MAKALAH
ANALISIS DRAMA
“ DRAMA SATU BABAK PENGEJARAN”
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Apresiasi Sastra
Dosen pembibing:
Nur saewan,H.S.Ag.,S.Pd.M.Pd.I
Oleh:
HANIK HATUL MUSLIKAH
NIS:2111009310210
Semester 3
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM
BLOKAGUNG BANYUWANGI
2013
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang patut kami ucapkan selain rasa syukur
kehadirat Allah SWT yang mana berkat rahmat
serta hidayatNYA kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan sebaik-baiknya.Sholawat
serta salam senantiasa tercucahkan kepada junjungan kita nabi agung SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul
Qiamah kelak.
Kepada pembimbing sekaligus dosen mata kuliah TEORI
APRESIASI SASTRA kami
haturkan terima kasih atas penugasan
makalah ini sehingga kami dapat belajar menjadi yang
lebih baik. Untuk teman-teman PBSI 2011 selamat berjuang untuk masa depan.
Kami sebagai penulis makalah apabila terbapat kesalahan
mohon kritikan dan saran
yang membangun. Semoga makalah ini dapat member manfaat bagi pihak yang bersangkutan pada khususnya,dan pembaca pda umumya.
Blokagung,10 Februari 2013
Penulis
MOTTO
v
Tak ada rahasia untuk menggapai sukses,Sukses
itu dapat terjadi karena persiapan,kerja keras,dan mau bekerja dari kegagalan,
v
Dan kebanggaan kita terbesar adalah bukan
tidak ernahgagal tetapi bangkit kembali setiap kita jatuh
PERSEMBAHAN
Makalah ini saya persembahkan kepada:
1. Orang tua yang yang senantiasa sabar
dan ikhlas membimbingku dan tak pernah bosan menasehatiku
2. Dosen pembimbing Yang selalu memberi motivasi
3. Kakak dan adik kelas yang tersayang yang selalu memberi motivasi dalam
penyelesaian makalah ini
4. Teman-teman Pendidikan bahasa sastra Indonesia 2011 yang saya cintai.
5. Seluruh pihak yang telah mendukung
terselesainya makalah ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... ii
MOTTO ............................................................................................................................ iii
PESEMBAHAN............................................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan analisis ................................................................................................. 2
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian karya sastra...................................................................................... 3
2.2 Pengertian drama ............................................................................................. 4
2.3 Unsur intrinsik ................................................................................................ 5
2.4 Unsur ektrinsik ................................................................................................. 8
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Karakter pelaku drama ..................................................................................... 9
3.2 Unsur intrinsik drama ....................................................................................... 12
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 15
4.2 Kritik dan saran ...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sastra
pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata - mata
sebuahimitasi, Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah
pekerjaan kreatif, pada hakikatnya
adalah suatu media yang mendayagunakan bahasauntuk mengungkapkan
tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, padaumumnya, berisi tentang
permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculansastra lahir dilatar
belakangi adanya dorongan dasar manusia
untuk mengungkapkaneksistensi dirinya. Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa. Jadi,
yangtermasuk dalam kategori Sastra adalah: Novel cerita/cerpen
(tertulis/lisan), syair, pantun,sandiwara/drama, lukisan/kaligrafi.
Drama / teater adalah
salah satu sastra yang amat popular hingga sekarang. Bahkan dizaman ini telah terjadi perkembangan yang
sangat pesat di bidang teater. Contohnya sinetron, film layar lebar, dan pertunjukan – pertunjukan
lain yang menggambarkan kehidupanmakhluk hidup.Selain itu, seni drama / teater
juga telah menjadi lahan bisnis yang
luar biasa. Dalamhal ini, penyelanggara ataupun pemeran akan mendapat keuntungan financial serta menjaditerkenal,
tetapi sebelum sampai ke situ seorang penyelenggara
atau pemeran harus menjadiinsan yang profesionalitas agar dapat berkembang terus.Berdasarkan ulasan di atas, maka penulis
membuat makalah ini guna membantu para pembaca yang ingin menekuni dunia drama. Selain
tentang pengertian dan unsur – unsur drama, makalah ini juga memuat catatan tentang
manfaat drama serta dilengkapi juga dengan panduan bagaimana akting yang baik.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Mengapa kita
diharapkan menganalisis drama?
2.
Terdapat unsur
apakah didalam karya
sastra(drama)?
1.3
Tujuan Analisis
1. Mempermudah kita untuk mencari ide-ide yang
terkandung dalam drama.
2. Dengan mudah mengetahui unsur yang terdapat dalam
drama.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1
Pengertian Karya Sastra
Hal yang dihasilkan oleh
manusia dikenal sebagai karya . Dalam konteks lain, mungkin manusia dapat
menghasilkan produk intelektual (seperti sebuah lagu atau puisi) atau objek
material (rumah, kerajinan.) Sastra adalah sesuatu yang mengacu pada milik atau berkaitan dengan sastra (himpunan pengetahuan yang berkaitan dengan menulis dan membaca dengan baik, atau
seni puisi, retorika dan tata bahasa).
Sebuah Karya sastra adalah ciptaan yang
disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika.
Karya-karya ini sering menceritakan sebuah kisah, baik dalam atau ketiga orang
pertama, dengan plot dan melalui penggunaan berbagai perangkat sastra yang terkait dengan waktu mereka.
Menurut bentuk atau
subjek, karya sastra mungkin memiliki jenis yang berbeda seperti Narasi (sebuah
karya prosa, seperti novel atau cerita pendek ), Puisi (komposisi dalam ayat
yang mengekspresikan perasaan penulis), drama
, epik (ayat-ayat yang
menceritakan perbuatan pahlawan atau dewa-dewa) atau mengajar (yang berusaha
untuk mengarahkan pembaca atau pendengar).
Karya
sastra juga dapat berupa tulisan (buku atau media cetak
lain bermain cerita tanpa perubahan) atau lisan (diwariskan dari generasi ke
generasi dan sering berubah dari waktu ke waktu, seperti legenda atau cerita
rakyat). Karya-karya juga dapat taktil, ketika disesuaikan dengan kebutuhan orang-orang buta melalui Braille
2.2 Pengertian Drama
Drama adalah
salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur
pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan
dipertontonkan di depan umum.
Meskipun
demikian, ada juga naskah drama yang sifatnya hanya untuk dibaca atau sering disebut closed drama.
Berdasarkan
ciri-cirinya, drama memiliki sifat penokohan yang mempunyai peranan penting dalam mengungkap cerita di dalamnya. Oleh
karena itu setiap tokoh mempunyai sifat-sifat kritis sebagai penyampai amanat
dari pengarangnya, misalnya satire, humor, ambiguitas, sarkasme ataupun
kritik-kritik sosial lainnya yang tergambar melalui dialog-dialog antartokoh.
2.3 Unsur Intinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Unsur-unsur intrinsik karya sastra adalah :
- TEMA
- AMANAT
- ALUR/PLOT
- PERWATAKAN/PENOKOHAN
- LATAR/SETTING
- SUDUT PANDANG/POINT OF VIEW
Unsur-Unsur Intrinsik
A. Tema
Adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah/pokok pikiran dari pengarang yang
ditampilkan dalam karangannya
B. Amanat
Adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan,
dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan penghiburan, kepuasan dan
kekayaan batin kita terhadap hidup
C. Plot/Alur
Adalah jalan cerita/rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir.
Tahap-Tahap Alur
1. Tahap perkenalan/Eksposisi
adalah tahap permulaan suatu cerita yang dimulai dengan suatu kejadian,
tetapi belum ada ketegangan (perkenalan para tokoh, reaksi antarpelaku,
penggambaran fisik, penggambaran tempat)
2. Tahap pertentangan
/Konflik
adalah tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara pelaku-pelaku (titik
pijak menuju pertentangan selanjutnya)
Konflik ada dua ;
a) Konflik internal
adalah konflik yang terjadi dalam
diri tokoh.
b) Konflik eksternal
adalah konflik yang terjadi di luar tokoh(konflik tokoh dengan tokoh,
konflik tokoh dengan lingkungan, konflik tokoh dengan alam, konlik tokoh
denganTuhan dll)
3. Tahap penanjakan
konflik/Komplikasi
adalah tahap dimana ketegangan mulai terasa semakin berkembang dan rumit
(nasib pelaku semakin sulit diduga, serba samar-samar)
4. Tahap klimaks
adalah tahap dimana ketegangan mulai memuncak (perubahan nasip
pelaku sudah mulai dapat
diduga, kadang dugaan itu tidak terbukti pada akhir cerita)
5. Tahap penyelesaian
adalah tahap akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang
nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada
pula yang penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya
menggantung, tanpa ada penyelesaian.
Macam-Macam Alur
1. Alur maju
adalah peristiwa –peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa kini
menuju masa datang.
2. Alur mundur/Sorot
balik/Flash back
adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih
dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui
kenangan/masa lalu salah satu tokoh.
3. Alur gabungan/Campuran
adalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutararaan
peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang
lampau,kemudian mengenang peristiwa pokok ( dialami oleh tokoh utama) lagi.
D. Perwatakan/Penokohan
adalah bagaimana pengarang melukiskan watak tokoh
Ada Tiga Cara Untuk Melukiskan Watak Tokoh
1. Analitik
adalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh.
Contoh :
Siapa yang tidak kenal Pak Edi yang lucu, periang, dan pintar. Meskipun
agak pendek justru melengkapi sosoknya sebagai guru yang diidolakan
siswa. Lucu dan penyanyang.
2. Dramatik
adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung.
Bisa melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antartokoh,
perbuatan, fisik dan tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu,
jalan pikiran tokoh.
Contoh :
Begitu memasuki kamarnya Yayuk, pelajar kelas 1 SMA itu langsung melempar
tasnya ke tempat tidur dan membaringkan dirinya tanpa melepaskan sepatu
terlebih dahulu. (tingkah laku tokoh)
3. Campuran
adalah gabungan analitik dan dramatik. Pelaku dalam cerita dapat berupa manusia, binatang, atau benda-benda mati
yang diinsankan
Pelaku/Tokoh Dalam Cerita
- Pelaku utama
adalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu
hadir/muncul pada setiap satuan kejadian.
- Pelaku pembantu
adalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita.Bisa
bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku utama.
- Pelaku protagonis
adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide
kebenaran.(jujur,setia,baik hati dll)
- Pelaku antagonis
adalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonis (penipu, pembohong
dll)
- Pelaku tritagonis
adalah pelaku yang dalam cerita sering dimunculkan sebagai tokoh ketiga
yang biasa disebut dengan tokoh penengah.
E. Latar/Setting
Latar/ setting adalah sesuatu atau keadaan yang melingkupi pelaku dalam
sebuah cerita.
Macam-macam latar
1. Latar tempat
adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah, di kota,
di ruangan dll)
2. Latar waktu
adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang,malam, kemarin, besuk dll)
3. Latar suasana
adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi. (sedih, gembira, dingin, damai,
sepi dll)
F. Sudut Pandang Pengarang
Sudut pandang adalah posisi/kedudukan pengarang dalam membawakan cerita.
Sudut pandang dibedakan atas :
1. Sudut pandang orang kesatu
adalah pengarang berfungsi sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam
cerita, terutama sebagai pelaku utama. Pelaku utamanya(aku, saya, kata ganti
orang pertama jamak : kami, kita)
2. Sudut pandang orang ketiga
adalah pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan tokoh-tokoh di luar,
tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya (ia, dia, mereka,kata ganti orang
ketiga jamak, nama-nama lain)
2.4 Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar
UNSUR-UNSUR EKSTRINSIK
1. Latar Belakang Penciptaan
adalah kapan karya sastra tersebut diciptakan
2. Kondisi masyarakat pada
saat karya sastra diciptakan
adalah keadaan masyarakat baik itu ekonomi, sosial, budaya,politik pada
saat karya sastra diciptakan
3. Pandangan hidup
pengarang/Latar belakang pengarang
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Karakter pelaku drama
1. MASKUN SANJAYA ATAU HERMAWAN (politikus, oportulis, tidak punya rasa patriotism)
Watak keras(terdapat
di dalam dialog 14,16,127,242)
“14:dia
yang harus berdamai dengan ku,anak itu seperti bukan anak ku”
“16:tak tahu
aku.mulut anak itu semakin berbau racun,barusan tadi dia berkata,rumah ini
seperti penjara dan akulah kepala penjaranya”
“127:mustahil,ayo
mardilah!kalu kau masih punya kebenaran.buktikan kebenaranmu”
“ 242:bangsat!sekali
dari mana suhita tau bahwa masduki ada di sini!dia bahkan mengancam,kalau
masduki di siksa,ia akan mengerahkan kawan-kawannya buat beramai-ramai
mencincang ku!bangsat!mereka berklompot.”
Egois(terdapat di
dalam dialog 86)
“86:bagaimanapun aku
tidak akan menyerah begitu saja!kalu aku hancur aku tidak mau hancur
sensirian,ramtai ini tidak akan putus hanya aku berhasil di singkirkan”
Sombong (terdapat di
dalam dialog 296,298,303,305)
“296:aku
menang!pelantikan di laksanakan esok lusa!saiko!esok lusa aku resmi menjadi
walikota!”
“298:suhita!suhita
anak jadah!kaupikir orang akan percaya kepadamu kepada seorang anak jadah, oh?
“303:anak jadah
adalah sampah masyrakat!sampah yang terkutuk!”
“305:saiko!siapa
yang mau percaya dengan sumpah anak yang tidak sah ini”
MARDILAH (istri maskun sanjaya atau
mantan kekasih masduki : sabar, lemah lembet, penyayang)
Sabar (terdapat di dalam dialog 7)
“7:mengapa,pak?ada
apa? Kau ahir-ahir ini cepat sekali marah”
Lemah
lembut(terdapat di dalam dialog 10)
“10:tunggu dulu!”
Penyayang(terdapat
di dalam dialog 186,246,248,250,252,264)
“186:lepaskan
dia!lepaskan!”
“246:jangan kau
lakukan,saiko”
“248:jangan kau
siksa dia di mukaku,saiko”
“250:aku mohon
jangan dia di siksa jangan di siksa,pak!lepaskan dia! lepaskan! kasihanilah dia, orang yang malng itu! kasihanilah,pak”
“252:suruh saiko
hentikan siksaan itu,pak!mohon aku hentikan hentikan siksaan itu”
“264:panggilkan
dokter!”
MASDUKI PEJUANG
VETERAN YANG CACAT (berjiwa patriot,tak mengenal putus asa)
Berjiwa patriot(
terdapat di dalam dialog:219)
“219:tuha mengira
saya takut mati?bertahun-tahun nyawa ku mendukung tubuh yang tak sempurna ini
dengan tabah dan tawakal untuk menantikan saat ini.kalau segalanya aku selesaikan,tibalah saatnya
bagiku untuk mengaso mungkin untuk selama-lamanya.karna dendam ini jualah yang
meniupkan roh kedalam diriku yang malang ini”
Tak mengenal putus
asa( terdapat di dalam183)
“183:tidak itu tidak
akan saya lupakan.saya memburu jejak ini sejak tujuh belas tahun yang lalu.tuan
seperti lenyap ditelan bumi.sampai pada suatu hari saya temukan foto tuan di
surat kabar.saya tentu tidak akan melupakan tuan,walaupun tuan toh berganti
nama dan riwayat.
SUHITA ANAK MARDILAH (mempunyai semangat juang yang
tinggi,penyayang)
Mempunyai semangat
juang yang tinggi(terdapat di dalam dialog 304)
“304:baik!sampah
yang terkutuk ini yang akan menuntut engkau!membuka kedokmu di muka
rakyat!kalau sekrang,suara bapakku tidak di dengar,aku anaknya…anak jadah ini
yang akan berjuang terus agar suara itu di dengar!”
Penyayang(terdapat
di dalamdialog 43)
“43:maaf,bu.aku
tidak bermaksud melukai hatimu.”
SAIKO PENGAWAL
PRIBADI, TUKANG PUKUL MASKUN SANJAYA (egois, sombong)
“150:saya telah
berhasil memperoleh ini dengan susah payah.selain laporan yang telah di
sampaikan orang itu kepada gubernur.bapak kiranya tidak peru susah-susah.si
pengirim laporan ini,yang namanya masduki itu ia berada di kota ini juga.kita
bisa! ”
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dapat saya
simpulkan bahwa:
Ø
Drama adalah salah satu jenis karya sastra
yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan karya sastra jenis lain,yaitu
unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan
dipertontonkan di depan umum.
Ø
Unsur instrinsik dalam karya sastra adalah
unsur yang membangun karya sastra dari dalam,meliputi:
o
Tema
o
Alur/plot
o
Perwatakan/Penokohan
o
Latar/setting
o
Sudut pandang pengarang
o
Penggunan gaya bahasa
o
Amanah.
Ø
Unsur Ekstrinsik dalam karya sastra adalah
unsur yang membangun karya sastra dari luar,meliputi:
ü
Latar Belakang Penciptaan
ü
Kondisi Masyarakat pada saat Karya Sastra diciptakan.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Saran dan Kritiknya