PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
Dosen Pembina : Dr. Fajar, M.Pd
Oleh : Makinuddin (
2121031031)
A. Pendahuluan
Publikasi ilmiah pada umumnya memuat: (a) kumpulam atau akumulasi pengatahuan baru,
(b) pengamatan empirik, dan (c) pengembangan gagasan atau usulan baru. Di
lingkungan perguruan tinggi, Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat, Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional
(Ditbinlitabmas, Dikti, Depdiknas) memberikan arahan bahwa artikel (jurnal
ilmiah) terutama berupa hasil
penelitian. Di samping itu juga dianjurkan pemuatan artikel konseptual, telaah
buku baru, dan obituari. Namun, yang perlu diingat adalah bahwa kegiatan
pengabdian kepada masyarakat itu harus terencana, didikung oleh landasan ilmiah
yang kuat, dan mempunyai temuan yang besar manfaatnya.
Hasil penelitian merupakan isi
pokok dari jurnal. Hal ini dapat dipahami karena penelitian adalah karya ilmiah
yang nilainya tertinggi. Berdasarkan filsafat ilmu, penelitian menghasilkan
kebenaran ilmiah yang paling andal dibanding dengan kebenaran lainnya, seperti
kebenaran hasil kebetulan dan kebenaran hasil trial and error. Adapun, yang tidak boleh dimuat dalam jurnal
adalah foto penulis, berita, dan iklan temporer.
Satu hal yang perlu
diperhatikan untuk naskah konseptual (non penelitian), bahwa naskah itu
mengandung analisis dari penulis. Kesalahan yang banyak terjadi adalah pemuatan
naskah konseptual yang tidak bersifat analsis sehingga tidak tampak ”temuan”
atau pendapat penulis. Contoh dari naskah yang tidak bersifat analisis adalah
naskah bahan ajar atau bahan kuliah, dan naskah yang isinya lebih banyak
mengutip. Hal ini dapat dipahami seperti pada naskah hasil penelitian yang di samping
menunjukkan hasil penelitian juga harus ada pembahasan. Jadi pembahasan dalam
naskah hasil penelitian dapat disetarakan dengan analsis naskah konseptual.
B. Format Artikel Ilmiah
Artikel (yang disajikan dalam jurnal
ilmiah) dapat dibedakan menjadi tiga yatu (1) artikel hasil penelitian, (2)
artikel konseptual (non penelitian), dan (3) artikel telaah baku baru dan
obituari.
1. Artikel Hasil Penelitian
Artikel hasil penelitian
memiliki bagian-bagian (1) judul, (2) nama (nama-nama) peneliti, (3) abstrak,
(4) kata-kata kunci, (5) bagian pendahuluan, (6) metode, (7) hasil, (8)
pembahasan, (9) simpulan dan saran, (10) daftar rujukan Urutan penyajiannya sebagaimana sistematika
berikut ini.
|
a. Judul
Judul dalam penulisan karya
ilmiah hendaknya (1) menggunakan bahasa
yang singkat, padat, dan jelas, (2) berstruktur frasa bukan kalimat, dan (3) tidak
dalam bentuk pertanyaan. Judul juga harus dibedakan dengan topik dan tema.
b. Nama (nama-nama) Peneliti
Dalam uraian ini sengaja
disebut nama (nama-nama) peneliti, bukan nama penulis, kata peneliti menunjuk
pada orang yang melakukan penelitian yang hasilnya ditulis menjadi artikel.
Jadi, sebagai naskah jurnal, sebaiknya dicantumkan nama semua yang melakukan
penelitian. Hal ini perlu dimengerti bahwa pemuatan hasil penelitian dalam jurnal adalah
bagian dari usaha publikasi bagian penelitian. Walaupun yang menulis (baca
meringkas) hasil penelitian itu hanya satu orang sebaiknya tetap mencamtumkan
seluruh nama-nama peneliti, karena hasil penelitian itu adalah hak ”paten”
seluruh anggota tim peneliti.
c. Abstrak
Abtrak
berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting Abstrak
memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian (untuk penelitian
kualitatif termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti), dan ringkasan
hasil penelitian, simpulan. Abstrak ditulis dengan panjang 50-75 kata.
Sebenarnya penulis/penyunting dapa menghitung beberapa kata abstrak yang
dimuat. Apabila (dan seharusnya) naskah ditulis dengan komputer amatlah mudah
menghitung berapa kata abstrak itu.
d. Kata-kata Kunci
Kata-kata
kunci dimuat antara tiga sampai lima kata inti. Satu kata kunci dapat terdiri
atas 3 atau 5 kata. Istilah kata kunci menunjuk kepada suatu konsep penting
yang terdapat dalam tulisan tersebut. Kata-kata kunci tidak hanya diambil dari
judul saja, tetapi dapat diambil dari isi.
e. Bagian Pendahuluan
Bagian
pendahuluan biasanya tidak diberi subjudul. Bagia inti utama berisi
masalah/tujuan penelitian, namun biasanya dikemukakan pula garis besar tentang
latar belakang, kerangka teori, dan manfaat penelitian.
f. Metode
Subjudul
ini tidak dapat ditambah dengan kata penelitian. Tanpa menyebut hasil
penelitian/pengabdian pembaca telah mengatahui bahwa konteks tulisan ini adalah
metode penelitian. Dalam bagian ini yang perlu dimuat adalah seluruh metode
penelitian, dengan disebutkan secara singkat tetapi jelas.
g. Hasil
Seperti
halnya metode, dubjudul hasil tidak perlu ditambah dengan kata penelitian.
Dalam bagian ini yang perlu diketengahkan adalah temuan-temuan penelitian.
Apabila penelitian menggunakan uji statistik, perhitungan tidak perlu disertakan
dalam naskah. Apabila tulisan dapat dinarasikan sebaiknya tabel dan gambar
tidak dimasukkan dalam naskah. Tabel dan gambar dimasukan apabila sulit ditulis
secara naratif.
h. Pembahasan
Pembahasan
bagian terpenting dari naskah jurnal. Dalam pembagian pembahasan inilah
pandangan peneliti akan tampak. Kemampuan peneliti dalam menganalisis, wawasan
dan argumentasi akademik dapat dilihat dalam bagian pembahasan. Oleh karena
itu, pada bagian ini menunjukkan pendapat peneliti yang didukung oleh pendapat
atau teori lainnya.
i. Simpulan dan Saran
Bagian
simpulan dan saran dalam artikel penelitian tidak hanya dipermasalhkan karena
pada umumnya tinggal memindahkan dari kesimpulan dan saran yang terdapat dalam
laporan hasil penelitian. Hanya kadang-kadang perlu diringkaskan sedikit dari
laporan hasil penelitian.
j. Daftar Rujukan
Dalam
artikel penelitian tidak disebut dengan daftar pustaka. Hal ini untuk
membedakan, bahwa dalam jurnal, pustaka yang dicanumkan adalah yang memang
dirujuk atau dikutip dalam naskah saja. Jadi, daftar rujukan dalam jurnal lebih
sedikit jumlahnya dari daftar pustaka dalam laporan hasil penelitian.
k. Identitas Penulis dan Sponsor Kegiatan
Identitas
para penulis diperlukan untuk mengetahui di mana kedudukan peneliti itu,
termasuk di sini apabila naskah tersebut digunakan sebagai bukti kredit bagai
tenaga fungsional. Demikian juga dengan sponsor kegiatan, perlu dicantumkan
karena biasanya akan memberikan referensi kepada pembaca. Hal ini biasanya juga
berkaitan dengan bobot penelitian yang dilakukan. Identitas penulis dan sponsor
kegiatan dalam jurnal ditulis sebagai catatan kaki pada halaman pertama naskah.
Namun, untuk keperluan percetakan akan lebih memudahkan apabila ditulis di
bawah daftar rujukan.
2. Penulisan Artikel Konseptual (Non Penelitian)
Artikel
konseptual (non penelitian) adalah karya ilmiah yang menelaah suatu teori,
konsep, atau prinsip; mengembangkan suatu model, mendeskripsikan fakta atau
fenomena tertentu, menilai suatu produk yang dimuat dalam terbitan berkala
ilmiah (jurnal, majalah, dan buletin), dan buku kumpulan artikel. Karena
beragamnya jenis artikel non penelitian, maka cara penyajiannya pun berbeda.
Dalam tulisan ini disajikan contoh secara umum penelitian artikel non
penelitian.
Artikel
jenis ini berisi hal-hal yang sangat penting, apabila diketik pada kertas
kuarto dengan 1,5 spasi atau 2 spasi, panjang tulisannya 10-15 halaman. Adapun
bagian-bagian dan sistematikannya ditulis sebagai berikut:
Naskah konseptual memiliki
bagian-bagian, yaitu (1) judul, (2) nama (nama-nama) penulis, (3) abstrak, (4)
kata-kata kunci, (5) bagian pendahuluan, (6) isi, (7) penutup, (8) daftar
rujukan, dan (9) identitas penulis. Urutan penyajiannya sebagaimana sistematika
berikut ini.
a. Judul
Judul
sebaiknya dimuat singkat dan jelas. Biasanya judul artikel konseptual berkisar
antara tiga sampai 10 kata. Judul artikel konseptual pada umumnya lebih pendek
dibandingkan dengan judul pada naskah hasil penelitian. Persyaratan lain sama
dengan penulisan judul dalam artikel penelitian.
b. Abstrak
Penulisan
abstrak pada artikel konseptual tidak banyak berbeda dengan abstrak dalam
naskah hasil penelitian. Abstrak artikel konseptual biasanya merupakan saripati
dari isi artikel yang ditulisnya. Panjangnya juga sama dengan abstrak dalam
artikel hasil penelitian, yaitu 50 – 75 kata.
c. Kata-kata Kunci
Penulisan
kata-kata kunci tidak berbeda antara artikel konseptual dan hasil penelitian,
yaitu dibuat antara tiga sampai lima kata inti. Satu kata kunci dapat terdiri atas
satu, dua, atau tiga kata. Istilah kata kunci menunjuk kepada suatu konsep
penting yang terdapat dalam tulisan tersebut. Kata-kata kunci tidak hanya
diambil dari judul saja, tetapi dapat diambil dari isi.
d. Bagian Pendahuluan
Bagian
pendahuluan biasanya juga tidak perlu diberi subjudul dalam makalah sering
dinamakan pengantar.
e. Isi
Isi
inilah yang merupakan bagian penting dari artikel konseptual. Pendapat,
pendirian, analsis, dan sintesis penulis terhadap masalah yang dikemukakan
dituangkan dalam bagian ini. Bagian isi dapat terdiri atas beberapa subjudul
(satu sampai lima). Bahkan dimungkinkan masih terdapat sub-subjudul. Jadi tidak
perlu diberi judul ”isi” tetapi diberi judul sesuai dengan isi tulisannya.
f. Penutup
Dalam
artikel konseptual tidak ada bagian kesimpulan dan saran, yang ada adalah
bagian penutup. Bagian ini merupakan ringkasan dari inti isi tulisan.
g. Daftar Rujukan
Seperti
hanya pada daftar rujukan dalam artikel hasil penelitian, dalam artikel
konseptual hanya mencantumkan pustaka yang memang dirujuk saja.
h. Identitas Penulis
Identitas
penulis kegunaannya dan cara penulisannya sama dengan identitas penulis dalam
artikel hasil penelitian.
3. Artikel Telaah Buku dan Obituari
Artikel
telaah buku merupakan artikel yang berisi pembahasan terdahap buku (ilmiah)
yang baru terbit. Telaah buku sering disebut pula dengan resensi atau reviu.
Obituari adalah paparan terhadap seorang pakar pada bidang tertentu (sesuai
dengan bidang jurnal) yang telah meninggal dunia.
Naskah
telaah buku dan obituari tidak terdapat pembahasan yang baku. Naskah ini
biasanya terdiri atas judul dan isi. Isi dalam naskah ini dapat disebut secara
eksplisit dengan judul. Tetapi dapat juga tidak di eksplisitkan. Apabila tidak,
berarti dalam naskah tidak terdapat subjudul.
Naskah
telaah buku berisi pendapat penulis tentang buku yang ditelaahnya. Jadi hal ini
sangat bergantung kepada ketajaman penulis atau penelaah. Naskah obituari
biasanya berisi riwayat hidup dan pekerjaan, jasa-jasa dalam bidang keilmuan
meupun yang lain, dan karya-karya baik yang telah ditulis maupun baru berupa
gagasan.
DAFTAR RUJUKAN
Ahmadi, Mukhsin.
Dkk. 1980. Komposisi Bahasa Indonesia: Buku
I, Malang: IKIP Malang,
Busri, Hasan. 2003a. Analisis
Wacana: Teori dan Penerapannya. Malang: FKIP Universitas Islam Malang.
Busri, Hasan. 2003b. Sintaksis
Bahasa Indonesia. Malang:
FKIP Universitas Islam Malang.
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skipsi, Tesis,
Disertasi, Makalah, Laporan Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang.
.
Surakhmad, Winarno.
1988. Paper, Skipsi, Tesis, Disertasi, Bandung:
Tarsito
Wahab, Abdul dan
Lestari, Lies Amin. 1999. Menulis Karya
Ilmiah. Surabaya: Airlangga University Press.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Saran dan Kritiknya