendukung  terselesainya makalah ini.















                                                           


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................................            i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................           ii
MOTTO ............................................................................................................................          iii
PESEMBAHAN...............................................................................................................          iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................           v

BAB I PENDAHULUAN
          1.1 latar belakang ...................................................................................................           1
           1.2 Rumusan masalah ............................................................................................           2
           1.3 Tujuan analisis .................................................................................................           2
BAB II KAJIAN TEORI
          2.1 Pengertian karya sastra......................................................................................           3
          2.2 Pengertian drama  .............................................................................................           4
          2.3 Unsur intrinsik   ................................................................................................           5
          2.4 Unsur ektrinsik .................................................................................................           8
BAB II PEMBAHASAN
          3.1 Karakter pelaku drama .....................................................................................           9
          3.2 Unsur intrinsik drama .......................................................................................         12
BAB IV PENUTUP
           4.1 Kesimpulan ......................................................................................................         15
           4.2 Kritik dan saran ...............................................................................................            


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata - mata sebuahimitasi, Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan kreatif, pada hakikatnya adalah suatu media yang mendayagunakan  bahasauntuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah  karya sastra, padaumumnya, berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan  manusia. Kemunculansastra lahir dilatar belakangi adanya dorongan dasar  manusia untuk mengungkapkaneksistensi dirinya. Biasanya kesusastraan dibagi  menurut daerah geografis atau bahasa. Jadi, yangtermasuk dalam kategori Sastra adalah: Novel cerita/cerpen (tertulis/lisan), syair, pantun,sandiwara/drama,  lukisan/kaligrafi.
Drama / teater adalah salah satu sastra yang amat popular hingga sekarang. Bahkan  dizaman ini telah terjadi perkembangan yang sangat pesat di bidang teater. Contohnya sinetron, film  layar lebar, dan pertunjukan – pertunjukan lain yang menggambarkan kehidupanmakhluk hidup.Selain itu, seni drama / teater juga telah menjadi lahan bisnis  yang luar biasa. Dalamhal ini, penyelanggara ataupun pemeran akan mendapat  keuntungan financial serta menjaditerkenal, tetapi sebelum sampai ke situ seorang  penyelenggara atau pemeran harus menjadiinsan yang profesionalitas agar dapat berkembang  terus.Berdasarkan ulasan di atas, maka penulis membuat makalah ini guna membantu para pembaca  yang ingin menekuni dunia drama. Selain tentang pengertian dan unsur – unsur drama,  makalah ini juga memuat catatan tentang manfaat drama serta dilengkapi juga dengan panduan bagaimana  akting yang baik.

1.2  Rumusan Masalah                                                                                 
1.      Mengapa kita diharapkan menganalisis drama?
2.      Terdapat  unsur  apakah didalam  karya sastra(drama)?

1.3  Tujuan Analisis              
1.      Mempermudah kita untuk mencari ide-ide yang terkandung dalam drama. 
2.      Dengan mudah mengetahui unsur yang terdapat dalam drama.



BAB II
KAJIAN TEORI
2.1    Pengertian Karya Sastra
Hal yang dihasilkan oleh manusia dikenal sebagai karya . Dalam konteks lain, mungkin manusia dapat menghasilkan produk intelektual (seperti sebuah lagu atau puisi) atau objek material (rumah, kerajinan.) Sastra adalah sesuatu yang mengacu pada milik atau berkaitan dengan sastra (himpunan pengetahuan yang berkaitan dengan menulis dan membaca dengan baik, atau seni puisi, retorika  dan tata bahasa).
Sebuah Karya sastra adalah ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika. Karya-karya ini sering menceritakan sebuah kisah, baik dalam atau ketiga orang pertama, dengan plot dan melalui penggunaan berbagai perangkat sastra yang terkait dengan waktu mereka.
Menurut bentuk atau subjek, karya sastra mungkin memiliki jenis yang berbeda seperti Narasi (sebuah karya prosa, seperti novel atau cerita pendek ), Puisi (komposisi dalam ayat yang mengekspresikan perasaan penulis), drama , epik (ayat-ayat yang menceritakan perbuatan pahlawan atau dewa-dewa) atau mengajar (yang berusaha untuk mengarahkan pembaca atau pendengar).
Karya sastra juga dapat berupa tulisan (buku atau media cetak lain bermain cerita tanpa perubahan) atau lisan (diwariskan dari generasi ke generasi dan sering berubah dari waktu ke waktu, seperti legenda atau cerita rakyat). Karya-karya juga dapat taktil, ketika disesuaikan dengan kebutuhan orang-orang buta melalui Braille

2.2    Pengertian Drama
Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan di depan umum.
Meskipun demikian, ada juga naskah drama yang sifatnya hanya untuk dibaca atau sering disebut closed drama.
Berdasarkan ciri-cirinya, drama memiliki sifat penokohan yang mempunyai peranan penting dalam mengungkap cerita di dalamnya. Oleh karena itu setiap tokoh mempunyai sifat-sifat kritis sebagai penyampai amanat dari pengarangnya, misalnya satire, humor, ambiguitas, sarkasme ataupun kritik-kritik sosial lainnya yang tergambar melalui dialog-dialog antartokoh.


2.3    Unsur Intinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Unsur-unsur intrinsik karya sastra adalah :
  1. TEMA
  2. AMANAT
  3. ALUR/PLOT
  4. PERWATAKAN/PENOKOHAN
  5. LATAR/SETTING
  6. SUDUT PANDANG/POINT OF VIEW

Unsur-Unsur Intrinsik
A.    Tema
Adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah/pokok pikiran dari pengarang yang ditampilkan dalam karangannya
B.     Amanat
Adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan penghiburan, kepuasan dan kekayaan batin kita terhadap hidup
C.    Plot/Alur
Adalah jalan cerita/rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir.
Tahap-Tahap Alur
1.      Tahap perkenalan/Eksposisi
adalah tahap permulaan suatu cerita yang dimulai dengan suatu kejadian, tetapi  belum ada ketegangan (perkenalan para tokoh, reaksi antarpelaku, penggambaran fisik, penggambaran tempat)
2.      Tahap pertentangan /Konflik
adalah tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara pelaku-pelaku (titik pijak menuju pertentangan selanjutnya)
Konflik ada dua ;
a)      Konflik internal
adalah konflik yang terjadi dalam    diri          tokoh.
b)      Konflik eksternal
adalah konflik yang terjadi di luar tokoh(konflik tokoh dengan tokoh, konflik  tokoh dengan lingkungan, konflik tokoh dengan alam, konlik tokoh denganTuhan dll)
3.      Tahap penanjakan konflik/Komplikasi
adalah tahap dimana ketegangan mulai terasa semakin berkembang dan rumit   (nasib pelaku semakin sulit diduga, serba samar-samar)
4.      Tahap klimaks
adalah tahap dimana ketegangan mulai memuncak (perubahan nasip pelaku       sudah   mulai dapat diduga, kadang dugaan itu tidak terbukti pada akhir cerita)
5.      Tahap penyelesaian
adalah tahap akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada pula yang penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya menggantung, tanpa ada penyelesaian.

Macam-Macam Alur
1.      Alur maju
adalah peristiwa –peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa kini menuju masa datang.
2.      Alur mundur/Sorot balik/Flash back
adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui kenangan/masa lalu salah satu tokoh.
3.      Alur gabungan/Campuran
adalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutararaan peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang lampau,kemudian mengenang peristiwa pokok ( dialami oleh tokoh utama) lagi.

D.    Perwatakan/Penokohan
adalah bagaimana pengarang melukiskan watak tokoh
Ada Tiga Cara Untuk Melukiskan Watak Tokoh
1.      Analitik
adalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh.
Contoh :
Siapa yang tidak kenal Pak Edi yang lucu, periang, dan pintar. Meskipun agak   pendek justru melengkapi sosoknya sebagai guru yang diidolakan siswa. Lucu dan penyanyang.

2.      Dramatik
adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung.
Bisa melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antartokoh, perbuatan, fisik dan tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, jalan pikiran tokoh.
Contoh :
Begitu memasuki kamarnya Yayuk, pelajar kelas 1 SMA itu langsung melempar tasnya ke tempat tidur dan membaringkan dirinya tanpa melepaskan sepatu terlebih dahulu. (tingkah laku tokoh)
3.      Campuran
adalah gabungan analitik dan dramatik. Pelaku dalam cerita dapat berupa manusia, binatang, atau benda-benda mati yang  diinsankan

Pelaku/Tokoh Dalam Cerita
  1. Pelaku utama
adalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu hadir/muncul pada setiap satuan kejadian.
  1. Pelaku pembantu
adalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita.Bisa bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku utama.
  1. Pelaku protagonis
adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide kebenaran.(jujur,setia,baik hati dll)
  1. Pelaku antagonis
adalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonis (penipu, pembohong dll)
  1. Pelaku tritagonis
adalah pelaku yang dalam cerita sering dimunculkan sebagai tokoh ketiga yang biasa disebut dengan tokoh penengah.

E.     Latar/Setting
Latar/ setting adalah sesuatu atau keadaan yang melingkupi pelaku dalam sebuah cerita.



Macam-macam latar
1.      Latar tempat
adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah, di kota, di ruangan dll)
2.      Latar waktu
adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang,malam, kemarin, besuk dll)
3.      Latar suasana
adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi. (sedih, gembira, dingin, damai, sepi dll)

F.     Sudut Pandang Pengarang
Sudut pandang adalah posisi/kedudukan pengarang dalam membawakan cerita.
Sudut pandang dibedakan atas :
1.      Sudut pandang orang kesatu
adalah pengarang berfungsi sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam cerita, terutama sebagai pelaku utama. Pelaku utamanya(aku, saya, kata ganti orang pertama jamak : kami, kita)
2.      Sudut pandang orang ketiga
adalah pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan tokoh-tokoh di luar, tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya (ia, dia, mereka,kata ganti orang ketiga jamak, nama-nama lain)

2.4    Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar
UNSUR-UNSUR EKSTRINSIK
1.      Latar Belakang Penciptaan
adalah kapan karya sastra tersebut diciptakan
2.      Kondisi masyarakat pada saat karya sastra diciptakan
adalah keadaan masyarakat baik itu ekonomi, sosial, budaya,politik pada saat karya  sastra diciptakan
3.      Pandangan hidup pengarang/Latar belakang pengarang




BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Karakter pelaku drama
1.      MASKUN SANJAYA ATAU HERMAWAN (politikus, oportulis, tidak punya rasa patriotism)
Watak keras(terdapat di dalam dialog 14,16,127,242)
            “14:dia yang harus berdamai dengan ku,anak itu seperti bukan anak ku”
“16:tak tahu aku.mulut anak itu semakin berbau racun,barusan tadi dia berkata,rumah ini seperti penjara dan akulah kepala penjaranya”
“127:mustahil,ayo mardilah!kalu kau masih punya kebenaran.buktikan kebenaranmu”
“ 242:bangsat!sekali dari mana suhita tau bahwa masduki ada di sini!dia bahkan mengancam,kalau masduki di siksa,ia akan mengerahkan kawan-kawannya buat beramai-ramai mencincang ku!bangsat!mereka berklompot.”
Egois(terdapat di dalam dialog 86)
“86:bagaimanapun aku tidak akan menyerah begitu saja!kalu aku hancur aku tidak mau hancur sensirian,ramtai ini tidak akan putus hanya aku berhasil di singkirkan”
Sombong (terdapat di dalam dialog 296,298,303,305)
“296:aku menang!pelantikan di laksanakan esok lusa!saiko!esok lusa aku resmi menjadi walikota!”
“298:suhita!suhita anak jadah!kaupikir orang akan percaya kepadamu kepada seorang anak jadah, oh?
“303:anak jadah adalah sampah masyrakat!sampah yang terkutuk!”
“305:saiko!siapa yang mau percaya dengan sumpah anak yang tidak sah ini”

MARDILAH (istri maskun sanjaya atau mantan kekasih masduki : sabar, lemah lembet, penyayang)
Sabar (terdapat di dalam dialog 7)
“7:mengapa,pak?ada apa? Kau ahir-ahir ini cepat sekali marah”
Lemah lembut(terdapat di dalam dialog 10)
“10:tunggu dulu!”
Penyayang(terdapat di dalam dialog 186,246,248,250,252,264)
“186:lepaskan dia!lepaskan!”
“246:jangan kau lakukan,saiko”
“248:jangan kau siksa dia di mukaku,saiko”
“250:aku mohon jangan dia di siksa jangan di siksa,pak!lepaskan dia! lepaskan! kasihanilah dia, orang yang malng itu! kasihanilah,pak”
“252:suruh saiko hentikan siksaan itu,pak!mohon aku hentikan hentikan siksaan itu”
“264:panggilkan dokter!”
MASDUKI PEJUANG VETERAN YANG CACAT (berjiwa patriot,tak mengenal putus asa)
Berjiwa patriot( terdapat di dalam dialog:219)
“219:tuha mengira saya takut mati?bertahun-tahun nyawa ku mendukung tubuh yang tak sempurna ini dengan tabah dan tawakal untuk menantikan saat ini.kalau  segalanya aku selesaikan,tibalah saatnya bagiku untuk mengaso mungkin untuk selama-lamanya.karna dendam ini jualah yang meniupkan roh kedalam diriku yang malang ini”
Tak mengenal putus asa( terdapat di dalam183)
“183:tidak itu tidak akan saya lupakan.saya memburu jejak ini sejak tujuh belas tahun yang lalu.tuan seperti lenyap ditelan bumi.sampai pada suatu hari saya temukan foto tuan di surat kabar.saya tentu tidak akan melupakan tuan,walaupun tuan toh berganti nama dan riwayat.

SUHITA ANAK MARDILAH (mempunyai semangat juang yang tinggi,penyayang)
Mempunyai semangat juang yang tinggi(terdapat di dalam dialog 304)
“304:baik!sampah yang terkutuk ini yang akan menuntut engkau!membuka kedokmu di muka rakyat!kalau sekrang,suara bapakku tidak di dengar,aku anaknya…anak jadah ini yang akan berjuang terus agar suara itu di dengar!”
Penyayang(terdapat di dalamdialog 43)
“43:maaf,bu.aku tidak bermaksud melukai hatimu.”
SAIKO PENGAWAL PRIBADI, TUKANG PUKUL MASKUN SANJAYA (egois, sombong)
“150:saya telah berhasil memperoleh ini dengan susah payah.selain laporan yang telah di sampaikan orang itu kepada gubernur.bapak kiranya tidak peru susah-susah.si pengirim laporan ini,yang namanya masduki itu ia berada di kota ini juga.kita bisa! ”





BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
            Berdasarkan hasil analisis dapat saya simpulkan bahwa:
Ø  Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan karya sastra jenis lain,yaitu unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan di depan umum.
Ø  Unsur instrinsik dalam karya sastra adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam,meliputi:
o   Tema
o   Alur/plot
o   Perwatakan/Penokohan
o   Latar/setting
o   Sudut pandang pengarang
o   Penggunan gaya bahasa
o   Amanah.
Ø  Unsur Ekstrinsik dalam karya sastra adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar,meliputi:
ü  Latar Belakang Penciptaan
ü  Kondisi Masyarakat pada  saat Karya Sastra diciptakan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Saran dan Kritiknya

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Terjamah

Categories

Popular Posts

About Me

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Twitter Q

IKLAN


Kode Iklan Anda Disini

alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar